Sebenarnya, ada banyak makna yang bisa dipetik umat dari peristiwa Yesus terangkat ke surga. Salah satunya, peristiwa itu ingin mengingatkan umat percaya akan harapan atas kehidupan kekal.
Dalam Injil Yohanes 14:2-3, Yesus telah berjanji kepada mereka yang percaya bahwa Ia akan menyediakan tempat bagi umat-Nya. Tentunya, janji tersebut menjadi penguatan iman bagi setiap orang yang percaya dan hidup menurut pengajaran-Nya.
Yohanes 14:2-3: "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab, Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu. Apabila Aku telah pergi dan menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada."
Kenaikan Yesus Kristus juga dapat dimaknai bahwa hal itu merupakan bagian akhir untuk menyempurnakan karya keselamatan yang telah Ia lakukan. Seperti diketahui, perjalanan tersebut telah Ia mulai sejak kelahiran-Nya di dunia dan berpuncak saat Ia kembali ke surga.
Peristiwa tersebut pun seolah mejadi penegasan bahwa rancangan Tuhan berjalan lancar dan sempurna, tanpa ada hambatan sedikit pun. Ini turut menjadi bukti bahwa kuasa Tuhan lebih besar dan tetap terlaksana seturut dengan rencana-Nya.
Perlu diingat, peristiwa kenaikan Yesus Kristus ke surga tidak berarti Dia meninggalkan umat-Nya sendirian saja di dunia ini. Setelah Yesus naik ke surga, justru ada peran Roh Kudus yang diberikan Allah untuk menyertai manusia.
Tak hanya itu, Roh Kudus juga dapat memberikan kekuatan supaya umat percaya dapat bersaksi tentang-Nya. Terlebih lagi, Yesus telah berpesan kepada murid-murid-Nya untuk menyebarkan kebenaran firman Tuhan ke segala penjuru dunia dan berjanji bahwa Ia akan selalu menyertai mereka sampai akhir zaman.
Matius 28:19-20: "Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman."