Apa Itu Malaria? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahannya!

Malaria adalah penyakit infeksi oleh parasit Plasmodium melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Setelah digigit, parasit ini masuk ke dalam aliran darah dan berkembang biak di hati, sebelum akhirnya menyerang sel darah merah. 

Penyebaran malaria terutama terjadi di negara seperti Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Latin. Meskipun jumlah kasus malaria menurun di beberapa negara, penyakit ini tetap menjadi tantangan besar di banyak negara berkembang. 

Gejala malaria dapat muncul dengan cepat setelah seseorang terinfeksi parasit. Berikut gejala utama malaria yang perlu kamu waspadai: 

1. Demam tinggi

Demam tinggi yang datang secara tiba-tiba adalah salah satu gejala utama malaria. Penderita bisa merasakan suhu tubuh yang naik drastis, disertai dengan rasa menggigil hebat.

2. Menggigil

Menggigil atau menggigil kedinginan yang sangat intens sering kali terjadi bersamaan dengan demam tinggi. Proses ini merupakan respons tubuh terhadap infeksi yang sedang berlangsung.

3. Sakit kepala

Penderita malaria juga sering mengalami sakit kepala yang cukup berat. Sakit kepala ini bisa berlangsung lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

4. Mual dan muntah

Gejala lain yang umum ditemukan pada malaria adalah mual dan muntah. Ini sering terjadi bersamaan dengan gejala lainnya dan bisa membuat penderita merasa sangat lelah.

5. Kelelahan ekstrem
Kelelahan yang luar biasa atau rasa lemas yang parah adalah gejala lain yang sering muncul. Penderita merasa tubuhnya sangat lemah dan sulit untuk bergerak.

6. Nyeri tubuh

Penderita malaria juga bisa merasakan nyeri di tubuh, terutama pada sendi dan otot. Nyeri ini sering kali terasa seperti gejala flu berat.

7. Perubahan warna kulit

Pada beberapa kasus malaria yang lebih parah, kulit penderita bisa berubah menjadi pucat atau menguning.

Penyebab utama malaria adalah parasit Plasmodium, yang terdiri dari beberapa jenis. Namun, empat yang paling umum adalah Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, dan Plasmodium malariae. Dari keempatnya, Plasmodium falciparum adalah yang paling berbahaya.

Penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi, dan nyamuk ini aktif pada malam hari, terutama di daerah tropis. Mengutip dari Nature Communications, Plasmodium falciparum menjadi penyebab lebih dari 90% kasus kematian akibat malaria di Afrika Sub-Sahara. 

Penelitian ini juga menyoroti bagaimana parasit dapat berkembang dengan cepat di dalam tubuh dan menyerang organ vital lainnya. Karena itu, kamu perlu memahami jenis dan cara pencegahannya.

Pencegahan malaria sangat penting untuk melindungi diri, terutama bagi mereka yang tinggal atau bepergian ke daerah endemik. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah malaria:

• Menggunakan kelambu berinsektisida saat tidur untuk mencegah gigitan nyamuk di malam hari.

• Mengonsumsi obat antimalaria sesuai anjuran dokter, terutama sebelum dan selama bepergian ke daerah dengan risiko tinggi.

• Mendukung penggunaan vaksin malaria, meski masih terbatas, beberapa vaksin sudah menunjukkan hasil positif dalam uji coba.

• Mengendalikan populasi nyamuk melalui penyemprotan insektisida dan pengasapan di area rawan.

• Menutup atau menguras genangan air secara rutin, agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Anopheles.

Pengobatan malaria umumnya melibatkan obat-obatan antimalaria yang dapat membunuh parasit penyebab penyakit. Pengobatan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mencegah malaria berkembang menjadi bentuk yang lebih parah. 

Obat-obatan untuk mengobati malaria bervariasi, tergantung pada jenis parasit yang menyebabkan infeksi dan tingkat keparahan penyakit. Bagi mereka yang terlambat mendapatkan penanganan, risiko komplikasi serius dan kematian akan meningkat.

Nah, itu dia informasi terkait  apa itu Malaria? Malaria merupakan penyakit yang berbahaya dan masih menjadi ancaman besar di berbagai dunia.