Benarkah Kolesterol Tinggi Bikin Leher Sakit? Ini Jawabannya!

- Banyak yang salah kaprah mengira leher kaku atau sakit setelah makan makanan berlemak berarti kolesterol tinggi. Faktanya, kolesterol tidak menimbulkan gejala langsung.
- Kolesterol tinggi baru menjadi masalah ketika plak menumpuk di pembuluh darah. Penumpukan ini dapat menghambat aliran darah dan memicu gangguan kesehatan dalam jangka panjang.
- Daripada panik setiap kali makan lemak, fokuslah pada pencegahan sejak dini. Mulailah dengan menjaga pola makan seimbang.
Pernah merasa leher sakit atau pegal setelah makan santan atau daging? Banyak yang langsung khawatir kolesterol naik. Tenang dulu, Ma, rasa sakit di leher tidak langsung berarti kolesterol tinggi.
Biasanya, nyeri atau kaku di leher muncul karena otot tegang, postur tubuh salah, atau stres. Menurut Instagram @doktervito, kolesterol tinggi baru menimbulkan masalah saat plak menumpuk di pembuluh darah, bukan efek instan dari makanan.
Berikut Popmama.com rangkum mengenai informasi penting seputar kolesterol. Meski leher sakit bukan tanda LDL tinggi, yuk baca lebih lanjut untuk tahu faktanya!
Leher Sakit Bukan Tanda Kolesterol Naik

Banyak yang salah kaprah mengira leher kaku atau sakit setelah makan makanan berlemak berarti kolesterol tinggi. Faktanya, kolesterol tidak menimbulkan gejala langsung. Tubuh baru akan menunjukkan efeknya saat terjadi sumbatan atau plak di pembuluh darah.
Rasa sakit di leher lebih sering disebabkan oleh otot tegang, posisi duduk yang salah, atau kurang peregangan. Misalnya, menunduk terlalu lama saat menatap ponsel atau duduk di depan laptop tanpa istirahat bisa memicu nyeri yang mirip.
Satu-satunya cara untuk memastikan kadar kolesterol adalah dengan tes darah saat puasa. Hasil pemeriksaan akan menunjukkan kadar LDL, HDL, dan trigliserida, sehingga Mama bisa mengetahui kondisi tubuh dengan tepat.
Kapan Kolesterol Bisa Menyebabkan Nyeri Leher?

Kolesterol tinggi baru menjadi masalah ketika plak menumpuk di pembuluh darah. Penumpukan ini dapat menghambat aliran darah dan memicu gangguan kesehatan dalam jangka panjang.
Efek jangka panjang ini bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, atau nyeri leher kronis. Jadi, leher pegal instan setelah makan santan atau daging bukan tanda kolesterol naik, tetapi risiko nyeri leher bisa muncul seiring waktu jika LDL tinggi terus-menerus.
Itulah sebabnya menjaga kadar kolesterol tetap normal sangat penting, Ma, agar pembuluh darah sehat dan nyeri leher bisa dicegah.
Cara Cegah Kolesterol Tinggi

Daripada panik setiap kali makan lemak, fokuslah pada pencegahan sejak dini. Mulailah dengan menjaga pola makan seimbang, membatasi gorengan dan makanan tinggi lemak jenuh, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayur.
Selain itu, lakukan pemeriksaan kesehatan rutin seperti tes profil lipid, tekanan darah, dan gula darah. Langkah ini membantu Mama mengetahui risiko sejak awal dan mengambil tindakan sebelum kolesterol menyebabkan masalah serius.
Dengan kebiasaan sehat dan pemeriksaan rutin, Mama bisa menjaga kadar kolesterol tetap normal, mencegah risiko penyakit jantung dan stroke, serta tetap nyaman tanpa nyeri leher kronis.
Nah, sekarang Mama sudah tahu faktanya! Daripada khawatir nggak jelas, lebih baik fokus jaga pola makan, rutin bergerak, dan periksa kolesterol agar tetap sehat dan nyaman setiap hari.



















