1. Tekstur keras dan bentuk tidak beraturan
Benjolan kanker biasanya keras, padat, dan memiliki tepi yang tidak rata. Kadang terasa bergelombang saat disentuh, berbeda dengan benjolan jinak yang biasanya lunak dan bulat.
Melansir Healthline, benjolan kanker cenderung memiliki firm/hard texture, irregular edges, dan sulit digerakkan di bawah kulit.
2. Tidak bisa digerakkan
Benjolan kanker payudara sering menempel pada jaringan di sekitarnya, sehingga sulit digeser atau digerakkan dengan jari. Ciri ini membedakan benjolan kanker dari benjolan jinak, yang biasanya lebih lunak dan mudah digerakkan di bawah kulit.
Menurut Healthline, benjolan yang menempel ini dikenal sebagai “fixed in place” dan termasuk salah satu tanda khas benjolan kanker karena sifatnya yang menetap.
3. Rasa sakit jarang muncul
Sebagian besar benjolan kanker payudara tidak menimbulkan rasa sakit di tahap awal, sehingga sering tidak disadari hingga benjolan bertambah besar atau muncul gejala lain.
Itulah sebabnya pemeriksaan rutin, seperti SADARI atau mamogram, sangat penting. Deteksi dini tetap kunci agar penanganan lebih cepat dan peluang kesembuhan lebih tinggi.
4. Terus tumbuh
Benjolan kanker payudara cenderung terus membesar atau berubah ukuran seiring waktu. Pertumbuhan ini berbeda dengan benjolan jinak yang biasanya stabil dan tidak mengalami perubahan signifikan.
Menurut WebMD, kanker payudara dapat menggandakan ukuran rata‑ratanya sekitar setiap 6 bulan, sehingga perubahan ukuran patut diwaspadai dan segera diperiksa dokter.