Mandi dengan air sejuk atau air bersuhu nyaman sebelum tidur dapat menenangkan kulit yang gatal akibat biduran.
Kompres dingin dapat menurunkan rasa gatal dan perih saat biduran muncul di malam hari.
Minum antihistamin sebelum tidur efektif meredakan reaksi alergi dan membantu mengurangi gatal dalam waktu singkat.
Biduran yang muncul di malam hari memang bikin nggak nyaman dan sering mengganggu waktu tidur. Rasa gatal yang tiba-tiba datang bisa membuat Mama sulit beristirahat dengan tenang.
Ada beberapa langkah sederhana yang bisa membantu menenangkan kulit saat biduran kambuh di malam hari. Dengan penanganan yang benar, rasa gatal dapat berkurang dan tubuh jadi lebih rileks untuk beristirahat.
Berikut Popmama.com rangkum 10 cara mengatasi biduran di malam hari yang bisa Mama coba.
Mandi dengan air sejuk atau bersuhu nyaman dapat membantu menenangkan kulit yang sedang gatal akibat biduran. Suhu air yang tidak terlalu panas membuat kulit terasa lebih rileks dan mengurangi sensasi perih atau panas yang sering muncul saat bentol mulai memerah.
Menurut Mayo Clinic, menggunakan air yang sejuk lebih dianjurkan karena dapat membantu meredakan peradangan secara alami. Sebaliknya, air panas justru bisa memicu pelebaran pembuluh darah dan membuat bentol semakin terlihat atau terasa lebih gatal.
Itulah sebabnya, Mama sebaiknya menghindari mandi air panas ketika biduran muncul, terutama di malam hari. Pilihlah air dengan suhu yang nyaman di kulit agar tubuh lebih tenang dan tidur malam tidak terganggu.
Jika biduran terasa sangat gatal saat malam hari, kompres dingin jadi solusi tepat. Sensasi dingin langsung menurunkan rasa gatal dan perih. Teknik ini sering digunakan sebagai penanganan cepat saat biduran muncul mendadak.
Melansir dari laman Healthline, untuk melakukan ini, ambil sekantong sayuran beku atau bungkus segenggam es dalam handuk dan tempelkan ke area yang terkena selama 10 hingga 20 menit .
Hindari menempelkan es langsung karena dapat menyebabkan iritasi baru. Ulangi beberapa kali dalam sehari hingga gejalanya mereda secara bertahap.
Melansir NHS UK, antihistamin terbukti efektif meredakan reaksi alergi dan membantu mengurangi gatal dalam waktu relatif singkat. Beberapa jenis antihistamin yang umum digunakan adalah cetirizine, loratadine, atau fexofenadine.
Ketika biduran muncul di malam hari dan membuat tubuh terasa sangat gatal, antihistamin dapat menjadi solusi cepat yang aman. Obat ini bekerja dengan menekan produksi histamin, yaitu zat yang memicu bentol, kemerahan, dan sensasi gatal pada kulit.
Mengonsumsi antihistamin sebelum tidur dapat membantu Mama beristirahat lebih nyaman tanpa gangguan gatal yang datang tiba-tiba. Namun pastikan untuk mengonsumsinya sesuai dosis dan anjuran.
Ketika biduran membuat kulit terasa panas dan tidak nyaman, penggunaan calamine lotion atau aloe vera gel bisa menjadi penolong cepat di rumah.
Calamine mengandung zinc oxide yang dapat memberikan sensasi dingin, sedangkan aloe vera memiliki sifat anti-inflamasi. Kombinasi manfaat ini membuat keduanya cocok digunakan saat biduran tiba-tiba muncul di malam hari.
Mama cukup mengoleskannya tipis pada area yang terkena dan biarkan meresap tanpa digosok terlalu kuat. Dengan cara ini, kulit bisa terasa lebih nyaman dan gatal berangsur berkurang, sehingga Mama bisa tidur dengan lebih tenang.
Saat kulit sedang sensitif akibat biduran, memilih pakaian tidur yang tepat sangat penting untuk menjaga kenyamanan tubuh. Pakaian yang longgar memungkinkan kulit bernapas lebih baik dan mencegah rasa panas yang bisa memperburuk gatal.
Gesekan dari pakaian yang ketat atau berbahan kasar dapat meningkatkan iritasi dan membuat bentol semakin terasa perih. Dilansir dari Cleveland Clinic, karena itu bahan seperti katun yang lembut, adem, dan mudah menyerap keringat menjadi pilihan paling ideal.
Dengan pakaian tidur yang nyaman, kulit Mama bisa lebih tenang dan tidak mudah terpicu oleh gesekan atau panas tubuh. Hasilnya, tidur malam pun bisa terasa lebih nyenyak meski biduran muncul secara tiba-tiba.
Menurut Healthline, paparan panas dapat memicu pelepasan histamin di dalam tubuh, yang kemudian menyebabkan gatal dan bentol khas biduran. Kondisi ini membuat kulit semakin sensitif, terutama ketika suhu sekitar tinggi atau tubuh mulai berkeringat.
Karena itu, suhu kamar yang tepat sangat membantu meredakan gejala biduran di malam hari. Udara yang sejuk membuat kulit terasa lebih tenang, menurunkan risiko iritasi tambahan, dan membantu tubuh lebih cepat kembali nyaman.
Untuk menjaga kamar tetap sejuk, Mama bisa menggunakan kipas, AC, atau membuka sedikit jendela agar sirkulasi udara lebih baik. Dengan lingkungan tidur yang lebih stabil dan adem, kemungkinan gatal yang datang tiba-tiba pun dapat berkurang.
Hindari menggaruk area yang gatal, meskipun rasanya sulit ditahan. Kebiasaan menggaruk justru bisa memperparah peradangan pada kulit. Saat kulit teriritasi, gatal dapat semakin hebat dan bentol bisa bertambah banyak.
Menggaruk juga dapat merusak lapisan pelindung kulit, sehingga membuatnya lebih sensitif dan rentan terkena infeksi. Pada beberapa kasus, luka kecil akibat garukan dapat memicu iritasi baru atau membuat biduran bertahan lebih lama.
Sebagai gantinya, Mama bisa menepuk lembut area yang gatal atau menggunakan kompres dingin untuk meredakannya.
Beberapa makanan seperti telur, kacang-kacangan, dan seafood dikenal sebagai pemicu alergi yang dapat menyebabkan biduran.
Melansir WebMD, cara terbaik untuk mengatasi alergi makanan adalah dengan benar-benar menghindari makanan yang menyebabkan reaksi.
Jika Mama sensitif terhadap pemicu tersebut, sebaiknya hindari mengonsumsinya menjelang tidur. Reaksi kulit lebih mudah muncul di malam hari saat tubuh beristirahat.
Stres dapat membuat gejala biduran terasa lebih parah. Saat tubuh tegang, pelepasan hormon stres dapat memicu atau memperburuk bentol dan rasa gatal pada kulit.
Healthline menyebutkan, teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi ringan bisa membantu menenangkan sistem saraf. Ketika tubuh berada dalam kondisi lebih rileks, reaksi kulit seperti gatal dan peradangan juga dapat berkurang.
Mama bisa mencoba melakukan napas dalam selama beberapa menit sebelum tidur atau mendengarkan panduan meditasi singkat.
Sprei yang jarang diganti dapat menumpuk debu, keringat, sel kulit mati, serta minyak tubuh yang dapat memicu gatal atau membuat biduran semakin terasa tidak nyaman.
Menurut National Eczema Association, tempat tidur termasuk sprei, selimut, dan sarung bantal bisa menjadi tempat berkembang biaknya tungau debu. Alergen dari tungau debu ini dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit, terutama bagi orang yang sensitif.
Dengan menjaga kebersihan sprei dan area tidur, Mama dapat menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan mengurangi risiko gejala biduran muncul atau memburuk di malam hari.
Itulah beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk meredakan biduran yang sering muncul di malam hari.
Semoga tips ini membantu Mama tidur lebih nyaman dan bangun dengan tubuh yang lebih segar keesokan harinya!