6 Cara Redakan Nyeri Haid yang Efektif, Bisa Dilakukan di Rumah!

Ketika nyeri haid, Apakah Mama sering mengompres perut dengan botol kaca berisi air panas? Jika iya, cara itu memang efektif lantaran panas bisa mengurangi rasa sakit akibat kram perut. 

Namun, selain mengompres perut dengan air panas, cara yang lebih efektif yang bisa Mama lakukan adalah dengan menggunakan koyo menstruasi. 

Koyo menstruasi sendiri dirancang untuk mengurangi nyeri haid, yang biasanya mengandung bahan yang dapat meredakan ketegangan otot dan meningkatkan aliran darah ke area yang terkena panas. 

Saat menstruasi, tubuh tentu kehilangan sejumlah darah, yang mengakibatkan penurunan kadar zat besi dalam tubuh. 

Kekurangan zat besi ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut anemia defisiensi besi, yang ditandai dengan gejala seperti kelelahan, lemah, pusing, dan sesak napas.

Maka, ketika tubuh mengalami anemia defisiensi, ditambah dengan kram yang tak tertahankan, maka hal ini sangat mengganggu aktivitas bukan, Ma? 

Maka dari itu, apabila Mama merasakan gejala tersebut, Mama disarankan mengonsumsi lebih banyak sayuran tinggi zat besi, seprti bayam, kangkung, brokoli, hingga buah seperti jeruk, stroberi, dan tomat. 

Meski nyeri haid sering kali membuat Mama ingin berbaring seharian, nyatanya lebih banyak aktivitas fisik membuat nyeri yang dirasakan berangsur menghilang lho!

Sebab, ketika banyak bergerak- khususnya ketika Mama berolahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang dapat menghilangkan rasa sakit. 

Namun, apabila rasa sakit Mama sangat mengganggu dan tetap ingin berolahraga, ada beberapa gerakan yoga yang bisa Mama lakukan, misalnya pose kobra, pose kucing, dan pose sapi. 

Seperti yang sudah kita ketahui ya, Ma, nyeri haid atau dismenore ini sering kali disebabkan oleh kontraksi otot rahim yang berlebihan. 

Berkaitan dengan hal itu, kekurangan vitamin D nyatanya berhubungan lho dengan peningkatan keparahan nyeri haid.

Untuk diketahui, vitamin D berpotensi memengaruhi produksi prostaglandin yang terlibat dalam kontraksi otot. Semakin rendah vitamin D dalam tubuh, maka produksi  prostaglandin meningkat, dan memperparah nyeri haid. 

Maka dari itu, Mama disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi vitamin D, seperti sarden, kuning telur, hingga susu kedelai. 

Selain sayuran tinggi zat besi dan makanan tinggi vitamin D yang dapat meredakan nyeri haid, nyatanya ada juga lho beberapa buah dengan kandungan tersendiri, yang bisa mengurangi permasalahan kram menstruasi. 

Untuk Mama ketahui, dikutip dari laman Everyday Health, pisang dikeetahui mengandung potasium dan vitamin B6 yang dipercaya dapat meringankan kram otot, mengurangi perut kembung, hingga menjaga keseimbangan cairan.

Kemudian, dalam buah nanas terkandung enzim bromelain yang dipercaya mampu melancarkan proses peluruhan dinding rahim, sehingga hal itu dapat mengurangi kram pada perut. 

Cara alami yang tergolong aman untuk mengurangi kram perut saat menstruasi adalah dengan minum ramuan herbal, kunyit misalnya. 

Kunyit sendiri diketahui memiliki sifat analgesik yang bisa mengurangi nyeri pada berbagai bagian tubuh, serta senyawa aktifnya yang disebut kurkumin yang memiliki sifat antiinflamasi. 

Selain itu, beberapa stdui menunjukkan jika kunyit dapat mengatur kadar hormon prostaglandin yang berperan dalam mengatur kontraksi otot rahim. 

Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa nyeri haid adalah masalah umum yang terajdi pada perempuan haid, namun bisa jadi mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Dengan berbagai cara yang telah Popmama rangkum di atas, Mama bisa mengatasi gejala tersebut sehingga dapat kembali beraktivitas tanpa terhalang rasa nyeri. 

Namun, apabila nyeri haid semakin parah dan tidak merespon dengan cara alami, disarankan untuk Mama berkonsultasi dengan ahlinya, untuk mendapat penanganan lebih lanjut, ya! Semoga bermanfaat.