6 Dampak Buruk Pernikahan Dini untuk Kesehatan Mental

Pernikahan dini bisa memengaruhi mental seseorang

19 November 2021

6 Dampak Buruk Pernikahan Dini Kesehatan Mental
Freepik/dashu83

Bukan rahasia bahwa pernikahan dini bisa memicu banyak masalah bagi anak. Selain masalah kesehatan fisik, pernikahan ini juga memicu masalah mental. 

Pernikahan dini jelas memberikan efek buruk bagi anak yang di bawah umur. Tak hanya masalah fisik, namun juga masalah mental. 

Sayangnya, masalah ini sering dianggap tidak serius oleh para orang dewasa di sekelilingnya. 

Padahal, kesehatan mental seorang anak sangatlah penting karena itu akan menentukan masa depan mereka. Dirangkum Popmama.com, inilah dampak buruk pernikahan dini untuk kesehatan mental. 

1. Merasa kurang percaya diri

1. Merasa kurang percaya diri
Freepik/karlyukav

Mereka yang menikah di bawah umur biasanya berhenti sekolah dan kehilangan waktu-waktu bersama teman-temannya. Menurut penelitian, perempuan yang menikah di bawah umur memiliki tingkat pendidikan yang rendah dibanding mereka yang menikah di umur cukup. 

Kemudian, menurut penelitian di Ghana, perempuan yang menikah di bawah umur memiliki otonomi yang lebih rendah di dalam urusan rumah tangga. Seperti contoh, mereka tidak bisa banyak memutuskan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengalaman dan tekanan dari pasangannya, demikian dilansir dari pubmed.ncbi.nlm.nih.gov.

Sehingga, mereka cenderung menarik diri dan merasa rendah diri saat berhadapan dengan keluarga dan teman sebayanya. 

2. Mengalami depresi karena tidak siap dengan kehidupan rumah tangga

2. Mengalami depresi karena tidak siap kehidupan rumah tangga
Freepik/Burdun

Perempuan yang menikah muda cenderung belum siap untuk menghadapi kehidupan rumah tangga. Mereka harus dihadapkan dengan banyak tanggung jawab, mulai dari mengurus rumah hingga suami.

Hal ini memicu depresi lantaran mereka belum punya bekal dan memang belum waktunya untuk mengurus itu semua, demikian dilansir dari theconversation.com.

Ketidaksiapan ini bisa memicu stres yang jika tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan banyak masalah mental seperti depresi. 

Editors' Pick

3. Risiko mengalami baby blues

3. Risiko mengalami baby blues
Freepik/onlyyouqj

Hamil dan melahirkan di umur yang belum waktunya meningkatkan kemungkinan untuk mengalami baby blues atau postpartum depression

Mereka yang menikah di bawah umur sering merasa hubungan seksual yang dilakukan adalah paksaan sehingga saat hamil dan melahirkan belum sepenuhnya sadar akan tanggung jawab sebagai ibu. 

Oleh karena itulah, dilansir dari link.springer.com, banyak perempuan yang menikah dini mengalami depresi setelah melahirkan atau baby blues. Semua ini diperparah dengan pasangan yang tidak mendukung dan membantu setelah melahirkan. 

4. Mengalami sakit yang somatis

4. Mengalami sakit somatis
Freepik/tirachardz

Psikosomatis adalah gangguan pada fisik yang disebabkan oleh faktor psikis atau mental. Beberapa pemicunya adalah stres, depresi, kecemasan berlebih, atau ketakutan berlebih. 

Pada perempuan yang menikah dini, menurut penelitian, mereka mengalami psikosomatis menahun. Beberapa masalah psikosomatis mereka, menurut penelitian, adalah sakit pinggang atau pusing seperti merasa anemia. 

Beberapa perempuan mengaku minum obat secara rutin untuk mengurangi rasa sakit tersebut. 

5. Mengalami PTSD

5. Mengalami PTSD
Freepik

Post traumatic stress disorder atau gangguan stres pasca trauma adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan. 

Pada pernikahan dini di negara miskin, banyak pasangan laki-laki yang melakukan kekerasan pada istrinya, demikian dilansir dari Springer.com. Seperti contoh, pada penelitian yang dilakukan kelompok perempuan yang menikah muda, sekitar 36,5% mengalami kekerasan seperti ditendang atau dipukul. 

Sementara itu ada sekitar 36,1% yang didorong dan ditampar. Terakhir, ada sekitar 30,2% yang mengaku diancam untuk diperkosa atau melakukan kegiatan seksual dengan persetujuan sepihak saja. 

Hal ini menjadikan pengalaman buruk dan membuat perempuan mengalami PTSD. Dari penelitian tersebut, ada sekitar 27,6% yang menunjukkan gejala PTSD yang jelas. 

6. Keinginan untuk bunuh diri

6. Keinginan bunuh diri
Pixabay/artbykleiton

Menurut penelitian yang dilakukan pada 100 perempuan survivor dari yang pernah ingin bunuh diri di Kurdistan, Irak, mereka melakukan ini karena masalah di pernikahan. Kebanyakan dari mereka menikah di bawah umur dan memiliki pasangan yang berbeda jauh umurnya, demikian dilansir dari Sage Journals

Hal ini juga terjadi di Afghanistan. Di mana, ada sekitar 5-6% kasus bunuh diri dengan cara membakar diri dikarenakan pernikahan dini. 

Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan pada perempuan menikah di Ethiopia, sekitar 5,2% perempuan yang menikah di bawah umur mengaku pernah ingin bunuh diri, demikian dilansir dari Journal of Adolescent Health

Itu dia beberapa masalah mental yang bisa terjadi pada perempuan yang menikah di bawah umur atau mengalami pernikahan dini. Segera putus aktivitas ini dengan segala cara agar masa depan anak-anak tidak lagi hilang. 

Baca juga:

The Latest