Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
9 Gejala Kelenjar Getah Bening di Leher yang Perlu Kamu Perhatikan
Freepik/mdjaff

Intinya sih...

  • Munculnya benjolan lunak atau kenyal di leher, bisa terjadi di beberapa titik seperti bawah rahang, samping leher, belakang telinga, atau dekat kelenjar tiroid.

  • Rasa nyeri ketika ditekan menandakan peradangan kelenjar yang mungkin disebabkan oleh infeksi bakteri seperti radang tenggorokan.

  • Kemerahan dan suhu kulit meningkat disertai dengan sensasi panas dan sedikit pembengkakan yang menandakan adanya infeksi atau inflamasi yang cukup kuat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kelenjar getah bening di leher memiliki peran penting dalam menjaga pertahanan tubuh kita. Mereka bekerja sebagai pusat penyaringan alami yang membantu menyaring bakteri, virus, dan partikel asing sebelum menyebar lebih jauh dalam tubuh.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pembengkakan kelenjar getah bening atau yang dikenal sebagai limfadenopati adalah respons normal ketika sistem imun bekerja lebih keras dari biasanya.

Namun, meski umum terjadi, banyak orang tidak memahami gejala awalnya. Akibatnya, pembengkakan baru disadari saat ukurannya sudah cukup besar atau disertai rasa sakit yang mengganggu aktivitas.

Padahal, dengan mengenali tanda-tandanya sejak awal, kamu bisa lebih cepat menentukan apakah kondisi tersebut masih normal, tanda infeksi, atau bahkan gejala masalah kesehatan yang lebih serius.

Berikut Popmama.com akan membahas tentang 9 gejala kelenjar getah bening di leher yang perlu diperhatikan. Simak pembahasannya dibawah ini.

1. Munculnya benjolan lunak atau kenyal

istockphoto/Izzet Esmece

Gejala paling umum yang biasanya pertama kali disadari adalah munculnya benjolan di leher. Benjolan ini terasa lunak atau kenyal saat disentuh, dan biasanya dapat digerakkan sedikit ke kiri atau kanan.

Menurut CDC, kondisi ini terjadi karena sel-sel dalam kelenjar getah bening berproliferasi untuk melawan infeksi. Benjolan bisa muncul di beberapa titik seperti:

  • bawah rahang,

  • samping leher,

  • belakang telinga,

  • atau bagian depan leher dekat kelenjar tiroid.

Pada banyak kasus, benjolan ini tidak menyebabkan rasa sakit yang parah. Karena itu banyak orang mengabaikannya. Padahal, perubahan ukuran dan teksturnya bisa memberikan petunjuk penting mengenai apa yang sedang terjadi dalam tubuh.

2. Rasa nyeri ketika ditekan

Freepik/Lifestylememory

Rasa nyeri adalah sinyal bahwa kelenjar mengalami peradangan. Kemenkes RI menjelaskan bahwa peradangan (inflamasi) terjadi karena respon imun sedang aktif.

Jaringan di sekitar kelenjar mungkin ikut meradang, sehingga membuat area leher lebih sensitif saat ditekan atau disentuh. Rasa sakitnya bisa:

  • muncul saat menunduk,

  • bertambah saat mengunyah,

  • atau menjalar ke rahang dan kepala.

Biasanya, nyeri ini muncul saat penyebabnya adalah infeksi bakteri, seperti radang tenggorokan (strep throat). Pada kasus tertentu, rasa nyeri bahkan bisa membuat seseorang sulit tidur dengan posisi miring ke sisi yang sama.

3. Kemerahan dan suhu kulit meningkat

istockphoto/Staras

Jika kelenjar getah bening sudah membesar cukup signifikan, kulit di sekitarnya bisa tampak lebih merah dan terasa hangat.

Johns Hopkins Medicine menjelaskan bahwa peningkatan aliran darah ke area yang mengalami infeksi menyebabkan suhu kulit meningkat dan warnanya berubah.

Selain kemerahan, beberapa orang juga merasakan:

  • sensasi panas,

  • sedikit pembengkakan yang melebar,

  • atau permukaan kulit terasa lebih tegang.

Tanda-tanda ini menandakan adanya infeksi atau inflamasi yang cukup kuat. Dalam kondisi tertentu, terutama jika disebabkan oleh bakteri, bisa terbentuk abses.

4. Demam dan badan terasa meriang

Freepik/Freepik

Menurut World Health Organization (WHO), demam adalah salah satu gejala yang paling umum menyertai pembengkakan kelenjar getah bening.

Sebab, tubuh meningkatkan suhu inti sebagai bagian dari mekanisme pertahanan untuk memperlambat perkembangan patogen. Demam juga sering disertai:

  • menggigil,

  • sakit kepala,

  • tubuh lemas,

  • dan nyeri otot.

Jika demam berlangsung lama atau berulang tanpa penyebab yang jelas, ini bisa mengarah ke infeksi bakteri yang lebih serius atau gangguan imunitas.

5. Sakit tenggorokan dan kesulitan menelan

Freepik/KamranAydinov

Karena letak kelenjar getah bening di leher sangat dekat dengan tenggorokan, pembengkakan sering menyebabkan rasa sakit saat menelan. Jika pembengkakan cukup besar, gerakan menelan dan berbicara dapat terasa tidak nyaman.

Menurut Mayo Clinic mencatat bahwa infeksi tenggorokan seperti faringitis, tonsillitis, atau bahkan infeksi gigi dapat menyebabkan kelenjar melebar dan menekan jaringan sekitar.

Gejalanya bisa berupa:

  • rasa perih saat menelan,

  • sensasi seperti ada yang mengganjal,

  • suara serak,

  • bahkan sulit membuka mulut lebar.

6. Pembengkakan yang tidak membaik dalam 2 minggu

istockphoto/JodiJacobson

Menurut NHS UK, pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak mengecil setelah 14 hari harus diperiksa lebih lanjut. Terutama jika benjolan:

  • semakin membesar,

  • terasa keras,

  • atau tidak dapat digerakkan.

Kondisi seperti ini bisa mengarah kepada:

  • infeksi kronis,

  • kondisi autoimun,

  • atau penyakit yang lebih serius seperti tumor kelenjar getah bening (limfoma).

Tidak semua pembesaran kelenjar berbahaya, tetapi durasi gejala sangat menentukan tingkat kewaspadaan.

7. Rasa lelah yang tidak wajar

istockphoto/AntonioGuillem

Pembengkakan kelenjar getah bening sering muncul bersamaan dengan rasa lelah berkepanjangan.

Cleveland Clinic menjelaskan bahwa tubuh mengalirkan energi ke sistem imun ketika sedang melawan infeksi, sehingga stamina menurun drastis.

Rasa lelah ini bisa:

  • berlangsung sepanjang hari,

  • tidak hilang meski tidur cukup,

  • disertai pusing atau sulit fokus.

Jika berlangsung lebih dari beberapa hari, rasa lelah bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang menghadapi infeksi besar atau peradangan yang tidak kunjung membaik.

8. Pembesaran di dua sisi leher sekaligus

Freepik/prostooleh

Menurut CDC, infeksi virus umumnya menyebabkan pembengkakan kelenjar yang lebih luas dan simetris. Artinya, kelenjar di kedua sisi leher bisa membesar dalam waktu bersamaan. Ini sering terjadi pada infeksi virus seperti:

  • mononucleosis,

  • campak,

  • flu berat.

Ketika hal ini terjadi, leher dapat terasa kaku, penuh, atau sulit digerakkan. Jika pembengkakan terjadi di banyak titik sekaligus, hal ini perlu diperhatikan lebih serius.

9. Penurunan nafsu makan dan berat badan

Freepik/DC Studio

Infeksi yang memicu limfadenopati dapat menyebabkan penurunan nafsu makan. Mayo Clinic menjelaskan bahwa gejala sistemik seperti ini biasanya terjadi saat infeksi cukup berat atau terjadi dalam jangka panjang.

Kondisi ini dapat diperburuk oleh:

  • nyeri menelan,

  • sakit tenggorokan,

  • mual,

  • atau kelelahan ekstrem.

Jika penurunan berat badan terjadi tanpa penyebab jelas, terutama disertai keringat malam dan demam, ini harus diperiksa lebih mendalam.

Gejala kelenjar getah bening di leher bisa bervariasi, mulai dari benjolan lunak hingga gejala sistemik seperti demam, kelelahan, dan penurunan berat badan.

Lembaga medis menegaskan bahwa sebagian besar pembengkakan bersifat jinak dan disebabkan infeksi. Namun, gejala yang menetap atau semakin parah perlu evaluasi medis segera.

Dengan mengetahui 9 gejala kelenjar getah bening di leher yang perlu kamu perhatikan dengan cepat gejalanya dikenali, semakin cepat juga penanganan yang bisa dilakukan.

Editorial Team