Ekspresikan Cinta pada Alam Melalui Kreativitas Seni yang Luar Biasa!

Material yang dianggap limbah terpampang menawan dari berbagai karya seniman Indonesia!

25 Oktober 2023

Ekspresikan Cinta Alam Melalui Kreativitas Seni Luar Biasa
Popmama.com/Gracia Irene

Berkreasi dengan seni membutuhkan beragam material. Bahkan, sesuatu yang dianggap sampah bisa menjadi karya seni yang memukau. Apalagi, sekarang sudah saatnya manusia mengkhawatirkan dampak buruk yang diterima lingkungan dari berbagai sampah yang terproduksi.

Melalui kolaborasi Murai Art Projects dengan TEKA, pengunjung diajak untuk memelekan mata terhadap sustainability atau keberlanjutan dalam menjalani hidup, melalui kacamata seni. 

Menghadirkan instalasi, lukisan dan patung yang dibuat dari product waste, kamu akan dibuat terpana oleh kreativitas tanpa batas para seniman.

Berikut Popmama.combagikan ekspresikan cinta pada alam melalui kreativitas seni yang luar biasa!

1. Mengambil tema Continuum: Endless Cycle of Creativity

1. Mengambil tema Continuum Endless Cycle of Creativity
Popmama.com/Gracia Irene

TEKA, sebuah perusahaan yang memproduksi lantai berbahan kayu, menyadari betul dampak buruk dari limbah produksi. Bersama dengan Murai Arts, keduanya menghadirkan pameran seni dari para seniman kreatif, yang menggunakan kayu maupun limbah kayu.

Continuum yang berarti berkelanjutan menjadi tema pameran seni satu ini. Continuum disini mengarah ke bagaimana seni dapat terus dibuat dan dilihat. Serta, bagaimana bahan-bahan sekecil abu bekas bakar kayu bisa lanjut digunakan untuk hal yang berguna, misalnya, karya-karya seni.

 

Editors' Pick

2. Penuh unsur budaya

2. Penuh unsur budaya
Popmama.com/Gracia Irene

Karya seni yang dipamerkan memiliki banyak bentuk dan cerita tersendiri, selaras dengan motto TEKA yaitu, preciously unique in every piece. Karya-karya seni yang dipamerkan memiliki wujud yang menawan dengan caranya sendiri-sendiri.

Terdapat instalasi yang menampilkan kain tenun dari Sumba, macrame art, sampai dengan lukisan yang terinspirasi dari kebiasaan masyarakat Indonesia sehari-hari.   

 

3. Ditantang lebih kreatif dengan bahan kayu

3. Ditantang lebih kreatif bahan kayu
Popmama.com/Gracia Irene

Adapun karya-karya menarik dari 4 seniman yang ditantang TEKA untuk membuat karya seni dari bahan kayu maupun limbah hasil pengolahan kayu. Mereka adalah TuTu’s, Jemana Murti, Maharani Mancanagara, dan Joko Avianto.

Masing-masing dari mereka berhasil keluar dari zona nyaman dalam berkarya. Contoh, Joko Avianto yang terbiasa membuat karya berbahan dasar bambu, kini harus mempelajari teknik-teknik baru untuk membuat karya yang ia beri nama Fold Perception. 

Joko berhasil membuat kayu berjenis White Oak, yang bersifat keras dan kaku, menjadi lekukan-lekukan indah, membentuk kain. Serat-serat kayu yang berbeda membuat karya Joko terlihat semakin memesona.

Karya Joko memiliki dua makna melalui satu barang, yaitu kain. Kain di budaya Barat seringkali digunakan sebagai simbol status sosial. Zaman Eropa Kuno, kain digunakan sebagai baju para raja. Namun, di budaya Timur, kain tergantung dimana-mana. Membuat sekeliling terlihat berantakan terkadang.

 

4. Karya oleh seniman dan arsitek lokal

4. Karya oleh seniman arsitek lokal
Popmama.com/Gracia Irene

Karya-karya di TEKA Showroom Alam Sutera menghadirkan presentasi seni dari 9 seniman dan 1 arsitek. Diantaranya, Joko Avianto, TuTu’s, Jemana Murti, Maharani Mancanegara, Yori Antar, Agnes Hansella, Jessica Soekidi, Nurrachmat Widyasena, Wildian Indra Sugara dan Wayan Karja.

Karya-karya yang dipamerkan telah dikurasi oleh Bob Edrian, seorang kurator muda. Murai Art Project memilih Bob sebagai kurator pameran seni kali ini karena ingin adanya generasi muda yang meneruskan ekosistem seni, sehingga terjadi regenerasi. 

Sedangkan, seniman muda yang turut bergabung memamerkan karya seninya adalah Jemana Murti. Laki-laki asal Bali ini menciptakan karya seni berdasarkan keseharian masyarakat muda Bali, yang disebut sudah mulai meninggalkan budaya, karena masuknya teknologi.

Jemana pun membuat karya seni yang menunjukkan kerusakan budaya, yang direpresentasikan oleh layar komputer yang mengalami kerusakan atau error. Pilihan warna biru dan oranye merepresentasikan kerusakan layar zaman dahulu, ketika komputer mengalami gangguan. Warna khas Windows jika rusak, memang memancarkan layar biru, bukan?

5. Sambil lihat pameran, sambil berbelanja untuk mempercantik rumah

5. Sambil lihat pameran, sambil berbelanja mempercantik rumah
Popmama.com/Gracia Irene

Uniknya dari pameran seni kali ini, karya-karya seni yang ditunjukkan juga dapat dibeli oleh pengunjung. Semua karya seni, seperti instalasi, kain, lukisan, macrame art, dapat kamu beli, jika memang tertarik dengan cerita latar belakang maupun karya tersebut.

Selain itu, Teka Showroom sendiri merupakan tempat yang tepat untuk Mama dan Papa yang memiliki mempercantik ruangan. Apalagi, mereka baru mengeluarkan produk baru bernama Vorkraft.

Produk dengan material yang khusus, tersedia dengan ukuran besar, yang dibuat dari pohon berusia tua dan melalui perawatan khusus, cara pemotongan yang khusus, sampai dengan cara finishing yang spesial.

Mama dan Papa yang termasuk pengoleksi karya seni, mungkin saja mendapatkan karya seni yang menarik hati. Sekaligus, menjadi tambahan untuk membuat rumah semakin mempesona.

Itu tadi, ekspresikan cinta pada alam melalui kreativitas seni yang luar biasa. Karya-karya seni yang cantik ternyata bisa berbahan dari sesuatu yang telah dianggap sampah, ya. Inilah yang namanya kreativitas tanpa batas. Membuat kreasi baru dengan cara mendaur ulang bermacam-macam bahan. Mama dan Papa siap mempercantik rumah dengan karya seni dan kayu yang pameran seni, ini?

Baca juga:

 

The Latest