5 Senyawa Berbahaya yang Bisa Ada di Air Keran, Hati-Hati!

Mama sering menggunakan air tanah untuk memasak?
Bahwa pasokan air tanah atau sumur dapat terkontaminasi bakteri, terutama setelah banjir. Bahkan juga terdapat parasit maupun virus penyebab penyakit.
Sebenarnya perebusan tidak 100% bisa menghilangkan padatan dan bahan lain di dalam air sumur. Jadi pastikan Mama sudah menguji air sumur dan memiliki air yang aman untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Mengenai hal itu, Popmama.com akan membahas 5 senyawa berbahaya yang ada pada air keran. Yuk, cek ulasannya!
1. Campylobacter dapat menyebar ke aliran darah

Merebus air memang cara yang sederhana. Namun perlu diperhatikan, bahwa di dalam air keran bisa saja terdapat kandungan Campylobacter.
Saat seseorang terinfeksi dari bakteri Campylobacter, biasanya akan memiliki gejala umum. Beberapa orang mungkin mengalami diare, sakit perut hingga mual muntah.
Bakteri ini dapat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan infeksi serius. Bahkan mengancam jiwa bagi orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Pada kasus yang lebih parah, antibiotik seperti azitromisin atau eritromisin bisa mempersingkat durasi gejalanya.
2. E.Coli menyebabkan gangguan pernapasan

Saat merebus air, Mama perlu waspada. Biasanya di dalam air keran bisa saja tercemar bakteri seperti E.Coli. Oleh karena itu Mama perlu mengambil sampel air sumur, apakah positif mengandung E.Coli atau tidak.
Sebab penyakit yang didapat dari kontak dengan air yang terkontaminasi E.Coli menyebabkan penyakit gastrointestinal dan gangguan kulit. Namun pada beberapa orang, E.Coli juga akan mengalami gejala kram perut, diare, mual, muntah dan demam ringan.
Diinformasikan dari CDC, meski sebagian besar jenis E.Coli tidak berbahaya. Tapi sebagian dapat membuat seseorang sakit. Sementara yang lain menyebabkan infeksi saluran kemih, penyakit pernapasan dan pneumonia.
3. Enterovirus adalah sekelompok virus kecil

Mama harus waspada, karena Enterovirus bisa saja ada di dalam aliran keran di rumah. Bahwa Enterovirus biasanya terkontaminasi ketika terinfeksi dari limbah yang meluap. Termasuk sistem pembuangan limbah yang tidak berfungsi dengan baik.
Enterovirus sendiri adalah sekelompok virus kecil. Apabila terkena infeksi enterovirus, paling sering menyebabkan masalah pernapasan. Terutama pada seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Dilansir dari Healthychildren, sebagian besar anak-anak dengan enterovirus memiliki gejala ringan dan tidak memerlukan perawatan medis di luar apa yang dilakukan untuk flu biasa.
4. Salmonella mempengaruhi saluran usus

Bahwa di dalam air keran atau sumur, bisa juga mengandung Salmonella di dalamnya. Saat terkena infeksi Salmonella, kondisi ini termasuk penyakit bakteri umum yang mempengaruhi saluran usus.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikutip dari Merieuxnutrisciences bahwa seseorang yang minum air terkontaminasi Salmonella maka dapat mengembangkan gejala seperti demam dan diare.
Bahkan terkadang membuat seseorang alami mual dan muntah yang biasanya berlangsung 8-72 jam. Kondisi tersebut pun harus minum banyak cairan. Salah satunya air putih atau minuman rehidrasi oral.
5. Shigella menyebabkan kram bersama dengan diare

Bahwa Shigella bisa saja ditemukan di setiap air yang mengalir dari sumur pribadi. Jenis bakteri ini dapat masuk ke dalam air melalui berbagai cara. Salah satunya limpasan air hujan yang tercemar.
Shigella sangat menular, namun hanya sejumlah kecil kuman dapat membuat seseorang sakit. Gejala biasanya berlangsung sekitar 5-7 hari. Pengobatan untuk shigellosis mungkin tersedia dari penyedia layanan kesehatan.
Diwartakan dari Webmd, bakteri Shigella melewati perut dan kemudian berkembang biak di usus kecil. Lalu Shigella menyebar ke usus besar dan menyebabkan kram di bagian tubuh bersama dengan diare.
Itulah 5 senyawa berbahaya yang ada pada air keran rumah. Sebagai pengganti air mentah, Mama bisa menggunakan air mineral untuk memasak.



















