- 1 ppm = 1 miligram merkuri per 1 kilogram ikan (mg/kg).
7 Ikan yang Mengandung Merkuri Tinggi, Sering Dimakan Tanpa Disadari!

- Ikan hiu memiliki kadar merkuri tertinggi, mendekati 1 ppm, berbahaya bagi ibu hamil dan anak kecil.
- Ikan todak dan tuna besar juga memiliki kadar merkuri tinggi, melebihi batas aman yang disarankan oleh FDA dan WHO.
- Ikan tilefish dari Teluk Meksiko memiliki kadar merkuri tertinggi dari semua ikan dalam survei FDA, mencapai 1,123 ppm.
Ikan memang sumber protein yang menyehatkan, kaya omega-3, dan penting untuk tumbuh kembang anak. Tapi, tidak semua ikan aman dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Beberapa jenis ikan laut justru bisa mengandung kadar merkuri yang tinggi, terutama ikan besar dan berumur panjang. Mama harus mencari tahu dulu asal usul ikan.
Merkuri adalah logam berat alami yang dapat mencemari laut melalui aktivitas manusia seperti pembakaran batu bara dan limbah industri.
Di laut, logam ini berubah menjadi metil merkuri, bentuk yang bisa diserap tubuh ikan. Semakin besar dan lama ikan hidup, semakin banyak merkuri yang menumpuk di tubuhnya, proses ini disebut bioakumulasi.
Menurut FDA dan WHO, metil merkuri tergolong neurotoksin, yaitu zat yang dapat merusak sistem saraf. Pada ibu hamil, paparan tinggi bisa mengganggu perkembangan otak janin.
Sementara pada orang dewasa, konsumsi jangka panjang dapat memicu gangguan koordinasi, daya ingat, bahkan tekanan darah tinggi.
Sebagai acuan, FDA dan WHO menetapkan batas aman merkuri pada ikan adalah 1,0 ppm. Bila kadar melebihi angka ini, ikan sebaiknya tidak dikonsumsi sering.
Sedangkan EPA menyarankan asupan merkuri harian tidak lebih dari 0,1 mikrogram/kg berat badan. PPM (parts per million) adalah satuan untuk mengukur kadar zat dalam makanan.
Jadi, kalau ikan memiliki 0,5 ppm merkuri, artinya di setiap 1 kilogram daging ikan itu terdapat 0,5 milligram merkuri.
Agar Mama tidak salah dalam membeli ikan, Popmama.com akan membahas mengenai 7 ikan yang mengandung merkuri tinggi. Berikut penjelasannya.
1. Hiu — Rata-rata: 0,979 ppm

Hiu termasuk ikan dengan kadar merkuri tertinggi karena berada di puncak rantai makanan laut. Mereka memakan banyak ikan kecil, sehingga logam berat menumpuk dalam tubuhnya seiring waktu.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), merkuri pada hiu bisa mendekati 1 ppm, dan karena itu ibu hamil serta anak kecil tidak disarankan mengonsumsinya sama sekali.
Paparan logam berat ini bisa berdampak pada otak janin dan bayi yang sedang berkembang. Jadi, jangan coba untuk memakan daging Hiu ya, Ma!
2. Ikan Todak — Rata-rata: 0,995 ppm

Ikan todak termasuk dalam daftar “do not eat” dari FDA dan EPA karena rata-rata kadar merkurinya hampir 1 ppm, dan beberapa sampel pasar bahkan melebihi batas tersebut.
Penelitian di Environmental Research (2017) juga menunjukkan kadar merkuri meningkat seiring ukuran swordfish. Artinya, makin besar ikannya, makin tinggi pula kandungan merkuri yang tersimpan.
3. Tuna Besar — Rata-rata: 0,689 ppm

Tuna besar seperti bigeye dan bluefin punya kadar merkuri jauh lebih tinggi dibandingkan tuna kaleng light (skipjack) yang umumnya hanya sekitar 0,128 ppm.
Penelitian di Environmental Toxicology and Chemistry (2022) menunjukkan kadar merkuri tuna besar di Samudra Pasifik berkisar antara 0,3–1,5 ppm, tergantung ukuran dan lokasi tangkap.
Karena itu, tuna steak sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari sekali seminggu, dan untuk ibu hamil, sebaiknya dihindari. Hal ini demi menjaga kesehatan Mama dan janin.
4. King Mackerel — Rata-rata: 0,73 ppm

King mackerel adalah ikan predator laut dalam yang juga termasuk dalam daftar ikan bermerkuri tinggi versi FDA.
Menurut laporan National Resources Defense Council (NRDC), banyak sampel makarel raja yang melampaui 0,7 ppm, menjadikannya tidak aman bagi wanita hamil dan anak-anak.
Sebagai alternatif, Mama bisa memilih makarel Atlantik (0,05 ppm) yang lebih rendah merkuri. Tapi, Mama harus konsultasikan dulu ke dokter agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada janin.
5. Tilefish — Rata-rata: 1,123 ppm

Tilefish dari Teluk Meksiko punya kadar merkuri tertinggi dari semua ikan dalam survei FDA, rata-rata mencapai 1,123 ppm.
Menurut EPA Fish Advisory, satu porsi tilefish besar bisa mengandung hingga 219 mikrogram merkuri, jauh di atas batas harian aman. Karena itu, FDA secara tegas melarang konsumsinya untuk ibu hamil.
6. Marlin — Rata-rata: 0,485 ppm

Marlin tergolong ikan laut dalam dengan kadar merkuri menengah hingga tinggi, tergantung usia dan ukuran.
WHO menyarankan konsumsi marlin tidak lebih dari sekali sebulan bagi orang dewasa sehat. Untuk anak-anak dan ibu hamil, sebaiknya diganti dengan ikan bermerkuri rendah seperti salmon, sarden, atau trout.
7. Orange Roughy — Rata-rata: 0,571 ppm

Orange roughy bisa hidup hingga 150 tahun, sehingga wajar bila kadar merkuri pada ikan tua bisa melebihi batas aman.
Penelitian Food Additives & Contaminants (2011) menemukan rentang kadar merkuri antara 0,06–1,1 µg/g (ppm). Karena variabilitasnya tinggi, FDA tetap menyarankan membatasi konsumsi ikan ini, terutama bagi ibu hamil dan menyusui.
Merkuri memang berbahaya jika menumpuk, tapi bukan berarti Mama harus berhenti makan ikan sepenuhnya.
Kuncinya adalah pilih ikan kecil dan berumur pendek, seperti:
- Salmon (0,022 ppm)
- Sarden (0,013 ppm)
- Lele (0,025 ppm)
- Bandeng (umumnya <0,05 ppm)
Jenis ikan tersebut tetap tinggi omega-3 dan rendah merkuri, cocok untuk konsumsi keluarga 2–3 kali seminggu.
Nah, sekarang Mama udah tahu nih tentang 7 ikan yang mengandung merkuri tinggi. Jadi, sekarang harus lebih berhati-hati lagi ya.













-6KuiNBKfxCvpv9oJAMam5uD46zqMOz2Z.jpg)





-CnWLbSLFGYhrI0ixxt0sQ0qptd1uw3em.png)