Gejala dan Pengobatan Hiperteroid, Gangguan Kelenjar Tiroid Berlebih

Kenali gejalanya sejak dini agar tidak telat memberikan pencegahan

1 September 2019

Gejala Pengobatan Hiperteroid, Gangguan Kelenjar Tiroid Berlebih
Freepik

Kelenjar tiroid adalah organ tubuh yang berbentuk seperti kupu-kupu. Kelenjar ini berada pada bagian depan leher sebelah bawah. Kelenjar tiroid membantu tubuh dalam melepaskan hormon yang mengendalikan metabolisme untuk menggunakan energi.

Tiroid berperan dalam pengaturan beberapa fungsi penting dalam tubuh, seperti denyut jantung, sistem saraf pusat, berat badan, kekuatan otot, suhu tubuh, siklus menstruasi, dan kadar kolesterol dalam darah. Hormon tiroid mengatur kecepatan bekerja dari sel-sel tubuh. 

Kelenjar tiroid yang terganggu, dapat menyebabkan peningkatan pada produksi hormon tiroid yang menyebabkan kondisi yang disebut dengan hiperteriod dan juga ada penurunan produksi hormon tiroid yang disebut dengan hipoteroid. 

Hiperteroid menghasilkan hormon tiroid yang terlalu banyak, sehingga menyebabkan aktivitas sel dan organ-organ tubuh menjadi meningkat, seperti detak jantung yang menjadi semakin cepat atau aktivitas usus seorang yang meningkat sehingga seseorang akan buang air lebih sering.

Menurut data yang dilampirkan, Perkiraan jumlah penduduk berusia diatas 15 tahun yang terkena hiperteroid mencapai hingga 706.752 kasus. Di Wilayah Jakarta sendiri, terdapat 53.265 kasus dan Jawa Timur mencapai angka yang tertinggi dengan kasus sebanyak 173.135 akibat hiperteroid.

"Aktivitas dari pengidap hiperteroid dari sel tiroidnya itu luar biasa, otot-ototnya bergerak sendiri, jantungnya berdetak cepat, pembakarannya itu luar biasa, kalau disamakan dengan bensin seperti menggunakan octan-booster. Pembakarannya itu 100 persen," ujar Dr. ikhsan.

Dalam rangka mengenalkan terhadap penyakit yang disebabkan oleh kelenjar tiroid, Dr. M. Ikhsan Mokoagow, Sp. PD, M.Med.Sci-Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang berpraktik di RS Pondok Indah mengundang rekan media untuk berdiskusi mengenai gangguan kelenjar tiroid.

Untuk lebih mengetahui tentang penyakit hiperteroid, kali ini Popmama.com akan membahas tentang gejala, penyebab, dan cara penanganan dari hiperteroid berdasarkan diskusi tentang gangguan kelenjar tiroid yang dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Agustus 2019 di Aromanis Restaurant, Menteng.

1. Gejala hiperteroid dengan meningkatkan nafsu makan namun disertai penurunan berat badan

1. Gejala hiperteroid meningkatkan nafsu makan namun disertai penurunan berat badan
Functionalmedsystem.com

Gejala umum pada hiperteroid dapat dilihat dari pola hidup seseorang, seperti mudah lelah dan sesak napas ketika beraktifitas, lalu juga jantung yang berdebar-debar sekitar 100 detak permenit sehingga bisa terdengar dan terasa pada permukaan kulit walaupun dalam keadaan lingkungan yang normal.

Orang dengan gejala hiperteroid juga memiliki kondisi suhu tubuh yang tidak seperti orang kebanyakan, cenderung lebih tahan suhu dingin atau tidak tahan suhu panas. Aktivitas sel-sel tubuh yang terus bekerja juga menyebabkan keluar keringat yang berlebihan. Keringat ini juga bisa disebabkan oleh rasa gugup,cemas, dan khawatir yang berlebihan.

Kondisi hiperteroid ini juga dapat meningkatkan nafsu makan, namun juga disertai dengan penurunan berat badan secara tiba-tiba dan drastis, kondisi ini terkadang suka diabaikan oleh banyak perempuan karena banyak yang menganggap malah menjadi program diet atau program hidup sehat.

Menurut dr. Ikhsan, gejala hiperteoid dapat sering dilihat dari tubuh yang bergetar atau tremor. Hal ini dapat dites dengan menyuruh pasien memegang gelas atau sendok. Kondisi yang parah adalah ketika tremor semakin kencang.

Kadang-kadang hiperteroid juga membuat seseorang susah tidur dan periode menstruasi tidak beraturan. Orang dewasa lebih cenderung memiliki gejala yang samar-samar, seperti peningkatan detak jantung, intoleransi panas, dan kecenderungan menjadi lelah selama aktivitas biasa. Sehingga mengabaikan penanganan pada penyakit ini.

2. Faktor risiko gangguan kelenjar tiroid hipertiroid

2. Faktor risiko gangguan kelenjar tiroid hipertiroid
Freepik/Katemangostar

Menurut Dr. Ikhsan, Faktor-faktor risiko yang menyebabkan seseorang dapat terkena penyakit gangguan tiroid seperti hiperteroid, adalah:

  • Umur diatas 60 tahun maka semakin berisiko terjadinya hiperteroid.
  • Jenis kelamin perempuan lebih berisiko terjadi gangguan pada tiroid.
  • Genetik dianggap merupakan faktor pencetus utama kelenjar tiroid.
  • Merokok dapat menyebabkan kekurangan oksigen di otak dan nikotin dalam rokok dapat memicu peningkatan reaksi inflamasi.
  • Stress juga menyebabkan antibodi berpengaruh terhadap terganggunya kelenjar tiroid.
  • Riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan kelainan autoimun.
  • Zat kontras yang mengandung iodium menyebabkan hipertirodisme terjadi setelah mengalami pencitraan menggunakan zat kontras yang mengandung iodium.
  • Obat-obatan yang menyebabkan terjadinya penyakit tiroid seperti amiodaron, ithium karbonat, aminoglutethimide, interferon, thalidomide, betaroxine, stavudine.
  • Lingkungan seperti kadar iodium dalam air kurang.

Faktor-faktor ini juga menyebabkan gangguan tiroid seperti hipoteroid

Editors' Pick

3. Hiperteroid menyebabkan kelainan pada bagian mata

3. Hiperteroid menyebabkan kelainan bagian mata
Healthprep.com

Kadang-kadang masalah tidak biasa yang ditimbulkan oleh hiperteroid adalah Graves. Graves dapat memengaruhi mata, terutama jika kamu merokok. Gangguan ini membuat bola mata menonjol di luar kelopak mata dan pelindung normal, sehingga menyebabkan jaringan dan otot di belakang mata menjadi membengkak.

Tanda dan gejala pada graves meliputi mata kering, mata merah atau bengkak, robekan atau ketidaknyamanan yang berlebihan pada salah satu atau pada kedua mata, lebih sensitif pada cahaya, bola mata yang menonjol keluar, peradangan. Hal ini mengakibatkan penglihatan menjadi kabur dan berkurangnya gerakan pada mata.

Masalah graves pada mata sering membaik tanpa perawatan namun juga bisa timbul berulang. Penyakit Graves bersifat genetik dan hingga lima kali lebih sering terjadi pada perempuan daripada pria.

4. Hiperteroid juga menyebabkan kelainan bentuk pada leher yang disebut dengan goiter

4. Hiperteroid juga menyebabkan kelainan bentuk leher disebut goiter
Insightstate.com

Goiter ini adalah sebuah benjolan atau nodul dapat terbentuk di kelenjar tiroid. Biasanya, benjolan ini tidak menghasilkan hormon tiroid dan tidak memerlukan perawatan. Benjolan ini disebabkan oleh gangguan fungsi hiperteroid, keradangan kelenjar tiroid (Tiroditis), akibat obat-obatan tertentu seperti lithium dan amiodaron.

Kelainan bentuk ini juga menyebabkan perubahan hormon saat pubertas, kehamilan, atau bahkan menopause. Selain hiperteroid, gangguan kelenjar fungsi teroid seperti hipoteroid juga menyebabkan goiter. Goiter dapat dihilangkan dengan terapi radiasi pada bagian leher.

Jika tidak menganggu fungsi tubuh seperti diatas, goiter bisa berbentuk nodul atau kista dalam tiroid yang biasanya tidak berbahaya namun perlu dievaluasi secara berkala karena bisa menjadi kanker tiroid. 

5. Komplikasi penyakit yang dapat disebabkan oleh hipertiroid

5. Komplikasi penyakit dapat disebabkan oleh hipertiroid
Freepik/Jcomp

Karena mengganggu kinerja seluruh sistem tubuh, hiperteroid juga dapat menyebabkan komplikasi pada bagian tubuh lainnya, seperti penyakit:

  • Masalah jantung. Beberapa komplikasi hipertiroid yang paling serius melibatkan jantung. Ini termasuk detak jantung yang cepat, gangguan irama jantung yang disebut fibrilasi atrium yang meningkatkan risiko stroke, dan gagal jantung. Kondisi ini menyebabkan jantung tidak dapat mensirkulasi darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
  • Tulang rapuh. Hipertiroid yang tidak diobati juga dapat menyebabkan tulang lemah dan rapuh atau yang disebut osteoporosis. Kekuatan tulang tergantung pada jumlah kalsium dan mineral lain yang dikandungnya. Terlalu banyak hormon tiroid mengganggu kemampuan tubuh untuk memasukkan kalsium ke dalam tulang.
  • Krisis tirotoksik. Hipertiroid juga menyebabkan demam, denyut nadi yang cepat, dan bahkan delirium. Jika ini terjadi, segera cari perawatan medis.

6. Mendiagnosis pasien dengan melakukan serangkaian tes

6. Mendiagnosis pasien melakukan serangkaian tes
Freepik/Chormail

Menurut dr. Ikhsan terdapat berbagai langkah dalam mendiagnosa penyakit tiroid, seperti bertanya kepada pasien tentang keluhan dan gejala. Lalu yang terpenting adalah menanyakan tentang riwayat keluarga sebelumnya apakah ada yang pernah terena gangguan kelenjar tiroid.

Selanjutnya dilakukan dengan pemeriksaan fisik, dari leher hingga seluruh tubuh. Biasanya pasien dengan graves cenderung untuk memeriksakan kepada dokter mata terkait dengan perubahan kondisi mata. Lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan pada laboratorium seperti tes darah.

Tes darah dapat mengkonfirmasi diagnosis hipertiroidisme. Biasanya, pada hipertiroidisme atau tiroid yang terlalu aktif, kadar hormon tiroid dalam darah meningkat.

Jika terlihat ada gangguan kelenjar pada tiroid, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan USG dan Thyroid Scintigraphy untuk scanning pada area tiroid.

Kombinasi melakukan screening dapat dilanjutkan dengan memberikan cairan yodium berlabel radioaktif yang dapat membantu mendiagnosis penyakit tiroid yang mendasarinya. 

Baca juga:

7. Makanan yang dapat meredakan gejala hipertiroid

7. Makanan dapat meredakan gejala hipertiroid

Walaupun tidak ada diet hipertiroid bagi seseorang yang menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, namun beberapa makanan dibawah ini, dapat meredakan gejala hipertiroid. Seperti:

Buah beri seperti stroberi, blueberry, dan raspberry. Buah beri memberikan daya kuat karena penuh dengan antioksidan, yang menjaga sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat. Makan satu porsi buah beri setiap hari.

Brokoli adalah bagian dari keluarga goitrogen yaitu makanan yang dapat menurunkan jumlah hormon tiroid. Makanan yang termasuk dalam kelompok ini dikenal sebagai sayuran silangan. Jika kamu tidak menyukai brokoli kamu dapat mencoba sayuran silangan lainnya seperti kembang kol, kangkung, dan kubis. Makan satu atau lebih porsi sayuran ini sehari.

Ayam kalkun adalah sumber protein yang luar biasa. Penurunan berat badan adalah gejala hipertiroid yang umum, jadi makan protein yang cukup dapat membantu memastikan berat badan tetap sehat dan terjaga. Kamu juga bisa mendapatkan protein dari kacang-kacangan dan kacang-kacangan. Cobalah mengonsumsi protein setiap kali makan.

Salmon mengandung nutrisi penting seperti vitamin D yang bekerja dengan kalsium untuk mencegah tulang yang keropos akibat hipertiroid. Salmon juga membawa asam lemak omega-3 yang membuat tubuh tetap sehat. Kamu juga dapat mengkonsumsi vitamin D  dari telur dan jamur, lalu omega-3 dari kacang kenari, minyak zaitun, dan minyak biji rami. Makan makanan dengan nutrisi ini setiap hari.

Yogurt atau makanan susu lainnya dapat mencegah tulang yang keropos akibat hipertiroid yang tidak diobati.

Sekarang kamu telah mengetahui apa saja gejala, penyebab, dan pencegahan hipertiroid yang diakibatkan oleh hormon tiroid yang berlebih, jika kamu sudah merasakan gejala seperti diatas jangan mengabaikannya ya, sesegera mungkin untuk berkonsultasi kepada dokter!

The Latest