Hipotiroid Penyakit yang Gejalanya Sering Diabaikan

Jika diabaikan dapat menimbulkan penyakit lainnya

30 Agustus 2019

Hipotiroid Penyakit Gejala Sering Diabaikan
Freepik/Katemangostar

Di dalam tubuh, terdapat kelenjar tiroid yang berada pada bagian leher sebelah bawah, bentuknya seperti kupu-kupu. Kelenjar ini berfungsi dalam melepaskan hormon yang mengendalikan metabolisme tubuh yang membuat sistem tubuh bekerja dengan menggunakan energi.

Tiroid memiliki peran dalam mengatur fungsi penting dalam tubuh, seperti denyut jantung, sistem saraf pusat, mengontrol berat badan, kekuatan otot, suhu tubuh, siklus menstruasi, dan kadar kolesterol dalam darah. 

Tiroid dapat memiliki gangguan, seperti penurunan produksi hormon tiroid yang disebut dengan hipoteroid. Sebaliknya jika peningkatan produksi hormon tiroid disebut dengan hiperteroid. Gangguan tiroid ini dapat terjadi dalam bentuk gangguan fungsi, kelainan bentuk, ataupun gabungan dari keduanya.

Untuk lebih mengenali tentang gejala, penyebab, jenis, dan penanganannya ini, dr. M. Ikhsan Mokoagow, Sp. PD, M.Med.Sci sebagai Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah mengundang rekan media dalam sebuah diskusi mengenali gangguan tiroid.

Hipoteroid adalah suatu kondisi tubuh dimana hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid terlalu sedikit, sehingga menyebabkan sel-sel dan organ tubuh akan melambat. Sebagai contoh, denyut jantung lebih lambat daripada denyut jantung normal dan aktivitas usus dapat menurun sehingga kesulitan membuang air besar atau sembelit.

“Sayangnya ini kadang-kadang enggak dirasakan oleh seorang pasien karena, gejalanya memang samar-samar atau memang usianya sudah menunjukan kondisi seperti itu. Gejalanya bisa dari yang full terlihat sampai yang samar-samar. Nah kalau yang samar-samar ini yang sulit diketahui,” ujar dr. Ikhsan.

Di Indonesi sendiri, masyarakat yang terkena gangguan hipoteroid menurut RISKESDAS tahun 2007 melakukan pemeriksaan kadat TSH sebagai penunjang diagnostik.

Dari pemeriksaan, mendapatkan hasil 2,7 persen pada laki-laki dan 2,2 persen pada perempuan yang diketahui memiliki kadar TSH yang tinggi sehingga menunjukkan kecurigaan adanya gangguan hipoteroid.

Kali ini Popmama.com akan membahas mengenai gejala penyakit hipotiroid, penyebab, penanganan, dan tips menghindarinya berdasarkan diskusi mengenai hipotiroid pada hari Rabu, 28 Agustus 2019, di Aromanis Restaurant, Jakarta Pusat.

1. Gejala hipoteroid yang muncul sedikit demi sedikit hingga sering diabaikan

1. Gejala hipoteroid muncul sedikit demi sedikit hingga sering diabaikan
Twitter.com/WiseHealth2

Gejala hipotiroid dapat dilihat dari jumlah keringat yang lebih sedikit, kulit yang kering, tidak tahan dalam suhu dingin walaupun dalam kondisi keadaan normal, berat badan naik, buang air besar lebih sulit, kadang-kadang juga suaranya serak atau bahkan suara menjadi lebih berat.

“Terus kadang-kadang pasien hipotiroid ini ketika mau melakukan sesuatu, tiba-tiba lupa karena pergerakannya terlalu lamban, sluggish. Mungkin jalannya memang enggak selamban kungkang. Tapi mau melakukan apapun lamban,” kata dr. Ikhsan”

Kemudian orang dengan gejala hipotiroid juga memiliki gangguan pada beberapa hal berikut ini:

  • Pendengaran atau tuli,
  • kulitnya terasa dingin dan ketika dipegang memang memiliki kulit yang dingin,
  • denyut nadi yang lambat kurang dari 70 atau bahkan mencapai 60,
  • ada penebalan pada bagian pergelangan kaki hingga menyebabkan rasa sakit.

Menurut dr. Ikhsan, kata kunci dari penyakit hipoteroid ini adalah penyakit yang menyerang sistem seluruh tubuh, jadi jika terdapat bengkak pada seluruh tubuh, sementara kondisi liver dan ginjal baik.

Sayangnya gejala ini muncul sedikit demi sedikit dan tidak ekstrem, sehingga biasa diabaikan oleh beberapa orang untuk diperiksa lebih lanjut.

2. Beberapa faktor risiko yang menyebabkan gangguan pada tiroid

2. Beberapa faktor risiko menyebabkan gangguan tiroid
Freepik

Ketika tiroid tidak menghasilkan hormon yang cukup, sejumlah penyebab seperti penyakit autoimun, perawatan setelah hipertiroid, terapi radiasi, operasi tiroid, dan obat-obatan tertentu. Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan hipotiroid adalah:

  • Usia diatas 60 maka semakin berisiko terhadap terjadinya gangguan hipotiroid atau hipertiroid
  • Perempuan lebih berisiko terhadap gangguan pada tiroid
  • Keturunan genetik dapat menjadi faktor penyebab autoimunitas terhadap kelenjar tiroid, genetik dianggap merupakan faktor utamanya.
  • Merokok juga dapat menyebabkan kekurangan oksigen di otak dan nikotin dalam rokok dapat memacu peningkatan reaksi inflamasi pada tubuh.
  • Stres juga berkorelasi dengan antibodi terhadap antibodi TSH-reseptor
  • Riwayat penyakit keluarga yang ada hubungan dengan kelainan autoimun merupakan faktor risiko hipotiroid tiroditis autoimun
  • Zat kontras yang mengandung iodium saat perawatan hipertiroid dapat menyebabkan berkurangnya hormon tiroid yang menyebabkan hipotiroid
  • Obat-obatan yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit tiroid
  • Lingkungan karena kurangnya kadar iodium

Editors' Pick

3. Hipotiroid yang diabakan dapat menimbulkan beberapa komplikasi pada tubuh

3. Hipotiroid diabakan dapat menimbulkan beberapa komplikasi tubuh
Thyroidnosurgery.com

Karena gejalanya yang samar-samar dan timbul sedikit demi sedikit, membuat beberapa orang mengabaikan gejala hipotiroid yang ternyata, jika tidak ditangani dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, beberapa komplikasinya adalah:

Goiter atau gondok 

Stimulasi tiroid yang konstan dapat menyebabkan kelenjar menjadi lebih besar atau suatu kondisi yang dikenal sebagai gondok. Meskipun umumnya tidak nyaman, goiter yang besar dapat mempengaruhi penampilan dan dapat mengganggu menelan atau bernapas.

Masalah jantung 

Hipotiroid juga dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan gagal jantung, terutama karena kadar kolesterol LDL yang rendah yang menyebabkan kolesterol jahat. Hal ini dapat terjadi pada orang dengan hipotiroid yang pergerakannya kurang aktif.

Masalah kesehatan mental

Depresi dapat terjadi pada awal hipotiroid dan dapat menjadi lebih parah dari waktu ke waktu. Hipotiroid juga dapat menyebabkan fungsi mental melambat.

Neuropati perifer

Hipotiroid jangka panjang yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada saraf perifer. Saraf iniyang membawa informasi dari otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh. Neuropati perifer dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kesemutan di daerah yang terkena.

Myxedema

Kondisi langka dan mengancam jiwa ini adalah hasil dari hipotiroid jangka panjang yang tidak terdiagnosis. Tanda-tanda dan gejalanya termasuk tidak tahan dingin dan kantuk, lalu ditandai dengan kelesuan yang mendalam dan ketidaksadaran.

Infertilitas

Kadar hormon tiroid yang rendah dapat mengganggu proses pembuahan, yang mengganggu kesuburan. Selain itu, beberapa penyebab hipotiroid seperti gangguan autoimun juga dapat mengganggu kesuburan.

Cacat lahir 

Bayi yang lahir dari perempuan dengan penyakit tiroid yang tidak diobati mungkin memiliki risiko cacat lahir yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir dari perempuan yang sehat. Anak-anak ini juga lebih rentan terhadap masalah intelektual dan perkembangan yang serius.

4. Proses diagnosa dokter dalam memastikan gangguan hipotiroid pada pasien

4. Proses diagnosa dokter dalam memastikan gangguan hipotiroid pasien
Freepik

Sebelum melakukan penindakan, dokter akan menyelesaikan pemeriksaan fisik dan riwayat medis secara menyeluruh. Mereka akan memeriksa tanda-tanda fisik hipotiroid, seperti kulit yang kering, reflek tubuh yang lamban, pembengkakan, detak jantung yang lebih lambat.

Jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tiroid, kamu perlu memberitahukan kepada dokter selama proses ini. Lalu dokter biasanya akan mewawancara pasien untuk melaporkan setiap gejala yang dialami seperti mudah lelah, depresi, sembelit, atau tidak tahan kondisi dingin.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pengecekan pada bagian leher untuk memeriksa apakah terdapat pembengkakan pada bagian tiroid dan pengecekan pada seluruh tubuh.

Dalam memastikannya, dokter akan menyuruh pasien untuk melakukan tes darah dalam memastikan hipotiroid.

Tes laboratorium selanjutnya adalah dengan meloakukan tes hormon tiroid atau TSH yang berguna untuk mengukur seberapa banyak TSH yang diciptakan kelenjar tiroid. Jika memiliki hipotiroid, kadar TSH tinggi, karena tubuh mencoba untuk merangsang lebih banyak aktivitas hormon tiroid.

Kadar tiroksin atau T4 juga berguna untuk mendiagnosis hipotiroid. T4 adalah hormon yang diproduksi langsung oleh tiroid. Tes TSH dan T4 ini membantu dalam mengevaluasi funsi tiroid.

Diagnosis hipotiroid dapat dipastikan dengan tingkat T4 yang rendah bersama dengan tingkat TSH yang tinggi.

Baca juga:

5. Menggunakan hormon tiroid sintetis berbentuk tablet untuk menaikan kadar hormon tiroid

5. Menggunakan hormon tiroid sintetis berbentuk tablet menaikan kadar hormon tiroid
Freepik

Hipotiroidisme paling baik diobati dengan menggunakan obat jenis levothyroxine (Levothroid, Levoxyl). Obat ini merupakan hormon tiroid sintetis dari hormon T4 yang menyalin aksi hormon tiroid yang biasanya diproduksi oleh tubuh.

Obat ini dirancang untuk mengembalikan kadar hormon tiroid yang memadai ke darah. Setelah kadar hormon dipulihkan, gejala-gejala kondisi tersebut kemungkinan akan hilang atau setidaknya menjadi jauh lebih mudah ditangani.

Setelah memulai perawatan, beberapa minggu selanjutnya akan memerlukan tes darah lanjutan untuk memantau kemajuan. Kamu dan dokter akan menemukan dosis dan rencana perawatan yang paling baik mengatasi hipotiroid.

Dalam kebanyakan kasus, orang dengan hipotiroid harus tetap menggunakan obat ini sepanjang hidup mereka. Namun, dalam dosis yang berbeda yang disesuaikan dengan kondisi tubuh setelah menjalani masa perawatan. Jika kadar darah menunjukkan obat tidak berfungsi dengan seharusnya, dokter akan menyesuaikan dosisnya sampai keseimbangan tercapai.

Tips dalam Mengatur Konsumsi Asupan Jika Memiliki Gangguan Hipotiroid

Tips dalam Mengatur Konsumsi Asupan Jika Memiliki Gangguan Hipotiroid
Freepik

Dalam aturan umum, orang dengan hipotiroid tidak memiliki diet khusus yang harus mereka ikuti. Namun, berikut adalah beberapa rekomendasi yang bisa diikuti untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat:

Makanlah dengan diet seimbang

Tiroid membutuhkan jumlah iodium yang cukup agar berfungsi penuh. Kamu tidak perlu mengonsumsi suplemen yodium secara terus-menerus agar iodium dapat terpenuhi. Diet seimbang seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, protein tanpa lemak, dan buah-buahan dan sayuran berwarna dapat menyediakan cukup iodium.

Pantau asupan kedelai

Kedelai dapat menghambat penyerapan hormon tiroid. Jika minum atau makan terlalu banyak produk kedelai dapat menyebabkan obat tidak menyerap dengan benar. Ini bisa sangat penting pada bayi yang membutuhkan pengobatan untuk hipotiroid yang juga minum susu formula dari bahan kedelai.

Kedelai dapat ditemukan di tahu, tempe, keju dan daging vegan, susu kedelai, kecap. Kamu membutuhkan dosis obat yang stabil untuk mencapai kadar hormon tiroid yang merata dalam darah. Hindari makan atau minum yang berbahan dasar kedelai setidaknya 2 jam sebelum dan sesudah minum obat

Pantau asupan serat

Seperti kedelai, serat dapat mengganggu penyerapan hormon. Terlalu banyak serat makanan dapat mencegah tubuh mendapatkan hormon yang dibutuhkannya. Namun, serat itu penting sehingga jangan menghindarinya sama sekali. Sebaiknya, hindari minum obat dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan berserat tinggi.

Jangan minum obat tiroid dengan suplemen lain

Jika mengonsumsi suplemen atau obat-obatan sebagai tambahan dari obat tiroid, cobalah untuk mengonsumsi obat-obatan ini pada waktu yang berbeda. Obat lain dapat mengganggu penyerapan, jadi sebaiknya minum obat tiroid dengan perut kosong dan tanpa obat atau makanan lain.

Kini kamu telah mengetahui bagaimana gejala, penyebab, penanganan, dan cara perawatannya. Jika kamu merasakan gejala seperti diatas, sebaiknya kamu segera berkonsultasi kepada dokter sehingga mendapatkan penanganan yang sebaik mungkin untuk mengurangi gangguan lainnya.

The Latest