Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Keadaan Emosional yang Terhubung ke Organ Tubuh

Freepik/benzoix

Sepanjang hidup, bahwa perasaan menentukan cara seseorang berperilaku. Dimana terdapat dua emosi yang berlawanan, yakni kesenangan atau ketidaksenangan. Salah satu atau keduanya terkadang bisa bercampur secara bersamaan.

Dikutip dari Verywellmind, ada banyak jenis emosi yang memengaruhi cara seseorang hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Kadang-kadang, sepertinya dikuasai oleh emosi-emosi ini. Pilihan yang dibuat, tindakan yang diambil dan persepsi yang dimiliki dapat dipengaruhi oleh emosi alami pada saat tertentu.

Artinya, situasi emosi berpotensi menimbulkan efek pada proses psikologis dan fisik. Nah, berikut ada 5 jenis keadaan emosional yang terhubung ke organ tubuh. Yuk, segera baca artikel dari Popmama.com!

1. Kebahagiaan memiliki tekanan darah sistolik lebih kecil

Freepik/wayhomestudio

Dari semua jenis emosi yang berbeda, kebahagiaan cenderung menjadi paling diperjuangkan orang. Kebahagiaan sering didefinisikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan. Biasanya ditandai dengan perasaan puas, gembira, puas dan sejahtera.

Apabila seseorang sedang merasa bahagia, ini akan terhubung dengan hati. Bahkan berkontribusi pada kesehatan mental dan fisik. Dimana orang yang bahagia memiliki detak jantung istirahat lebih rendah, penurunan fibrinogen dan tekanan darah sistolik yang lebih kecil.

Diwartakan dari Webmd, para peneliti menemukan bahwa orang yang paling bahagia memiliki kemungkinan 22% lebih kecil mengembangkan penyakit jantung. Orang dengan emosi paling negatif memiliki risiko tertinggi untuk penyakit jantung.

2. Kecemasan berpengaruh pada tekanan usus

Freepik/wayhomestudio

Banyak orang memiliki pengalaman langsung tentang bagaimana stres berisiko pada sistem pencernaannya. Salah satunya ketika mengalami kecemasan. Kondisi mental tersebut memungkinkan untuk meningkatkan masalah usus. Sering kali dikaitkan pada sembelit, diare atau kondisi berkelanjutan seperti sindrom iritasi usus besar.

Dikutip dari Calmclinic.com, kecemasan memengaruhi seseorang di dalam dan luar. Salah satu area yang paling sensitif terhadap perubahan ini adalah sistem pencernaan. Itu karena stres dapat mengubah hormon dan memberi tekanan signifikan di bagian usus. 

Jadi mereka yang mengalami masalah kecemasan cenderung menderita seluruh saluran pencernaan sangat kompleks. Beberapa lebih serius, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan. Termasuk tinja basah, nyeri dan banyak gejala lainnya. 

3. Ketakutan berkontribusi pada masalah ginjal

Freepik/kues1

Tentu saja, tidak semua orang mengalami ketakutan dengan cara yang sama. Beberapa orang mungkin sensitif terhadap rasa takut dan situasi tertentu yang lebih memicu emosi ini. Sementara ketakutan adalah respons emosional terhadap ancaman langsung. 

Saat seseorang mengembangkan rasa takutnya, maka efek dari kondisi emosi yang kuat tersebut berpengaruh terhadap ancaman reaski tubuh. Salah satunya berkontribusi pada masalah ginjal. Artinya, ketakutan menyebabkan ketidakharmonisan dengan ginjal. Akhirnya menyebabkan buang air kecil yang tidak disengaja.

Dirilis dari CDC, konsekuensi kesehatan lain dari Chronic Kidney Disease (CKD) meliputi kehilangan nafsu makan dna depresi atau kualitas hidup yang lebih rendah. Dimana CKD memiliki tingkat keseriusan yang bervariasi. Biasanya memburuk dari waktu ke waktu meskipun pengobatan telah terbukti memperlambat perkembangan.

4. Kemarahan merugikan kesehatan jantung

Freepik/master1305

Kapan terakhir kali kamu merasa marah?

Ingatlah, kemarahan bisa menjadi emosi yang sangat kuat. Biasanya ditandai dengan perasaan permusuhan, agitasi, frustrasi dan antagonisme terhadap orang lain. Sementara kemarahan sering kali dianggap sebagai emosi negatif. Bahkan bisa merugikan kesehatan seseorang.

Chris Aiken, MD, seorang instruktur psikiatri klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Wake Forest dan direktur Pusat Perawatan Mood di Winston-Salem, Karolina utara mengatakan kepada Everydayhealth bahwa ledakan kemarahan menempatkan hati pada risiko besar. Yang paling merusak secara fisik adalah efek kemarahan pada kesehatan jantung. Dalam dua jam setelah ledakan kemarahan, kemungkinan terkena serangan jantung berlipat ganda.

Kemarahan yang tidak terkendali, ini dapat berperan dalam respons tubuh yang memengaruhi kantong empedu dan hati. Terkadang menyebabkan pusing, sakit kepala, memiliki energi rendah, masalah kulit dan tekanan darah.

5. Depresi terkait dengan sakit kepala

Freepik/wayhomestudio

Secara fluktuasi, bahwa depresi dengan suasana hati dalam kehidupan sehari-hari bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan yang serius. Terutama ketika berulang dan dengan intensitas sedang atau berat. Hal ini berpotensi menyebabkan banyak gejala di dalam sistem saraf pusatnya.

Dilansir dari Medicalnewstoday, bahwa stres kronis dan depresi terkait dengan peradangan dan dapat mengubah sistem kekebalan tubuh. Penelitian lain menunjukkan, orang dengan depresi lebih cenderung memiliki kondisi peradangan atau gangguan autoimun seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), diabetes tipe 2 dan radang sendi.

Jadi orang dewasa yang mengalami dan mengabaikan tanda-tanda depresi, ini akan semakin terkait dengan sakit kepala dan nyeri umum tanpa penyebab fisik yang jelas. Disini otak yang tertekan mungkin terlihat berbeda. Akhirnya menyebabkan perubahan di otaknya.

Nah, itulah 5 jenis keadaan emosional yang terhubung ke organ tubuh. Apakah kamu sering mengalaminya?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
Denisa Permataningtias
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us