Kembali Ramai, Penyebab Jessica Wongso hanya Dihukum 20 Tahun Penjara

16 Okt 2023, 11:47 WIB

Akhir-akhir ini publik kembali membahas kasus kopi sianida yang melibatkan Jessica Wongso dan Mirna Salihin. Kejadian 7 tahun yang lalu kembali diperlihatkan pada masyarakat melalui film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.

Mendapatkan fokus besar dari masyarakat, Jessica pun akhirnya ditetapkan 20 tahun penjara atas perbuatannya yang diduga meracuni sahabatnya sendiri, melainkan hukuman mati, yang dianggap sebagai hukuman terkejam.

Namun, setelah banyak orang menonton film tersebut, ada yang kembali berpikir apakah Jessica Wongso benar-benar pembunuhnya, karena terdapat beberapa kejanggalan dalam kasus tersebut. Berikut, Popmama.com rangkumkan penyebab Jessica Wongso dihukum hanya 20 tahun penjara.

1. Pendapat ahli mengenai hukuman Jessica Wongso

Profesor Edward Omar Sharif Hiariej, yang sering disebut dengan sebutan Prof Eddy, memberikan tanggapan terhadap anggapan yang sedang berkembang di masyarakat mengenai penyebab Jessica Wongso tidak dijatuhi hukuman mati. Ia membahasnya ketika diundang oleh YouTube Diskursus Net.

Profesor Eddy, yang menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) dan menjadi saksi ahli dalam kasus kopi beracun tersebut. Ia menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan Jessica Wongso hanya dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun adalah karena pertimbangan usianya.

Prof Eddy berkata, "Satu, ini orang masih muda. Dua, tujuan dari pidana itu apa? Reintegrasi sosial. Kalo hukuman mati, dia mau reintegrasi sosial apa lagi?" ujar Prof Eddy dalam konten yang tayang pada Sabtu (14/10/2023).

2. Harapan untuk Jessica Wongso setelah keluar dari lapas

Jessica diketahui baru berusia 27 tahun saat menjalani persidangan kasus kopi sianida tahun 2016. Diharapkan dengan hukuman pidana 20 tahun penjara, Jessica dapat bermanfaat untuk masyarakat ketika bebas.

"Karena dia masih muda, masih punya harapan, maka dijatuhi ganjaran 20 tahun pidana penjara. Dengan harapan bahwa selama itu dia bisa melalui pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan. Kemudian dia bisa kembali ke masyarakat, diterima, dan bermanfaat," sebut Prof Eddy.

3. Memberikan kursus di lapas

Perkataan Prof Eddy bukan tanpa dasar, Jessica ternyata memang memberikan sejumlah kursus di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Pondok Bambu, Jakarta Timur. Menurut Prof Eddy, pembinaan yang diharapkan berjalan dengan baik bagi Jessica.

Perempuan yang pernah mengemban studi di Australia tersebut memberikan kursus bahasa Inggris dan sebagainya.

4. Jessica mengetahui dirinya viral karena film dokumenter Ice Cold

Setelah kembali ramai menjadi perbincangan publik, kasus Jessica Wongso dan Mirna Salihin seolah kembali ditelaah oleh publik. Membuat video-video lama kembali bermunculan dan berbagai opini bermunculan.

Jessica Wongso sendiri juga diberi tahu petugas lapas tentang namanya yang menjadi viral dan juga soal film yang menjadikannya tokoh utama. Hal tersebut disebutkan oleh pengacara Jessica Wongso, Otto Hasibuan saat menjadi bintang tamu di podcast dr. Richard Lee. "Iya, dia diceritain sama pegawai-pegawai lapas itu, dia kan nggak bisa lihat handphone," kata Otto Hasibuan.

5. Jessica ingin melupakan kejadian buruk

Otto Hasibuan juga menyebutkan kalau Jessica menolak untuk menonton film dokumenter mengenai dirinya tersebut. Ia tidak penasaran dan justru tidak mau menonton film berdurasi 1 jam tersebut.

Jessica justru berupaya untuk menghapus ingatan tentang peristiwa menyakitkan yang menimpanya itu. Jessica tidak ingin mengungkit kembali kenangan yang sangat menyakitkannya.

"Dia saya tanya, seandainya pun bisa menonton (film Ice Cold), dia nggak mau nonton. Dia nggak mau nonton cerita mengenai dia dan sebagainya," ungkap Otto Hasibuan.

6. Lakukan meditasi untuk melupakan memori menyakitkan

"Saya agak sedih juga tadi dia bilang selama dia di sana, dalam dua sampai tiga tahun pertama yang dia upayakan adalah bagaimana caranya melupakan semua ini," sebut Otto Hasibuan. Jessica bahkan disebut melakukan meditasi agar tidak dia ingat kembali kejadian yang membuatnya harus berada di penjara selama 20 tahun.

"Jadi dia bersemedi, meditasi, supaya dia bisa lupa. Karena dia merasa apa yang dialami merupakan penderitaan yang luar biasa. Dan dia merasa kalau nggak bisa lupa itu akan susah," tambah Otto.

Itulah, penyebab Jessica Wongso dihukum hanya 20 tahun penjara. Sampai saat ini tagar #saveJessica dan #JusticeforJessica banyak digunakan di media sosial, oleh mereka yang membelanya. Diharapkan suara mereka dapat membantu Jessica untuk dibebaskan atau diringankan hukumannya.