Kena Bobol Lagi! Museum Prancis Kehilangan Koin Emas Rp1,7 M

- Ribuan koin emas dan perak abad ke-18 raib dari Museum Denis Diderot.
- Gelombang pencurian museum picu kritik tajam ke pemerintah Prancis.
- Deretan museum lain ikut jadi sasaran pencurian di Prancis.
Prancis lagi-lagi diguncang kabar tak sedap. Belum reda hebohnya pencurian barang berharga senilai triliunan rupiah di Museum Louvre, kini satu museum lain kembali jadi sasaran.
Museum Denis Diderot yang dikenal sebagai rumah pengetahuan dan simbol era Pencerahan Prancis, mendadak dibobol maling.
Sumber France24 melaporkan, ketika museum itu dibuka lagi pada Senin pagi, staf langsung menemukan etalase kaca yang pecah dan koleksi koin langka raib.
Otoritas setempat menyebut para pelaku memilih barang dengan nilai tinggi seolah tahu persis mana koleksi yang paling berharga. Bisa dibilang, aksi pencurian ini telah dipersiapkan secara matang.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasi tentang kena bobol lagi! Museum Prancis Kehilangan Koin Emas Rp1,7 M. Simak di bawah!
1. Ribuan koin emas dan perak abad ke-18 raib dari Museum Denis Diderot

Dilansir BBC, sekitar dua ribu koin emas dan perak bernilai lebih dari €90.000 atau setara Rp1,7 miliar dilaporkan hilang dari Museum Denis Diderot di Langres, timur laut Prancis. Peristiwa itu terjadi pada Minggu malam (19/10/2025) waktu setempat.
Kasus kelam tersebut baru terungkap keesokan paginya ketika staf museum menemukan pintu utama rusak serta etalase penyimpanan koleksi dalam keadaan pecah.
Temuan itu langsung memicu penyelidikan, mengingat benda yang dicuri bukan koleksi biasa. Menurut Franceinfo, terdapat 1.633 koin perak dan 319 koin emas dari abad ke-18 hingga ke-19.
2. Gelombang pencurian museum picu kritik tajam ke pemerintah Prancis

Kasus hilangnya ribuan koin kuno di Museum Denis Diderot ternyata bukan insiden tunggal. Russia Today melaporkan, kejadian ini menjadi bagian dari rangkaian pencurian besar di sejumlah museum Prancis dalam beberapa bulan terakhir.
Rentetan kasus tersebut memicu kemarahan publik dan politisi oposisi. Mereka menuding pemerintah gagal melindungi warisan budaya negaranya dari ancaman pencurian yang terus berulang.
Polemik semakin memanas setelah pencurian di Museum Louvre ikut jadi sorotan. Direktur museum, Laurence Des Cars, dituding lebih fokus pada kebijakan keberagaman ketimbang penguatan keamanan.
Kritik keras datang dari berbagai pihak, termasuk Marion Marechal yang menyebut Prancis kini jadi bahan tertawaan dunia akibat lemahnya pengawasan museum.
Sementara itu, Jordan Bardella dari partai National Rally menilai pencurian ini sebagai “penghinaan besar” sekaligus cerminan bobroknya sistem keamanan negara.
3. Deretan museum lain ikut jadi sasaran pencurian di Prancis

Ternyata, kasus pencurian di Louvre dan Museum Denis Diderot bukanlah satu-satunya. Dalam beberapa bulan terakhir, gelombang pencurian juga melanda sejumlah museum ternama di Prancis.
Pada September lalu, Museum Nasional Sejarah Alam (Muséum national d’Histoire naturelle) kehilangan bongkahan emas seberat 6 kg. Beruntung, pelakunya berhasil ditangkap di Barcelona setelah mencoba mencairkan hasil curiannya.
Namun, belum sempat bernapas lega, kejadian serupa kembali terjadi. Di bulan yang sama, museum porselen Musée national Adrien Dubouché turut kebobolan.
Dua piring porselen Tiongkok dan sebuah vas antik senilai sekitar €6,55 juta atau Rp126 miliar raib dibawa kabur pencuri. Beragam peristiwa tersebut menambah daftar panjang hilangnya benda bersejarah bernilai tinggi di Prancis.
Itu dia informasi tentang kena bobol lagi! Museum Prancis kehilangan koin emas Rp1,7 M. Kejadian ini seolah jadi alarm keras bahwa benda bersejarah kini tak cuma berharga, tapi juga makin rentan aksi pencurian.











-4184A3IkeFjq6NjruvRw3O3rxLvaC1da.png)







