8 Makanan Enak yang Dapat Membuat Vagina Berbau Tidak Sedap

Melansir dari Buzzfeed, Department of Health and Human Services menyebutkan setidaknya 75 persen perempuan mengalami infeksi organ intim akibat jamur yang bersarang di sana.

Penyebabnya beragam, bisa karena kehamilan, kurang menjaga kebersihan, konsumsi antibiotik, hingga terlalu banyak mengonsumsi gula.

Pasalnya, banyak kandungan gula yang mengalir dalam darah dapat membuat jamur lebih mudah tumbuh. Risiko ini jauh lebih besar dialami para penderita diabetes.

Angela Jones selaku ginekolog asal Amerika mengatakan, bahwa alkohol jadi salah satu pemicu organ wanita berbau kurang sedap. Selain mabuk, kekurangan cairan alias dehidrasi merupakan efek konsumsi minuman beralkohol terlalu banyak.

Ketika dehidrasi, ada kemungkinan cairan pelumas alami yang diproduksi vagina pun berkurang. Sehingga, berujung memunculkan masalah kewanitaan, terutama soal baunya.

Tahukah kamu jika kopi mampu mengubah aroma cairan dalam tubuh? Seperti keringat dan urin. Hal serupa juga bisa terjadi pada bau organ kewanitaan seseorang.

Namun secara teknis, perubahan bau diakibatkan kopi yang dapat memengaruhi keseimbangan pH vagina, sehingga risiko terkena infeksi jamur semakin besar.

Tipsnya, kamu tidak perlu menghindari kopi. Tapi sebagai gantinya, cobalah kontrol jumlah kopi yang diminum. Kemudian, perbanyak asupan air putih untuk menetralisir.

Konsumsi sayuran segar dipercaya dapat membuat organ kewanitaan semakin bersih, sehat, dan tidak berbau. Tetapi nyatanya, sebagian jenis sayuran justru menimbulkan aroma tak sedap untuk miss V, contohnya seperti brokoli dan asparagus.

Walaupun terkenal mengandung banyak vitamin dan mineral, tetap dua sayuran ini bisa membuat pH vagina tidak seimbang. Tidak berbeda jauh dari alasan sebelumnya, keseimgangan pH menjadi salah satu penyebab bau tak sedap pada organ kewanitaan.

OB/GYN di IU Health, Nicole Scott, mengungkapkan jika bawang menjadi penyebab paling umum munculnya aroma tidak sedap pada tubuh manusia, mulai dari keringat napas, hingga urin.

Dalam kasus spesifiknya, ternyata bawang juga memengaruhi kesehatan vagina dan menyebabkan mengeluarkan bau tidak enak.

Ikan dan daging merah (daging sapi atau kambing) mengandung alkali tinggi yang berpengaruh pada pH organ intim.

"Paling bau bisa tercium dalam dua jam setelah konsumsi daging," ujar E. Adam Kallel dari Victrix Computational and Medicinal Chemistry Consultancy, dilansir dari Bustle.

Pada tahun 2006, penelitian dilakukan pada 30 orang perempuan. Mereka melakukan diet tanpa memakan daging selama dua pekan. Hasilnya, aroma organ kewanitaan mereka secara signifikan berubah menjadi lebih bersih dan tidak mengeluarkan bau tak sedap.

Siapa di antara kamu pencinta susu? Susu segar atau olahan susu lainnya memang menjadi sumber nutrisi pelengkap yang baik, karena mengandung kalsium dan mineral.

Sayangnya, jumlah konsumsi susu berlebih perlu dihindari. Sebab, susu dapat menyebabkan masalah bau pada daerah kewanitaan. Rupanya, susu bersifat alkali, sehingga bisa menjadi pemicu ketidakseimbangan pH pada vagina.

Makanan yang digoreng biasanya mengandung lemak tinggi. Lemak jahat tersebut dapat memicu peningkatan pertumbuhan bakteri di organ intim penyebab infeksi.

Bakteri vaginosis adalah infeksi vagina yang paling umum terjadi. Gejalanya terjadi seperti keluarnya keputihan abnormal atau berbau amis. Penderita juga akan merasakan gatal dan panas terbakar ketika buang air kecil.

Nah, jadi itulah beberapa makanan enak yang dapat membuat vagina berbau tidak sedap. Perlu digaris bawahi, sederet jenis makanan di atas bukan penyebab langsung bau tidak sedap pada organ intim.

Tetapi, sifatnya bisa memunculkan masalah tersebut jika dikonsumsi berlebihan. Jadi, tetap jaga pola makan dan kebersihan masing-masing organ intim ya!