Mengulik Peran Kepribadian Ganda Hyun Bin di Serial Hyde, Jekyll, Me

Semua berawal dari kejadian buruk yang menimpa Seo Jin kecil. Menurutnya, kejadian itu sangat menakutkan dan membuatnya trauma sehingga dirinya tak sanggup menghadapinya. 

Menurut jalan cerita di drama tersebut, Seo Jin kecil diculik oleh seseorang. Sebagai anak kecil, tentu ia merasa takut.

Di saat itulah kepribadian lainnya muncul. Kepribadian lainnya ini bernama Robin. Kepribadiannya yang satunya inilah yang berhasil membuatnya kabur dan selamat dari kasus penculikan tersebut. 

Robin jadi pertanda bahwa ia mengalami Dissociative Identity Disorder (DID). Mengetahui hal ini, baik Seo Jin dan Robin telah memiliki banyak perjanjian agar kehidupan mereka berjalan lancar. 

Robin sudah disebutkan dari episode pertama. Secara perlahan, kepribadiannya yang bernama Robin terlihat berkembang dan sempat terlihat ingin menguasai Seo Jin dan menekan kepribadian utamanya. 

Sebagai kepribadian alter dari Seo Jin, Robin sangat bertolak belakang dari Seo Jin. Jika Seo Jin adalah sosok yang dingin, tidak mudah kasihan dengan orang lain, dan terlihat egois, maka Robin adalah sosok yang hangat, ramah, dan supel. 

Robin semakin ingin menjadi pribadi utama saat bertemu Ha Na. Di mana ia jatuh cinta pada Ha Na karena punya kisah di masa lalu dengan perempuan tersebut. 

Selain Robin, ternyata ada kepribadian lain yang bernama Terry. Diceritakan Terry adalah sosok yang kejam dan berani untuk bertindak sampai membunuh seseorang. 

Dissociative Identity Disorder atau gangguan identitas disosiatif adalah kondisi di mana seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Ini umumnya disebabkan oleh pengalaman traumatis yang terjadi secara berulang di masa anak-anak. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penderita kepribadian ganda memiliki pengalaman traumatis berupa penganiayaan atau penyiksaan, pelecehan fisik dan emosional, pola asuh orangtua yang menakutkan, peperangan, dan bencana alam. 

Selain itu, orangtua yang keluarganya memiliki riwayat kepribadian ganda juga cenderung terjadi berulang pada anak-anaknya. 

Penderita kepribadian ganda memiliki dua atau lebih kepribadian dalam dirinya. Antar satu pribadi dengan yang lainnya bisa sangat bertolak belakang. Alter ego atau pribadi lainnya bisa menjadi anak-anak, orangtua, atau bahkan yang berjenis kelamin berbeda dari yang dimiliki oleh pribadi utama. 

Alter ego akan keluar pada saat situasi tertentu seperti saat stres, takut, atau marah. Ia akan keluar dan mengambil alih kesadaran pribadi utama. 

Ia akan menjadi pribadi lain dengan nama, usia, jenis kelamin, dan sifat yang benar-benar berbeda. Bahkan di beberapa kasus, mereka bisa sangat kuat, atau lemah sesuai dengan alter ego yang sedang muncul. 

Penderita kepribadian ganda sering mengalami amnesia atau tidak ingat pada peristiwa tertentu di masa kecil atau remajanya. Biasanya, kejadian tersebut berhubungan dengan hal yang membuatnya trauma. 

Saat alter ego muncul, ia bisa menjadi pribadi yang benar-benar berbeda. Seorang anak muda bisa menjadi katarak jika alter egonya adalah seorang manula. Sedangkan orang dewasa bisa terisak seperti anak-anak jika alter egonya balita. 

Biasanya, penderita kepribadian ganda takkan sadar bahwa dirinya mengidap penyakit tersebut. Sedangkan orang di sekelilingnya yang bisa melihat gejala tersebut. 

Jika menemukan anggota keluarga yang mengalami gejala seperti kepribadian ganda, cobalah membawanya untuk konsul ke psikiater. Psikiater akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan sebelum akhirnya memeriksakan fisik dan kejiwaannya. 

Selain itu, akan ada juga tes darah dan rontgen serta MRI untuk melihat apakah ada kemungkinan gejala yang dialami disebabkan oleh efek samping obat atau penyakit tertentu. 

Pengobatan pada penderita kepribadian ganda adalah psikoterapi dalam jangka panjang. Tujuan utamanya adalah untuk menyatukan kembali seluruh kepribadian yang terpecah. Selain itu, dokter juga bisa memberikan obat antidepresan atau obat penenang untuk mengatasi gejala gangguan mental. 

Deteksi dini dan penanganan yang tepat bisa membuat penderita terhindar dari hal yang berbahaya bagi dirinya dan sekitarnya.