Kasus Covid-19 Cilangkap Tertinggi, Aktivitas Warga Harus Dibatasi

Sarankan karantina mandiri

1 Juni 2021

Kasus Covid-19 Cilangkap Tertinggi, Aktivitas Warga Harus Dibatasi
IDN Times

Setelah berlalunya bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri, Satgas Penanganan Covid-19 menerima laporan terbentuknya klaster baru penularan di masyarakat. Klaster baru ini akibat dari adanya pelaku perjalanan mudik, ibadah tarawih, maupun kegiatan halal bihalal. 

Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di beberapa wilayah. Salah satunya, Cilangkap. Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, menjadi kelurahan dengan kasus Covid-19 aktif tertinggi di DKI Jakarta.

Dari laporan yang ada, disebutkan terdapat 104 orang positif Covid-19 berdasarkan tes swab PCR yang dilakukan kepada 686 warga di RT 003 RW 003 Cilangkap
Setidaknya ada 153 kasus Covid-19 aktif di Cilangkap.

Simak informasi selengkapnya di Popmama.com

1. Kegiatan masyarakat harus dibatasi

1. Kegiatan masyarakat harus dibatasi
Pexels/Ian Panelo

Dengan adanya peningkatan kasus Covid-19, masyarakat diminta mulai membatasi kegiatannya. Warga dilarang meninggalkan rumah, kecuali untuk kepentingan darurat.

Aktivitas warga dan usaha hanya dibatasi sampai pukul 21.00 WIB. Usaha sektor tidak strategis untuk sementara waktu diimbau tutup. Hal itu dilakukan untuk menekan angka kasus Covid-19.

Editors' Pick

2. Bahaya potensi kenaikan kasus Covid-19

2. Bahaya potensi kenaikan kasus Covid-19
Freepik/kjpargeter

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk tetap waspada. APalagi, dengan adanya kenaikan angka kasus Covid-19.

"Adanya potensi kenaikan kasus masih dapat terjadi jika melihat data mobilitas penduduk yang melakukan pergerakan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Baik yang keluar dan kembali ke wilayah Jabodetabek sejak pengetatan perjalanan pada 22 April  hingga paska lebaran pada 17 Mei 2021," katanya.

3. Menyayangkan data kasus aktif meningkat

3. Menyayangkan data kasus aktif meningkat
Satgas COVID-19

Melihat data, kasus aktif kembali meningkat mencapai 98.704 kasus (5,47%) dan pasien meninggal kini sudah di angka 50.100 kasus (2,77%). Per 28 Mei 2021, kasus baru positif bertambah 5.863 kasus dalam sehari dengan kesembuhan kumulatif 1.654.557 orang (91,7%). 

"Adanya potensi kenaikan kasus masih dapat terjadi jika melihat data mobilitas penduduk yang melakukan pergerakan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Baik yang keluar dan kembali ke wilayah Jabodetabek sejak pengetatan perjalanan pada 22 April  hingga paska lebaran pada 17 Mei 2021," ujarnya.

4. Harus lakukan karantina mandiri

4. Harus lakukan karantina mandiri
Popmama.com/Fajar Perdana
Ilustrasi

Warga yang melakukan perjalanan sekitar Jabodetabek diharapkan melakukan karantina mandiri. 

"Untuk itu warga yang baru pulang bepergian untuk melakukan karantina mandiri 5 x 24 jam. Pos komando (posko) dalam hal ini berperan penting memastikan karantina mandiri selesai dilakukan," tambahnya.

5. Meminta dilakukan penyelidikan epidemiologi

5. Meminta dilakukan penyelidikan epidemiologi
Freepik/user7350813

Temuan klaster baru ini harus disertai dengan penyelidikan epidemiologi di seluruh daerah, tak haya Cilangkap. Penyelidikan epidemiologi adalah kumpulan upaya untuk mengetahui gambaran gejala serta penyakit penyerta dan aspek kependudukan dari kasus positif COVID-19. Seperti sebaran tempat atau sumber penularan, jenis kelamin, maupun usia. 

"Saya ingin kembali mengingatkan kepada seluruh daerah untuk melakukan penyelidikan epidemiologi yang lebih optimal," pungkasnya.

Klaster Cilangkap membuat data kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta dan Indonesia menjadi meningkat. Diharapkan masyarakat untuk patuh agar bisa mengatasi pandemi ini bersama.

Baca juga:

The Latest