6 Renungan Harian Katolik dari Bacaan Injil Rabu Abu 2023

Rabu Abu jadi pertanda dimulainya masa Prapaskah

22 Februari 2023

6 Renungan Harian Katolik dari Bacaan Injil Rabu Abu 2023
Pixabay/Amplitudy

Rabu Abu atau Ash Wednesday menjadi hari penting bagi umat Katolik. Menurut bagi Gereja Katolik, perayaan tersebut menandakan dimulainya masa Prapaskah. 

Prapaskah sendiri menjadi persiapan untuk menyambut hari Kebangkitan Yesus Kristus atau Paskah di hari Minggu Paskah. Hari Rabu Abu ini diperingati di 40 hari sebelum Paskah atau 44 hari dengan menghitung hari Minggu, sebelum hari Jumat Agung.

Sebagai peringatan Rabu Abu, mereka ditandai tanda salib pada keningnya dengan abu. Abu sendiri melambangkan debu yang dipercaya digunakan Tuhan untuk menciptakan manusia. 

Sebagai refleksi diri, berikut Popmama.com rangkum mengenai 6 renungan harian Katolik dari bacaan injil Rabu Abu 2023. Bacaan Injil Katolik Rabu Abu berpedomanpada Kalender Liturgi 22 Februari 2023 dan sesuai dengan Pesta Tahta Suci Santo Petrus, Santa Margaretha dari Cortona, Pengaku Iman.

1. Rabu Abu, hari pantang dan puasa dengan cara yang benar sebagai pertobatan.

1. Rabu Abu, hari pantang puasa cara benar sebagai pertobatan.
Pixabay/GiniGeo_Photography

Renungan harian pertama datang dari Bacaan Pertama Yoel 2:12-18. Bacaan ini berbunyi sebagai berikut. 

"Sekarang juga, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."

“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.”

Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu.

Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya.

Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka.

Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.

Melalui bacaan ini, Tuhan Yesus tidak memerintahkan para pengikut-Nya untuk berpuasa. Ia mengasumsikan bahwa mereka sudah mempraktekkannya. Ia hanya mengajarkan tentang cara berpuasa yang benar. 

2. Mohon belas kasihan dan pengampunan-Nya dari segala dosa manusia

2. Mohon belas kasihan pengampunan- dari segala dosa manusia
Pexels/Pixabay

Renungan yang kedua datang dari Mazmur Tanggapan Mzm 51:3-6a.12-14-17. Berikut isinya dengan ref. Kasihanilah kami, ya Allah, karena kami orang berdosa.

Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!

Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!

Dalam renungan ini, umat diingatkan akan kematian dan itulah sebabnya abu ditandai di kepala atau dahi kita. Ini adalah pengingat yang mendalam sekaligus suram bahwa kita adalah debu.

Hingga akhirnya, kita akan menjadi debu kembali. Sama seperti umat Katolik yang akan menjadi debu dan semua pencapaian sekaligus pujian kita seperti debu di hadapan Tuhan Allah.

Editors' Pick

3. Hari penyelamatan yang sesungguhnya dari-Nya

3. Hari penyelamatan sesungguh dari-Nya
Unsplash/Giana Bonello

Renungan ketiga di Hari Rabu Abu ini datang dari Bacaan Kedua 2 Korintus 5:20-6:2. Berikut sebagai isi dari bacaan tersebut.

"Berilah dirimu didamaikan dengan Allah, sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan."

Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Sebab teman-teman sekerja, kami menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima.

Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.

Sebagai renungan, kita diingatkan bahwa umat katolik adalah orang berdosa. Namun, Tuhan itu pengasih, penyayang, dan pengampun.

Dia memanggil kita untuk kembali kepada-Nya dan bertobat dari dosa-dosa umat. Meskipun hati-Nya hancur oleh kesalahan kita, Tuhan akan menyembuhkan sekaligus mengampuni umat yang rendah hati dan menyesal.

4. Dengarlah suara Tuhan dengan segenap hatimu

4. Dengarlah suara Tuhan segenap hatimu
in.pinterest.com

Renungan diri yang keempat bisa kamu jadikan refleksi diri dari Bait Pengantar Injil PS 965. Berikut isi Bait pengantar injil tersebut dengan ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Pada hari ini kalau kamu mendengar suara Tuhan janganlah bertegar hati.

Sebagai renungan, Dia memanggil kita untuk kembali kepada-Nya dan bertobat dari dosa-dosa kita. Meskipun hati-Nya hancur oleh kesalahan kita, Tuhan akan menyembuhkan dan mengampuni hati yang rendah hati dan menyesal.

Itulah sebabnya masa Puasa dan Pantang datang dengan tiga disiplin spiritual doa, penebusan dosa, dan derma.

5. Bersembunyilah dan jangan berdoa di hadapan banyak orang untuk dipuji

5. Bersembunyilah jangan berdoa hadapan banyak orang dipuji
Freepik/Jcomp

Renungan harian yang terakhir datang dari Bacaan Injil Matius 6:1-6.16-18. Berikut sebagai isinya.

"Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan mengganjar engkau."

Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga.

Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang.

Aku berkata kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.

Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang.

Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’.

Tetapi jika engkau berdoa masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.

Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Dan apabila kamu berpuasa janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.

Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’.

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.

Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Sebagai renungan, kita berdoa karena ingin mengakui bahwa Allah adalah Pencipta dan Juruselamat umat Katolik. Kita melakukan penebusan dosa seperti berpuasa untuk bertobat dari dosa-dosa.

Sangat muda jika kita berpaling dari pencobaan. Namun, janganlah kita seperti orang munafik yang berdoa secara terang-terangan untuk dipuji oleh umat lainnya.

6. Doa penutup dalam renungan Rabu Abu 2023

6. Doa penutup dalam renungan Rabu Abu 2023
Freepik/Freepik

Doa ini bisa kamu doakan bersama keluarga atau kerabat. Kamu bisa memodifikasinya sesuai dengan isi hatimu ya!

Dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, Amin.

Ya Bapa, puji syukur kami panjatkan atas masa retret agung ini. Kami benar-benar disadarkan akan betapa lemahnya manusia tanpa diri-Mu. Bantulah kami umat kristiani untuk memulai pertobatan dengan puasa suci. Hingga kami dijauhkan dari segala yang jahat. Bimbinglah kami agar bisa melakukan pertobatan hingga penyelamatan-Mu tiba.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, Amin.

Nah, itulah rangkuman yang telah Popmama.com rangkum mengenai 6 renungan harian Katolik dari bacaan injil Rabu Abu 2023. Bertobatlah dan terus menebar kebaikan ya!

Baca juga:

The Latest