Curah Hujan Tinggi, Ini Panduan Siaga Hadapi Banjir dari Pemprov DKI

Ketahui nomor kontak penting dari buku saku Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir

21 Februari 2021

Curah Hujan Tinggi, Ini Panduan Siaga Hadapi Banjir dari Pemprov DKI
Popmama.com/Vidya

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau warga DKI Jakarta untuk mengunduh buku siaga banjir buatan Pemprov DKI. 

Melalui akun Facebook Anies pada Sabtu (30/1/2021) lalu, ia mengatakan, "Masyarakat juga dapat mengunduh buku saku ‘Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir bagi Masyarakat’ pada link berikut http://tiny.cc/bukusakusiagabanjir."

Menurut Sabdo Kurnianto Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, mengatakan pihaknya telah mengeluarkan buku panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir bagi masyarakat sebanyak 33.311 buku. 

Menurutnya, buku panduan siaga banjir tersebut juga sudah dibagikan kepada pengurus RT/RW.

Bukan hanya berguna bagi warga DKI Jakarta saja, namun bukun panduan siaga banjir ini juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat daerah lainnya yang juga mengalami banjir.

Berikut Popmama.com merangkum beberapa hal penting yang bisa jadi panduan siaga banjir bagi masyarakat.

1. Memahami penyebab banjir

1. Memahami penyebab banjir
Twitter.com/BPBDJakarta

Banyak hal yang bisa menjadi penyebab banjir di suatu daerah. Diantaranya ada 3 hal yang paling sering terjadi, yaitu:

  • Luapan Sungai

Sungai yang melintasi wilayah DKI Jakarta dapat meluap apabila terjadi hujan di hulu sungai seperti di Jawa Barat dan Banten.

  • Hujan Lokal

Hujan yang terjadi di wilayah DKI Jakarta mengisi saluran-saluran air dan daerah cekung. Hujan yang terjadi dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama, menyebabkan air tidak tertampung dan meluap sehingga terjadi banjir.

Kadang kita juga bisa melihat, akibat hujan deras yang tak kunjung berhenti maka air di selokan depan rumah pun semakin tinggi dan akhirnya meluap ke jalan dan ke teras rumah.

  • ROB

ROB atau disebut juga air laut pasang yang terjadi di wilayah pesisir atau tepi laut Jakarta. 

Itulah beberapa penyebab banjir di Jakarta. Tidak menutup kemungkinan ada daerah lain yang juga mengalami banjir karena beberapa hal tersebut.

2. Sistem peringatan dini berasal dari sumber terpercaya

2. Sistem peringatan dini berasal dari sumber terpercaya
Freepik/sitthiphong

Peringatan dini sebelum terjadinya banjir, biasanya beberapa sumber informasi sudah memberitahukan terlebih dulu. Informasi terkait cuaca terkini bisa diakses secara resmi di BMKG, BPBD dan DSDA. 

Bisa dicatat, Ma:

  • Facebook BPBD DKI Jakarta
  • Twitter @BPBDJakarta
  • Instagram @bpbddkijakarta
  • Call Center 112
  • Situs www.bpbd.jakarta.co.id

Editors' Pick

3. Status siaga pintu air

3. Status siaga pintu air
Popmama.com/Vidya

Perlu dipahami, bagi pemukim yang tinggal di daerah rawan banjir sebaiknya mengetahui status siaga pintu air.

Biasanya SMS blast akan dikirim kepada masyarakat yang berada di sekitar bantaran sungai yang mengalami kenaikan status siaga II dan siaga I. 

Secara rinci sebagai berikut:

  • Siaga 4 berarti Normal
  • Siaga 3 berarti Waspada
  • Siaga 2 berarti Siaga
  • Siaga 1 berarti Awas (segera berhhati-hati)

Hubungi 112 jika ada yang butuh pertolongan dan evakuasi.

4. Seberapa cepat air dari pos pantau hulu sungai tiba ke daerah pemukiman?

4. Seberapa cepat air dari pos pantau hulu sungai tiba ke daerah pemukiman
Dok Pemprov DKI Jakarta
Dok. Buku Saku Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir bagi Masyarakat

Waktu persisnya sulit diprediksi, namun buku saku Panduan Kesiapsiagaan Banjir dari Pemprov DKI Jakarta ini menyebutkan prediksi waktu tempuh air dari pos pantau hulu sungai, berikut rinciannya:

  1. Ciliwung di Katulampa, prediksi 3 jam sampai di Pos Depok
  2. Ciliwung di Depok, prediksi 6 jam sampai di PA Manggarai
  3. Pesanggrahan di Sawangan Depok, prediksi 4,5 jam sampai di PA Cengkareng Drain
  4. Cipinang Hulu di Cimanggis, prediksi 4,5 jam sampai di PA Pulo Gadung
  5. Krukut hulu di Ciganjur, prediksi 4 jam sampai di PA Karet
  6. Angke Hulu di Cileduk, prediksi 4 jam sampai di PA Cengkareng Drain
  7. Sunter Hulu di Pondok Rangon, prediksi 4,5 jam sampai di PA Pulo Gadung

5. Saat sebelum banjir, apa yang perlu dilakukan?

5. Saat sebelum banjir, apa perlu dilakukan
Unsplash/andrewtneel

Setelah memasuki musim hujan, pada saat tidak terjadi banjir berikut beberapa hal yang perlu dilakukan:

  • mengetahui zona rawan banjir,
  • mendokumentasikan dokumen dan surat berharga dalam bentuk softcopy,
  • mengetahui kebutuhan khusus anggota keluarga,
  • mulai mempertimbangkan asuransi perlindungan aset
  • berbagi peran dalam keluarga jika terjadi banjir dan memastikan seluruh anggota keluarga memahami cara mematikan listrik dan kompor,
  • mencatat nomor darurat dan menginformasikan kepada seluruh anggota keluarga,
  • mengecek potensi listrik yang berbahaya ketika terkena banjir,
  • mengetahui jalur evakuasi dan lokasi pengungsian,
  • memahami peringatan dini banjir yang ada di wilayahnya,
  • merencanakan dengan keluarga tempat pertemuan apabila keluarga terpencar ketika terjadi banjir,
  • melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan dengan rutin,
  • menyiapkan TAS SIAGA BENCANA di rumah.

6. Saat terjadi banjir, apa yang harus dilakukan?

6. Saat terjadi banjir, apa harus dilakukan
Popmama.com/Vidya

Perhatikan beberapa hal penting yang bisa menjadi panduan saat terjadi banjir:

  • dapatkan informasi dari sumber yang terpercaya,
  • waspada terhadap arus air, saluran air, kubangan dan tempat lain yang tergenang air,
  • evakuasi ke tempat yang aman atau lokasi yang telah ditentukan melalui jalur evakuasi.

Selama proses evakuasi utamakan kelompok orang rentan seperti ibu hamil, anak-anak, orang sakit, lansia dan penyandang disabilitas.

Upayakan untuk tidak berada dalam genangan air, jika terpaksa masuk ke dalam air banjir pastikan air bebas dari arus listrik.

7. Yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat berada di pengungsian

7. boleh tidak boleh dilakukan saat berada pengungsian
wikimedia.org
Ilustrasi

Setelah di evakuasi, korban banjir bisa mengungsi ke rumah saudara yang bebas banjir atau menginap di pengungsian. 

Berikut beberapa hal yang harus dilakukan ketika berada di pengungsian:

  • tetap memerhatikan protokol kesehatan, selalu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak atau menghindari kerumunan,
  • bersihkan area yang digunakan untuk tidur,
  • menjaga keamanan dan ketertiban.

Berikut beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama berada di pengungsian:

  • jangan berjalan di arus air yang deras dan gunakan tongkat atau barang sejenisnya untuk mengecek tempat berpijak,
  • jangan mengemudikan mobil di dan ke arah wilayah banjir.

Hal yang terpenting adalah sama-sama menjaga fasilitas umum di pengungsian dan menghargai adanya orang lain yang sama-sama sedang mengungsi di tempat tersebut.

Itulah hal penting yang perlu diketahui mengenai panduan siaga banjir demi menjaga keselamatan keluarga. Semoga segera berlalu ya Ma musibah ini!

Baca juga:

The Latest