Keluarga Co Pilot Sriwijaya Air: Diego sosok yang baik dan peduli

"Seharusnya Diego hari ini pergi ke gereja dengan saya"

10 Januari 2021

Keluarga Co Pilot Sriwijaya Air Diego sosok baik peduli
IDN Times/Dini Suciatiningrum

9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB menjadi waktu yang menghancurkan hati bangsa Indonesia. Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta menuju Pontianak dinyatakan hilang kontak.

Kabar ini sudah di konfirmasi oleh pihak Sriwijaya Air dalam akun Instagramnya. Dalam pesawat tersebut diawaki 6 awak aktif. Adapun rincian penumpang dalam penerbangan SJ-182 adalah 40 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak kami sebagai penumpang.

Dilansir dari IDN Times, Kakak Kandung Diego Enrile Mamahit, Co Pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Chris Mamahit, sibuk dengan telepon seluler di jari tangannya di halaman Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).

Ia menyapa awak media yang tengah berada di sana. Berikut Popmama.com ungkap kabar lengkapnya

1. Diego sosok yang sangat peduli dengan keluarga

1. Diego sosok sangat peduli keluarga
Instagram.com/Sriwijaya

Chris mengatakan keluarga masih shock dan tidak percaya bahwa Diego Mamahit ada di pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang diduga jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). Diego adalah Co Pilot dalam penerbangan rute Jakarta-Pontianak itu.

"Jujur saat ini kami masih shock, shock banget, tapi kami kuatkan. Diego sosok yang baik banget, care sama keluarga, dan gitu..." ucap Chris tak mampu lagi berkata.

Chris mengatakan bahwa seharusnya hari ini ia ke Gereja bersama Diego.

2. Menurut sang Paman, Diego seharusnya tidak berada di pesawat tersebut

2. Menurut sang Paman, Diego seharus tidak berada pesawat tersebut
Instagram.com/sriwijayaair

Dilansir dari sulut.inews.id, Diego sebenarnya mendapat jadwal penerbangan ke Belitung malam hari agar bisa masuk gereja hari ini.

Menurut Pierre Patrick Pangemanan, paman Diego, karena flight ke Belitung itu malam, jadinya dia ambil penerbangan yang pukul 14.00 WIB dan naik Sriwijaya Air SJ182 tersebut. 

"Niatnya dia mau cepat pulang supaya besok bisa masuk gereja pagi. Kalau dia ambil flight malam ke Belitung, otomatis dia sudah tidak bisa pulang karena sudah tidak ada flight," kata Pierre di Manado, Sabtu (9/1/2021). 

3. Tim SAR menelusuri bawah laut

3. Tim SAR menelusuri bawah laut
IDN Times/Reynaldy Wiranata

Tak hanya melakukan pencarian di permukaan laut saja, tim SAR juga menulusuri bawah laut untuk menemukan badan pesawat Sriwijaya Air.

"Kemudian menggunakan kapal di bawah permukaan, kita menggunakan kapal-kapal yang mempunyai perlengkapan zona di antaranya KRI Rigel yang di antaranya diberikan bantuan dari Panglima TNI," ungkap Bagus.

Bagus mengatakan pencarian di dasar laut maupun dipermukaan dilakukan secara penyisiran. Pemanfaatan alat deteksi sonar juga digunakan untuk mendukung pencarian. Itulah ketiga strategi yang dilakukan oleh tim Basarnas dalam pencarian kali ini.

Baca juga:

The Latest