Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Hujan deras
unsplash/Misael Silvera

Intinya sih...

  • Pengaruh siklon tropis Bakung dan bibit siklon di Samudra Hindia

  • Memasuki puncak musim hujan hingga Februari 2026

  • Kesiapan BPBD dan OPD dalam menghadapi cuaca ekstrem

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam beberapa hari terakhir, warga Jakarta merasakan hembusan angin yang cukup kencang di sejumlah wilayah. Kondisi ini tentu menimbulkan kekhawatiran, terutama karena disertai hujan dengan intensitas yang meningkat di beberapa titik. 

Menanggapi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta memberikan penjelasan terkait faktor penyebab cuaca ekstrem yang tengah terjadi.

BPBD DKI Jakarta menyampaikan bahwa angin kencang yang melanda Jakarta dipengaruhi oleh keberadaan siklon tropis Bakung di kawasan Samudra Hindia. 

Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta, Michael Oktaviyanes Sitanggang, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena kondisi ini masih berpotensi berlanjut.

Berikut Popmama.com siap membahas informasi lebih lanjut mengenai penyebab angin kencang di Jakarta selama beberapa hari terakhir. 

1. Pengaruh siklon tropis Bakung dan bibit siklon di Samudra Hindia

pexels/Moritz Böing

Selain siklon tropis Bakung, terdapat pula bibit siklon tropis lain, yakni 93S dan 95S, yang terdeteksi di kawasan Samudra Hindia.

Meski pusat siklon tersebut tidak berada tepat di wilayah Jakarta, keberadaannya tetap memberikan dampak signifikan terhadap kondisi cuaca di Ibu Kota.

Dampak tersebut meliputi meningkatnya kecepatan angin, pertumbuhan awan hujan yang lebih intens, hingga pasang air laut yang lebih tinggi dari kondisi normal.

Situasi ini berpotensi memicu banjir rob di wilayah pesisir serta angin kencang yang dalam kondisi tertentu dapat berkembang menjadi puting beliung secara lokal.

2. Memasuki puncak musim hujan hingga Februari 2026

unsplash/Max

Michael juga menambahkan bahwa periode bulan ini hingga Februari 2026 merupakan puncak musim hujan. Artinya, potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang masih dapat terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

Oleh karena itu, warga Jakarta diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan sejak dini. Langkah sederhana yang bisa dilakukan antara lain memastikan saluran air di lingkungan sekitar tidak tersumbat serta menyiapkan tas siaga bencana.

3. Kesiapan BPBD dan OPD dalam menghadapi cuaca ekstrem

pexels/Thgusstavo Santana

Di sisi lain, BPBD DKI Jakarta bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terus memperkuat sinergi, koordinasi, dan kolaborasi dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem.

Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir risiko yang dapat berdampak langsung pada masyarakat. Langkah yang diambil mencakup mitigasi struktural, seperti memastikan kesiapan infrastruktur pengendalian banjir oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA), termasuk pompa-pompa air.

Selain itu, kesiapan personel dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta BPBD juga terus diperkuat, terutama terkait logistik darurat.

Michael menjelaskan bahwa BPBD juga mengaktifkan posko siaga bencana di setiap kelurahan yang beroperasi selama 24 jam untuk melayani kebutuhan masyarakat. Ia berharap, seluruh upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut dapat meminimalisir risiko cuaca ekstrem yang perlu diantisipasi bersama ke depannya.

Demikian penjelasan mengenai penyebab angin kencang di Jakarta selama beberapa hari terakhir. Semoga bisa membuat Mama dan keluarga lebih waspada, ya.

Editorial Team