9 Penyebab Tumor Ganas dan Gejalanya, Kenali Tanda Bahayanya pada Tubuh
- Faktor genetik atau keturunan - Riwayat keluarga dengan kanker meningkatkan risiko tumor ganas. - Tes genetik dan skrining dini penting untuk deteksi awal.
- Paparan zat karsinogenik - Asap rokok, bahan kimia, dan makanan hangus dapat merusak DNA. - Paparan jangka panjang berpotensi menyebabkan kanker paru-paru.
Banyak orang belum sadar bahwa beberapa jenis tumor bisa berubah menjadi ganas dan membahayakan nyawa. Tumor ganas sering kali muncul diam-diam dan menyamar sebagai keluhan ringan.
Menurut laporan dari World Health Organization (WHO), lebih dari 10 juta orang meninggal tiap tahun akibat kanker. Banyak di antaranya karena tumor ganas yang terlambat terdeteksi.
Mengenali penyebab dan gejalanya bisa jadi langkah awal penyelamatan, terutama bagi yang berisiko. Simak artikel berikut bersama Popmama.com tentang 9 penyebab tumor ganas dan gejalanya.
1. Faktor genetik atau keturunan
Jika kamu memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker, peluang terkena tumor ganas bisa meningkat signifikan. Mutasi gen yang diturunkan dari orangtua bisa mempercepat pertumbuhan sel abnormal tanpa disadari.
Penyakit seperti kanker payudara, kanker usus besar, hingga kanker prostat sering kali punya akar keturunan. Maka itu, jika ada riwayat keluarga, penting untuk rutin melakukan tes genetik atau skrining dini.
Gejala yang muncul:
Benjolan yang muncul tanpa sebab.
Perubahan bentuk atau warna kulit di area tertentu.
Nyeri berkepanjangan pada bagian tubuh yang sama.
2. Paparan zat karsinogenik
Zat karsinogenik adalah senyawa berbahaya yang dapat merusak DNA dalam tubuh. Zat ini ditemukan dalam asap rokok, bahan kimia industri, hingga makanan yang dibakar hangus.
Paparan jangka panjang bisa sangat merusak tubuh, apalagi jika kamu bekerja di lingkungan berisiko tinggi tanpa perlindungan yang cukup. World Health Organization (WHO) bahkan mencatat, bahwa 19% kanker paru-paru disebabkan oleh paparan zat kimia di tempat kerja.
Gejala yang muncul:
Batuk kronis atau suara serak.
Kulit mengelupas atau melepuh secara tidak wajar.
Gangguan pernapasan atau sesak.
3. Infeksi virus tertentu
Virus tertentu bisa menyusup ke dalam tubuh dan merusak sel hingga memicu tumor ganas. Virus seperti HPV, hepatitis B dan C. Serta Epstein-Barr sudah terbukti punya keterkaitan dengan beberapa jenis kanker.
Misalnya, HPV bisa memicu kanker serviks dan tenggorokan, sementara hepatitis C dapat menyebabkan kanker hati. Pencegahan seperti vaksinasi sangat penting untuk menurunkan risiko dari penyebab ini.
Gejala yang muncul:
Luka di mulut atau area genital yang tidak sembuh.
Kelelahan ekstrem tanpa penyebab jelas.
Perubahan warna kulit (menguning untuk hepatitis).
4. Gaya hidup yang tidak sehat
Kebiasaan makan cepat saji, jarang olahraga, dan minum alkohol berlebihan bisa jadi penyebab utama sel dalam tubuh bermutasi jadi ganas. Kurang serat dan vitamin pun bisa membuat tubuh rentan diserang radikal bebas.
Kondisi seperti ini tentunya dapat menurunkan imunitas dan membuat tubuh tidak bisa melawan pertumbuhan sel abnormal. Akibatnya, risiko terkena tumor ganas jadi lebih tinggi.
Gejala yang muncul:
Berat badan naik atau turun drastis.
Gangguan pencernaan atau konstipasi berkepanjangan.
Rasa lelah terus-menerus.
5. Paparan radiasi berlebihan
Radiasi dari sinar ultraviolet, sinar-X, atau bahan radioaktif dapat merusak struktur DNA dan mempercepat mutasi sel. Ini sering kali dikaitkan dengan kanker kulit, tiroid, dan darah.
Kamu yang sering terpapar matahari tanpa pelindung atau bekerja di lingkungan dengan alat medis tertentu perlu waspada. Gunakan perlindungan dan periksakan kesehatan secara rutin.
Gejala yang muncul:
Muncul bercak gelap di kulit yang tidak hilang.
Benjolan kecil di leher (tiroid).
Mudah memar atau berdarah.
6. Obesitas dan kegemukan
Lemak berlebih dalam tubuh memicu inflamasi kronis dan mengganggu sistem hormonal, termasuk peningkatan kadar estrogen. Ini bisa mendorong tumbuhnya sel kanker di payudara dan rahim.
Obesitas juga sering dikaitkan dengan resistensi insulin, yang berperan dalam pembentukan tumor ganas. Menjaga berat badan sehat terbukti menurunkan risiko kanker hingga 30%.
Gejala yang muncul:
Perubahan siklus menstruasi.
Nyeri perut atau pinggang terus-menerus.
Benjolan di area payudara atau perut.
7. Gangguan hormonal
Ketidakseimbangan hormon sering kali jadi pemicu munculnya tumor ganas, terutama pada perempuan. Penggunaan terapi hormon tanpa pengawasan bisa meningkatkan risiko tumor payudara, rahim, atau ovarium.
Selain faktor alami seperti menopause, penggunaan kontrasepsi atau suplemen juga perlu dikonsultasikan dengan dokter. Hormon yang tidak stabil bisa menjadi pintu masuk sel jahat.
Gejala yang muncul:
Perdarahan di luar siklus haid.
Payudara terasa keras atau nyeri.
Perubahan bentuk tubuh secara tiba-tiba.
8. Stres berkepanjangan
Stres bukan hanya soal mental, itu juga memengaruhi kesehatan fisik secara keseluruhan. Hormon kortisol yang terus naik akibat stres dapat memperlemah sistem imun dan mendorong pertumbuhan tumor.
Stres jangka panjang bisa membuat tubuh sulit melawan sel abnormal yang berkembang. Selain itu, stres juga dapat mengganggu keseimbangan hormon yang berperan penting dalam regulasi sel.
Gejala yang muncul:
Gangguan tidur atau insomnia.
Nyeri kepala dan tubuh tanpa sebab medis.
Penurunan imunitas (mudah sakit).
9. Kurangnya deteksi dini
Banyak orang tidak menyadari gejala awal tumor ganas karena malas periksa atau tidak merasa penting. Padahal, deteksi dini bisa meningkatkan angka harapan hidup secara signifikan.
Skrining seperti mammografi, pap smear, atau kolonoskopi bisa membantu mengenali kelainan sebelum terlambat. Jangan tunggu gejala parah untuk memeriksakan diri.
Gejala yang muncul:
Luka atau borok yang tidak kunjung sembuh.
Darah dalam feses atau urine.
Pembengkakan di area tubuh tertentu.
Nah, dengan memahami 9 penyebab tumor ganas dan gejalanya, kamu bisa lebih waspada terhadap kondisi tubuh sendiri. Jika kamu merasa mengalami salah satu dari gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter.
