Banyak yang Salah, Begini Perbedaan Minyak Telon dan Minyak Kayu Putih

Meskipun sama-sama diperlukan untuk membuat si Kecil merasa nyaman serta terlindungi, namun minyak kayu putih dan minyak telon memiliki perbedaan dari segi komposisi. 

Perlu Mama ketahui bahwa minyak telon yang beredar di pasaran memiliki tiga bahan alami yaitu campuran minyak kelapa, minyak adas (oleum foeniculi) dan minyak eucalyptus dengan kadar berbeda-beda.

Minyak adas sendiri terbuat dari tanaman herbal dengan khasiat untuk mengatasi masalah pencernaan, perut kembung serta meningkatkan selera makan si Kecil. 

Sementara itu, minyak kayu putih terbuat dari pohon jenis Melaleuca leucadendra atau Melaleuca cajuputi. Daun dan ranting dari kedua pohon ini digunakan untuk diekstraksi dengan proses penyulingan. 

Namun, perlu diketahui juga bahwa ada juga minyak kayu putih yang terbuat dari cengkeh, minyak esensial dan menthol. Ketika ketiga bahan ini dicampur dengan berbagai proses, maka rasa hangat dari minyak kayu putih pun bisa dirasakan ketika dioleskan ke tubuh. 

Minyak telon dan minyak kayu putih terbuat dari bahan-bahan yang berbeda, sehingga manfaat kedua minyak ini tak bisa disamakan. 

Seperti yang sudah Mama ketahui bahwa minyak telon menjadi salah satu andalan karena sering digunakan untuk menghangatkan tubuh si Kecil. Apalagi berbagai kandungan dari minyak telon memberikan banyak manfaat termasuk membantu terlindungi dari gigitan serangga dan nyamuk, mengatasi gangguan pernapasan yang tersumbat dan meredakan perut yang kembung. 

Sementara, minyak kayu putih pun tidak kalah akan keistimewaannya karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. 

Minyak kayu putih sering digunakan sehabis mandi atau pada saat merasa tidak enak badan, pusing, kembung hingga mampu menghilangkan rasa nyeri serta mencegah infeksi pada luka. Minyak kayu putih pun dapat dipergunakan sebagai aromaterapi yang membantu meredakan masalah pernapasan. 

Baik minyak telon dan minyak kayu putih bisa sama-sama digunakan sebagai aromaterapi apalagi dengan aroma yang menenangkan. Meskipun begitu, jika dirasakan Mama pasti akan paham kalau aroma dari minyak kayu putih lebih pekat dan kuat jika dibandingkan dengan minyak telon. 

Selain aromanya begitu kuat, minyak kayu putih juga memiliki sensasi rasa lebih hangat saat dioleskan di kulit ketimbang minyak telon. Hal inilah yang menyebabkan minyak telon lebih banyak digunakan untuk bayi baru lahir, sementara minyak kayu putih cenderung digunakan untuk anak-anak yang usianya sudah lebih dewasa sekitar 5 tahun ke atas. 

Untuk tekstur kedua minyak ini, Mama pun dapat merasakan perbedaan ketika sedang ingin menggunakannya. Minyak telon memiliki tekstur yang lebih kental dan licin, sehingga lebih lama meresap ke bagian kulit. 

Berbeda dengan minyak telon yang memiliki tekstur demikian saat diaplikasikan ke si Kecil, minyak kayu putih cenderung tidak lebih dan justru lebih cepat meresap di kulit. 

Penggunaan minyak telon dan minyak kayu putih tetap perlu diperhatikan dengan baik. Sebelum digunakan, Mama perlu memastikan kemasan untuk melihat tanggal kadaluarsa terlebih dahulu. 

Jika penggunaan kedua minyak ini melewati batas tanggal kadaluarsa, maka khasiatnya akan mulai menurun dan berakibat untuk kesehatan kulit. 

Selain itu, hindari bagian-bagian kulit yang sensitif agar tidak terkena minyak telon dan minyak kayu putih salah satunya area sekitar mata atau luka pada kulit. Area sensitif yang dioleskan minyak tersebut hanya dapat menimbulkan efek perih dan rasa tidak nyaman. 

Nah, itu dia beberapa perbedaan yang harus dikenali antara minyak telon dan minyak kayu putih. Semoga informasinya berguna dan tidak salah lagi dalam membedakan kedua minyak ini ya, Ma.