"Rendah garam, tanpa micin dan pengawet. Cocok buat anak-anak," ujar Amaryllis Esti Wijono, Direktur Nutrition Unilever Indonesia.
Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk, Menghambat Pertumbuhan si Kecil!

Stunting dan gizi buruk adalah hal yang ditakutkan terjadi pada si Kecil. Kedua masalah tersebut sering kali disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang memadai, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
Pada konferensi pers Royco Program Nutri Menu, Selasa (06/02/2024), stunting dan gizi buruk menjadi fokus utama untuk menurunkan prevalensinya di Indonesia.
Meskipun keduanya merupakan kondisi yang berbeda, apakah ada cara mencegah kedua masalah ini?
Berikut Popmama.com telah merangkum perbedaan stunting dan gizi buruk yang wajib Mama ketahui.
1. Stunting dan gizi buruk

Menurut Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI, stunting merujuk pada kondisi terhambatnya pertumbuhan pada si Kecil yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama pada rentang waktu 1.000 hari pertama kehidupan.
Sementara itu, gizi buruk adalah situasi di mana tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi tubuh.
Kondisi ini memiliki tingkat kekritisan yang lebih tinggi pada bayi dan balita karena masa tersebut merupakan periode krusial dalam pembentukan otak, organ tubuh, dan sistem kekebalan tubuh.
2. Penyebab stunting dan gizi buruk

Stunting biasanya terjadi karena kurangnya asupan gizi yang berlangsung dalam jangka waktu lama, seringkali dimulai sejak masa kehamilan hingga awal kehidupan si Kecil, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kelahiran.
Faktor penyebab stunting juga seringkali terkait dengan kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi selama kehamilan serta praktik pemberian makanan yang tidak tepat pada si Kecil di awal kehidupannya.
Di sisi lain, gizi buruk terjadi setelah ansi Kecil lahir dan disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh si Kecil.
Selain itu, gizi buruk juga bisa disebabkan oleh infeksi penyakit tertentu seperti diare, serta kondisi lain yang memengaruhi nafsu makan dan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.
3. Mengurangi micin pada si Kecil

Untuk memastikan bahwa si Kecil mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka serta menjaga kesehatan gizi mereka, sangat disarankan untuk memilih produk yang memiliki kadar garam yang rendah dan tidak mengandung tambahan bahan seperti micin dan pengawet.
Dengan mengutamakan pemilihan produk dengan kualitas terbaik ini, Mama dapat memberikan dukungan yang optimal bagi kesehatan si Kecil.
Ini adalah langkah yang penting dalam memastikan bahwa si Kecil tumbuh dengan sehat dan kuat, serta terhindar dari masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat konsumsi bahan tambahan yang tidak diinginkan. Hal ini juga dapat mencegah stunting lho, Ma!
4. Kurangnya pengetahuan gizi si Kecil

Masih banyak anak di Indonesia yang mengalami kekurangan gizi, kemungkinan besar karena kurangnya pemahaman akan pentingnya pola makan yang seimbang. Padahal, kenyataannya, berbagai jenis makanan bergizi tersedia di seluruh penjuru Indonesia.
Namun, disayangkan bahwa kesadaran akan nilai gizi dari makanan yang dikonsumsi sering kali kurang memadai, sehingga menyebabkan banyak anak kehilangan akses terhadap nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Hal ini menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan sehat dan memastikan bahwa pilihan makanan yang tepat tersedia dan diakses oleh semua anak-anak Indonesia.
Dengan upaya pendidikan dan kesadaran yang lebih besar mengenai pentingnya gizi yang seimbang, diharapkan akan terjadi perubahan positif dalam kondisi gizi anak-anak di Indonesia.
"Banyak anak-anak kita yang kekurangan gizi, hal ini kemungkinan karena kurangnya pengetahuan. Karena sebenarnya makanan bergizi di Indonesia ada di mana-mana," ujar Dr. dr. Wahidin, M.Kes.
5. Mencegah obesitas pada si Kecil

Citra Kirana dan pasangannya, Rezky Aditya, sangat memperhatikan pola makan anak mereka, Keene Atharrazka, sebagai bagian dari usaha menjaga keseimbangan gizi dan mencegah risiko kekurangan gizi atau obesitas.
Mereka memastikan bahwa asupan nutrisi harian Keene mencakup karbohidrat, protein, dan nutrisi lainnya yang cukup sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangannya.
Selain itu, mereka mengambil langkah untuk mengurangi konsumsi cemilan dan makanan ringan bagi Keene, memilih opsi makanan yang lebih sehat dan bergizi.
Dengan memperhatikan asupan makanan dan membatasi makanan tidak sehat, Citra Kirana dan Rezky Aditya berusaha menciptakan lingkungan makan yang sehat bagi si Kecil. Ini adalah bagian dari komitmen mereka untuk memberikan perhatian penuh terhadap kesehatan anak mereka.
"Aku sama suami, kalo anak makan, aku selalu perhatiin gizinya harus cukup. Untuk ngemil dan snacks kita batasin. Mungkin itu yang bikin berat badannya ideal," ujar Citra Kirana.
6. Pencegahan stunting dan gizi buruk

Upaya pencegahan stunting dilakukan saat si Kecil masih berada di dalam kandungan. Mama dapat melakukan hal ini:
- Memastikan kebutuhan gizi ibu hamil terpenuhi melalui konsumsi makanan sehat dan suplemen nutrisi yang tepat.
- Melakukan pemberian ASI secara eksklusif kepada si Kecil selama enam bulan pertama, kemudian memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) yang sesuai dan berkualitas setelah usia enam bulan.
- Mengikuti jadwal imunisasi yang direkomendasikan pemerintah untuk si Kecil secara teratur.
- Menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan, memastikan kebersihan air minum, dan tindakan-tindakan sanitasi lainnya.
- Mencegah gizi buruk dengan memberikan anak makanan yang kaya nutrisi dan seimbang sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Memastikan anak mendapatkan perawatan medis yang tepat jika terkena penyakit infeksi.
Pencegahan gizi buruk dapat dilakukan dengan menyediakan si Kecil makanan yang kaya nutrisi secara seimbang dan sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, Mama juga disarankan untuk mengambil langkah-langkah medis yang tepat jika kondisi si Kecil semakin memburuk.
Itulah perbedaan stunting dan gizi buruk. Semoga bermanfaat!



-8gfDIgtKoZ2WGLEKFGDlPwT4RpyIqlI3.jpg)


-QhxF8Ou7dnGCYsPQ2z0PvH7c9nW4s37P.jpg)







-5lgiKRRmRLaF4vrH5HFrq2QKycbElVG4.jpg)




