Pernah Merasa Down, Tiara Andini Lakukan Hal Ini untuk Bangkit

Kini dikenal sebagai penyanyi muda berbakat yang diidolakan banyak orang, rupanya Tiara Andini pernah berada di fase terpukur yang membuatnya merasa cemas dan bahkan tidak percaya diri. 

Fase tersebut dialaminya saat berusia 15 tahun. Tepatnya, kala itu ia mencoba ajang pencarian bakat. Kegagalan yang diperolehnya membuat ia sempat berpikiran untuk menyerah dalam meraih impiannya. 

Namun, ia bisa kembali bangkit karena mendapat dukungan dari orang-orang sekitar yang begitu menyayanginya. 

"Di titik itu, aku ngerasa kayak 'sudah deh, buat mimpi sampai sini aja'. Saat itu aku gagal, padahal aku sudah usaha semaksimal mungkin. Tapi, aku beruntung karena dapat support dari keluarga dan orang-orang di sekitar. Aku akhirnya memberanikan diri untuk menemukan titik cerah lagi dengan ikut Indonesian Idol tahun 2019. Alhamdulillah aku bisa dapat juara runner up," cerita Tiara Andini saat acara 'Konferensi Pers: Sunsilk Black Shine Luncurkan Kampanye #MyKilauTime untuk Temani Langkah Perempuan Gen Z Wujudkan Mimpi' di kawasan Plaza Indonesia, Rabu (12/6/2024). 

Tiara Andini bercerita bahwa dirinya berada di lingkungan yang mana teman-temannya kerap menjadi penyemangat. Melihat teman-temannya yang juga memiliki visi sama dalam meraih mimpi, Tiara mengaku seperti bercermin.

"Aku melihat teman-teman jadi semakin semangat, karena aku seperti bercermin. Aku berusaha menggapai mimpiku, mereka juga seperti itu. Aku dan teman-teman sepantaran sama-sama berjuang dan saling support untuk berkilau bareng," ujar Tiara Andini.  

Overthinking menjadi masalah umum yang bisa menghambat produktivitas dan kebahagiaan seseorang. Banyak dari kita pernah mengalami momen-momen di mana pikiran terus berputar tanpa henti, meragukan keputusan, atau khawatir tentang masa depan.

Tak bisa dipungkiri, Tiara Andini juga terkadang mengalami masalah tersebut. Untuk menjaga pikirannya tetap tenang dan fokus pada hal-hal positif, ia melakukannya dengan cara mengobrol serta berkumpul bersama teman terdekat. 

"Aku menghadapi hal yang aku takutin, seperti mau manggung, biasanya aku ngobrol sama teman. Teman-teman dancer biasanya selalu jadi mood booster aku, sampai akhirnya aku bisa lebih rileks. Dari ngobrol sama mereka, membuat aku lebih tenang," ungkap Tiara Andini. 

Generasi Z alias Gen Z tumbuh di era digital dengan akses informasi yang melimpah dan perubahan sosial yang cepat. Di balik kemudahan teknologi dan konektivitas, ada tantangan psikologis yang tak kalah besar. 

Kecemasan menjadi salah satu isu utama yang kerap dialami oleh generasi ini. Banyak anak Gen Z yang merasa tertekan oleh tuntutan akademis, sosial, dan harapan akan masa depan. 

Menurut Psikolog Irma Gustiana, kecemasan dan ketidakamanan yang dialami Gen Z merupakan hal yang normal. Kita bisa mengatasi hal tersebut dengan memberikan afirmasi positif pada diri sendiri. 

"Gen Z kerap kali merasa cemas dan galau. Itu sebenarnya perasaan yang normal, setiap melewati masa transisi (dari remaja ke dewasa) pasti akan mengalami kecemasan atau ketidakamanana. Yang penting adalah bagaimana kita meyakini diri bisa melewati itu semua. Afirmasi diri sendiri 'saya harus percaya diri, saya bisa melewatinya dengan cara sendiri'," jelas Irma Gustiana Andriani S.Psi M.Psi selaku Psikolog. 

Itu dia cerita Tiara Andini untuk bangkit dari keterpurukan. Kalau kamu sendiri, kira-kira punya cara tersendiri dalam mengatasi fase down nggak, nih?