9 Pesantren Tertua di Indonesia, Sudah Berdiri Ratusan Tahun!

- Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu berdiri sejak 1475 M, mempertahankan tradisi pendidikan klasik dan karakter santri yang tangguh.
- Pondok Pesantren Sidogiri didirikan oleh Sayyid Sulaiman, cucu dari Sunan Gunung Jati.
- Pesantren Jamsaren di Solo berdiri sejak 1750 M, dibangun pada masa pemerintahan Pakubuwono IV dan masih bertahan hingga kini sebagai pusat pendidikan Islam yang bersejarah.
Indonesia bukan cuma terkenal dengan kekayaan budaya dan alamnya, tapi juga memiliki banyak pesantren dengan sejarah panjang. Beberapa di antaranya bahkan sudah berdiri ratusan tahun dan masih eksis hingga sekarang, lho.
Setiap pesantren punya cerita unik, tradisi khas, dan pendiri yang berpengaruh. Gak heran kalau banyak santri rela menempuh jarak jauh untuk belajar di sini.
Di artikel ini, Popmama.com akan memperkenalkan 9 pesantren tertua di Indonesia. Penasaran apa saja? Yuk, simak!
1. Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu

Kamu pasti belum tahu, Al-Kahfi Somalangu adalah salah satu pesantren tertua di Asia Tenggara, berdiri sekitar 1475 M. Didirikan oleh Sayyid Muhammad Ishom Al-Hasani, pesantren ini tetap mempertahankan tradisi pendidikan klasik.
Di sini, santri belajar kitab kuning, akhlak, dan karakter supaya bisa jadi generasi Islam yang tangguh dan berintegritas. Hingga kini, Al-Kahfi Somalangu tetap aktif menjadi pusat pendidikan Islam yang dihormati oleh banyak orang.
Lokasi: Sumberadi, Kebumen, Jawa Tengah.
2. Pondok Pesantren Luhur Dondong

Luhur Dondong sudah berdiri sejak 1609 M lho! Kyai Syafi’i Pijoro Negoro mendirikan pesantren ini agar santri bisa belajar kitab klasik dengan disiplin dan etika yang baik.
Menariknya, salah satu santrinya, KH. Ihsan bin Mukhtar, kemudian mendirikan pesantren Al-Ishlah, melanjutkan tradisi keilmuan dari pesantren asalnya.
Lokasi: Wonosari/Ngaliyan, Semarang Barat, Jawa Tengah.
3. Pondok Pesantren Nazhatut Thullab

Di Madura ada pesantren yang berdiri sejak 1702 M, yaitu Nazhatut Thullab. Didirikan oleh Kyai Abdul ‘Allam, pesantren ini terkenal dengan pengajaran kitab kuning ala salafiyah.
Saat ini, pesantren tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga menyediakan layanan pendidikan formal bagi masyarakat sekitar. Hal ini membuat pesantren tetap relevan dan menjadi pusat ilmu bagi generasi muda hingga kini.
Lokasi: Desa Prajjan, Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
4. Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin

Babakan Ciwaringin berdiri sejak 1705 M di Cirebon dan masih mempertahankan tradisi salafiyah. Santri belajar kitab klasik, akhlak, dan keterampilan hidup agar siap menghadapi tantangan zaman.
Pesantren Babakan didirikan oleh Syekh Hasanuddin bin Abdul Latif, yang lebih dikenal dengan sebutan Ki Jatira, pada tahun 1705. Menariknya, beliau diyakini masih memiliki garis keturunan dari bangsawan Kerajaan Mataram Islam, sehingga sejarah pesantren ini juga erat dengan tradisi kerajaan.
Lokasi: Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
5. Pondok Pesantren Sidogiri

Kamu tahu nggak? Versi pertama menyebutkan tahun 1718 sebagai tahun pendirian Pesantren Sidogiri, berdasarkan catatan yang ditulis oleh Panca Warga pada tahun 1963 dan ditandatangani oleh K.H. Noerhasan Nawawie, K.H Cholil Nawawie, dan KA Sa'doellah Nawawie.
Versi kedua, tahun 1745 dipilih sebagai tahun dasar perayaan ulang tahun Pondok Pesantren Sidogiri yang dilakukan setiap akhir tahun pelajaran.
Pondok Pesantren Sidogiri didirikan oleh Sayyid Sulaiman, cucu dari Sunan Gunung Jati. Awalnya, beliau membuka lahan di hutan belantara Sidogiri yang terletak di Kecamatan Kraton, Pasuruan. Hingga tahun 2025, pesantren ini telah berusia 280 tahun dan tetap aktif menjadi pusat pendidikan Islam yang berpengaruh.
Lokasi: Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
6. Pondok Pesantren Buntet

Buntet berdiri sekitar 1750 M oleh Kiai Haji Muqoyyim bin Abdul Hadi. Pesantren ini terkenal dengan tradisi keilmuan yang kuat dan khas.
Santri belajar kitab klasik, fiqih, tasawuf, dan mengembangkan kepemimpinan serta akhlak mulia. Buntet tetap jadi rujukan orang tua yang ingin anaknya belajar agama secara mendalam.
Lokasi: Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
7. Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading

Kamu pasti penasaran, Miftahul Huda Gading berdiri sejak 1768 M oleh KH Hasan Munadi. Fokus utamanya adalah pendidikan agama dan karakter santri.
Di sini, santri menguasai kitab kuning, tata cara ibadah, dan akhlak mulia yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Pesantren ini tetap menjadi tujuan santri dari berbagai daerah untuk menimba ilmu agama.
Lokasi: Gading Kasri, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.
8. Pondok Pesantren Qomaruddin

Qomaruddin didirikan pertengahan abad ke-18 oleh Kyai Qomaruddin dan menekankan ilmu agama serta tradisi klasik.
Santri belajar kitab kuning, fiqih, dan akhlak yang baik supaya siap berkontribusi di masyarakat. Pesantren ini tetap melahirkan banyak ulama dan tokoh masyarakat hingga sekarang.
Lokasi: Dusun Sampurnan, Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
9. Pesantren Jamsaren

Pesantren Jamsaren adalah salah satu pesantren tertua di Solo sekaligus termasuk yang tertua di Jawa Tengah, berdiri sejak 1750 M.
Pesantren ini dibangun pada masa pemerintahan Pakubuwono IV, yang mengundang beberapa ulama ternama, termasuk Kiai Jamsari dan Kiai Hasan Gabudan, untuk ikut mengembangkan pendidikan Islam di Solo.
Uniknya, nama “Jamsaren” sendiri diambil dari Kiai Jamsari dan sampai sekarang masih dipakai sebagai penghormatan terhadap sang pendiri.
Lokasi: Jalan Veteran 263, Serengan, Solo, Jawa Tengah.
Itu dia deretan pesantren tertua di Indonesia yang masih bertahan hingga kini. Nggak cuma jadi pusat pendidikan agama, pesantren-pesantren ini juga menyimpan sejarah panjang dan nilai luhur yang diwariskan turun-temurun.



















