Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Photon-Counting CT Scan Pertama di Asia Hadir di Indonesia, Lebih Akurat dan Cepat

Photon-Counting CT Scan Pertama di Asia Hadir di Indonesia, Lebih Akurat dan Cepat.png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum
Intinya sih...
  • Photon-counting CT Scan pertama di Asia hadir di Indonesia, menandakan revolusi dunia kedokteran dengan diagnosa yang lebih akurat dan presisi.
  • Kehadiran teknologi ini menandakan era baru kedokteran di Indonesia, memungkinkan pengobatan yang lebih akurat dan presisi tanpa harus pergi ke luar negeri.
  • Photon-counting CT Scan membuat pemeriksaan jauh lebih nyaman, cepat, dengan dosis radiasi yang rendah sehingga aman untuk anak-anak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Teknologi photon-counting CT Scan pertama di Asia telah dirilis pertama kali di Indonesia, menandakan revolusi dunia kedokteran di tanah air dengan diagnosa yang lebih akurat dan presisi. Photon-counting CT Scan NAEOTOM Alpha.Pro ini dirilis di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Kamis (6/11/25).

Alat ini diklaim dapat memberikan hasil yang lebih akurat dalam waktu yang lebih singkat. Dengan ini, pengobatan yang dilakukan menjadi jauh lebih efisien.  

Teknologi baru di dunia kedokteran ini juga menjadi respon akan penyakit tidak menular seperti kardiovaskular yang menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia, sementara stroke menyyumbang 19% kematian di Indonesia. Data tersebut menunjukkan pentingnya deteksi dini pencitraan yang akurat untuk membuat pengobatan lebih efektif dan dapat menekan angka kematian. 

Yuk simak pembahasan lebih lanjut seputar photon-counting CT Scan pertama di Asia hadir di Indonesia dengan hasil yang lebih akurat dan cepat yang telah Popmama.com rangkum berikut ini! 

Photon-Counting CT Scan Menandakan Era Baru Kedokteran di Indonesia

Photon-Counting CT Scan Pertama di Asia Hadir di Indonesia, Lebih Akurat dan Cepat 2.png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum

Kehadiran teknologi CT Scan tercanggih se-Asia ini menandakan transformasi sekaligus mematahkan paradigma diagnostik klinis di Indonesia dengan deteksi yang lebih cepat dan akurat. Diketahui alat ini pertama kali digunakan di Jerman pada akhir tahun 2023, kemudian diikuti oleh Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya, termasuk Indonesia. 

“Bagi dunia medis, ini langkah besar menuju era precision medicine, dimana pengobatan bisa disesuaikan dengan kebutuhan untuk setiap pasien. Kementerian Kesehatan menyambut baik kehadiran teknologi ini karena sejalan dengan transformasi pembangunan nasional, khususnya dalam penguatan layanan tingkat dunia,” tutur Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Benjamin Paulus Octavianus, Sp.P, FIS, Kamis (6/11/25).

Teknologi photon-counting CT Scan dari Siemens Healthiness ini juga menandakan era baru kedokteran di Indonesia, di mana pengobatan dapat lebih akurat dan presisi tanpa harus pergi ke luar negeri. Tentu ini menjadi langkah yang baik untuk memupuk kepercayaan masyarakat terhadap kemajuan dunia medis di tanah air.

Game changer pada teknologi photon-counting ini terletak pada detektornya yang tidak hanya mengukur energi total sinar X-Ray, tetapi mendeteksi setiap foto secara individual yang menghasilkan resolusi lebih tinggi, luar biasa, dosis radiasi lebih rendah, serta karakterisasi jaringan yang lebih detail,’ kata Alfred Fahringer selaku Presiden Direktur Siemens Healthiness Indonesia,` Kamis (6/11/25).

Teknologi Ini Buat Pemeriksaan Jauh Lebih Akurat

Photon-Counting CT Scan Pertama di Asia Hadir di Indonesia, Lebih Akurat dan Cepat (4).png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum

Photon-counting CT Scan ini merupakan terobosan baru yang membuat pemeriksaan jauh lebih nyaman, baik untuk pasien maupun tenaga medis karena hasilnya lebih akurat dan cepat. Gambar yang dihasilkan lebih presisi sehingga deteksi dan penanganan lebih lanjut bisa dilakukan lebih tepat.

Seen the unseen, seperti itulah kami menyebutkan teknologi photon-counting ini, karena banyak kondisi klinis yang sebelumnya harus memerlukan pencitraan lain di luar CT konvensional untuk mengkonfirmasi akurasi kondisi. Namun, dengan teknologi photon-counting ini, kondisi klinis yang challenging sekaligus bisa dicitrakan secara presisi, tanpa memerlukan pencitraan tambahan,” tutur Alfred.

Menambahkan penjelasan tersebut, Wamenkes Benjamin juga mengatakan bahwa alat ini juga dilengkapi dengan bantuan Artificial Intelligence untuk meningkatkan akurasi. Pemanfaatan AI digunakan untuk membantu radiolog dalam membaca hasil pemeriksaan. 

Pemeriksaan Juga Berlangsung Lebih Cepat, Hanya 3 Menit

Photon-Counting CT Scan Pertama di Asia Hadir di Indonesia, Lebih Akurat dan Cepat.png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum

Jika dibandingkan dengan teknologi CT Scan sebelumnya, pemeriksaan dengan teknologi photon-counting ini jauh lebih cepat. Cukup dengan satu kali scan, alat ini akan mendapatkan gambar yang akurat.

“Kalau anak-anak dulu CT Scan itu mungkin butuh waktu persiapan sampai 15 menit setengah jam. Tapi dengan ini mungkin less than 3 minutes, ada yang 3 menit sudah bisa selesai. Jadi memberikan experience yang lebih baik,” jelas dr. Sinavus Chakra Puspita, MARS selaku Direktur Utama RS Pantai Indah Kapuk, Kamis (6/11/25). 

Hasil yang keluar dengan cepat ini bukan hanya memudahkan tenaga medis dalam mengetahui hasil pemeriksaan saja, tetapi juga membuat anak-anak jauh lebih nyaman. Prosesnya yang sangat cepat juga mengurangi rasa jenuh atau bosan yang kerap terjadi pada anak-anak saat melakukan pemeriksaan.

Radiasi Jauh Lebih Rendah, Aman untuk Anak-Anak

Photon-Counting CT Scan Pertama di Asia Hadir di Indonesia, Lebih Akurat dan Cepat (2).png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum

Anak-anak terutama bayi sebelumnya tidak disarankan untuk melakukan CT Scan karena paparan radiasi yang tinggi dari sinar X sangat berisiko pada pertumbuhan bayi. Namun, teknologi baru ini memiliki tingkat paparan radiasi yang jauh lebih rendah sehingga aman untuk anak-anak.

“Kalau kita lihat radiasi itu bisa punya 0,6, jadi reduce 60%. Jadi radiasi itu sangat kecil. Kenapa? Karena kalau dengan CT Scan reguler, itu dosis radiasi yang terpapar itu lumayan besar,” kata Dokter Chakra. 

Orangtua juga tidak perlu khawatir karena proses CT Scan dengan teknologi terbaru ini dapat berlangsung dalam waktu yang jauh lebih singkat. Ruangan CT Scan yang tersedia di RS PIK sebagai penyedia photon-counting CT Scan pertama di Asia dan Indonesia ini juga dirancang ramah anak dengan dinding animasi

“Itu kenapa alat ini bisa dipakai untuk pasien-pasien baby dan anak-anak. Jadi sekali nge-scan, dia bisa langsung mendapatkan gambar yang sangat benar, dengan dosis radiasi yang sangat benar,” pungkasnya.

Dalam konferensi pers, dijelaskan juga bahwa PCCT Scan ini dibanderol dengan harga yang sama dengan CT Scan biasa, mulai dari satu sampai dua juta rupiah untuk pemeriksaan non-kontras, tergantung pemeriksaan yang dilakukan. 

Demikian penjelasan mengenai photon-counting CT Scan pertama di Asia hadir di Indonesia dengan hasil yang lebih akurat dan cepat.

Terobosan baru ini menandakan era baru dunia medis di Indonesia yang semakin canggih.

Jadi, kini pemeriksaan akurat juga bisa dilakukan di negeri sendiri!

FAQ Seputar Photon-Counting CT Scan

Apa itu photon-counting CT Scan?

Photon-counting CT scan adalah teknologi pemindaian CT modern yang berbeda dari CT konvensional karena mendeteksi langsung setiap photon sinar X-Ray individu.

Apa efek samping dari radiasi CT Scan?

Dosis radiasi rendah yang digunakan dalam pemindaian CT belum terbukti menyebabkan kerusakan jangka panjang. Namun, pemindaian berulang dapat meningkatkan risiko kanker seumur hidup.

Apa perbedaan CT Scan dan photon-counting CT Scan?

Perbedaan keduanya terletak pada detektor dan cara kerjanya, dimana CT Scan konvensional mengukur total atenuasi berkas X-Ray sedangkan PCCT mendeteksi dan mengukur energi setiap photon X-Ray secara individual, menghasilkan gambar yang lebih detail, akurat, dan dengan dosis radiasi lebih rendah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Foto Dekorasi Pohon Natal Marsha Aruan Tahun 2025, Tema Gingerbread Man

14 Des 2025, 19:48 WIBLife