Sedot Lemak: Manfaat, Cara Kerja, dan Efek Samping

Sedot lemak atau liposuction adalah prosedur bedah kosmetik yang bertujuan menghilangkan sel-sel lemak yang tidak diinginkan dari tubuh. Prosedur ini membantu membentuk tubuh menjadi lebih ramping dan halus, namun perlu diingat, sedot lemak bukanlah metode penurunan berat badan.

Sedot lemak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1982 oleh dokter Prancis, Dr. Giorgio Fischer. Di Amerika Serikat sendiri, sudah lebih dari 200.000 prosedur sedot lemak dilakukan setiap tahunnya.

Sedot lemak juga merupakan salah satu prosedur bedah kosmetik yang paling umum di dunia, menyumbang sekitar 15% hingga 20% dari semua operasi plastik.

Banyak orang menjalani prosedur ini karena ingin mendapatkan bentuk tubuh yang lebih ideal dan proporsional dengan cara mengurangi lemak yang sulit dihilangkan. Berikut manfaatnya:

1. Menghilangkan lemak membandel: Sedot lemak dapat menghilangkan timbunan lemak yang tidak hilang meskipun sudah berdiet dan berolahraga.
2. Meningkatkan Kontur Tubuh: Prosedur ini dapat membantu mendapatkan bentuk tubuh yang lebih proporsional dan menarik.
3. Meningkatkan kepercayaan diri: Dengan tubuh yang lebih ramping, seseorang bisa merasa lebih percaya diri.
4. Hasil permanen: Lemak yang dihilangkan tidak akan kembali, asalkan menjaga pola makan dan gaya hidup sehat.

Sedot lemak dapat dilakukan di berbagai bagian tubuh, seperti perut, pinggul, punggung, leher, paha, dan lengan. Ada beberapa jenis prosedur sedot lemak yang dapat dipilih, antara lain:

1. Tumescent Liposuction:

• Prosedur yang paling umum, di mana larutan saline disuntikkan ke area berlemak.
• Larutan ini mengandung obat-obatan seperti epinefrin yang membantu mengempiskan pembuluh darah, memudahkan pengangkatan lemak, dan mengurangi pendarahan.
• Bisa ditambahkan obat penghilang rasa sakit untuk kenyamanan tambahan.

2. Ultrasound-Assisted Liposuction (UAL):

• Menggunakan energi ultrasonik melalui batang logam yang ditempatkan di bawah kulit untuk mencairkan lemak sebelum diangkat.
• Prosedur ini memudahkan pemisahan lemak dari jaringan lainnya.

3. Laser-Assisted Liposuction (Smartlipo dan SlimLipo):

• Menggunakan cahaya laser pada tabung fleksibel untuk memecah lemak, sehingga lebih mudah diangkat.
• Hanya memerlukan sayatan kecil untuk melaksanakan prosedur ini.

4. Suction-Assisted Liposuction:

• Metode tradisional yang menggunakan vakum untuk mengangkat lemak dari tubuh.
• Umumnya digunakan untuk area yang lebih besar.

5. Power-Assisted Liposuction (PAL):

• Menggunakan alat stainless steel kecil yang bergerak bolak-balik untuk memecah lemak.
• Memudahkan pengangkatan lemak dengan lebih presisi.

Meskipun sedot lemak relatif aman, ada beberapa risiko dan efek samping yang perlu diketahui, di antaranya:

• Infeksi: Risiko infeksi selalu ada pada setiap prosedur bedah.
• Perubahan Warna Kulit: Bisa terjadi perubahan warna atau sensasi pada kulit.
• Pembengkakan dan Memar: Setelah operasi, area yang dioperasi bisa mengalami pembengkakan dan memar.
• Nyeri: Rasa nyeri mungkin akan dirasakan di area yang dioperasi hingga sembuh.
• Bekas Luka: Meskipun bekas luka biasanya kecil, namun tetap ada kemungkinan munculnya bekas luka.
• Deformitas Kontur: Kadang, hasilnya bisa tidak rata atau tidak sesuai harapan.

Orang yang ingin menjalani sedot lemak sebaiknya memiliki berat badan yang normal atau sedikit di atas rata-rata, memiliki kulit yang elastis, serta berada dalam kondisi kesehatan yang baik. Berikut adalah kriteria umum yang perlu dipertimbangkan:

• Usia:

Biasanya, usia bukan faktor utama, tapi kulit yang kurang elastis bisa menjadi tantangan untuk hasil yang optimal.

• Kondisi Kesehatan:

 Harus dalam kondisi kesehatan yang baik dan tidak memiliki penyakit serius yang dapat memperburuk proses penyembuhan.

• Harapan Realistis:

Punya tujuan yang realistis dan memahami bahwa sedot lemak bukanlah solusi untuk obesitas.

Prosedur sedot lemak bisa menjadi solusi bagi Mama yang ingin menghilangkan lemak membandel dan mendapatkan bentuk tubuh yang lebih proporsional. Namun penting juga untuk mempertimbangkan manfaat dan risikonya dengan seksama serta berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman.