Intermittent fasting atau puasa intermittend telah menjadi salah satu metode diet populer yang banyak diikuti termasuk di Indonesia. Konsep dari diet ini cukup sederhana: mengatur jadwal makan untuk membatasi periode waktu makan. Tujuannya untuk meningkatkan metabolisme dan membantu penurunan berat badan.
Meski demikian, tidak semua orang berhasil dengan metode ini. Banyak yang merasa bahwa mereka tidak mendapatkan hasil yang diharapkan atau bahkan mengalami peningkatan berat badan. Kok bisa?
Ternyata menurut dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK. sebagai Dokter Spesialis Gizi Klinik pada Popmama Talk mengatakan, banyak orang yang melakukan diet ini masih salah kaprah. Termasuk soal bebas makan setelah jam buka intermittent fasting.
Akibatnya bukannya diet berhasil, malah berat badan jadi naik!
Berikut Popmama.com rangkum beberapa penyebab intermittent fasting gagal, yuk dengarkan saran dokter ini nih!
-YUbVdGQJtoaSsmLeTkFEV6E2SPifd9CW.jpg)