Ketoconazole: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Konsultasikan diri ke dokter dan baca aturan pakai sebelum menggunakan obat ini ya!
6 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketoconazole adalah obat yang diformulasikan secara khusus untuk mengatasi infeksi, terutama yang disebabkan oleh jamur di kulit. Diantaranya bisa untuk kurap, panu, kutu air, kandidiasis vagina, hingga jenis ketombe tertentu.
Tapi sebelum menggunakannya, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu mengenai manfaat, dosis dan efek samping obat ini ya. Tujuannya untuk meminimalisir efek samping, serta mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi obat, saat kamu mengonsumsinya bersamaan dengan jenis obat-obatan lain.
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai obat ketoconazole, manfaat, dosis dan efek sampingnya bagi tubuh. Simak selengkapnya ya!
1. Apa itu obat Ketoconazole?
Ketoconazole adalah obat golongan antijamur, yang bisa digunakan untuk mengatasi penyakit, terutama yang disebabkan oleh infeksi jamur.
Melansir dari WebMD, obat ketoconazole juga banyak digunakan untuk mengatasi kondisi kulit yang dinamakan dengan pityriasis. Ini merupakan kondisi ruam kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur, yang biasanya menyebabkan kulit di sekitar leher, lengan, atau kaki menjadi lebih gelap.
Di pasaran obat ini tersedia dalam bentuk krim, tablet dan juga sampo. Dimana penggunannya akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang.
2. Manfaat obat ketoconazole
Ketoconazole bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan jamur yang ada di kulit. Obat ini akan menghambat pembentukan ergosterol dan enzim tertentu, yang dibutuhkan oleh jamur untuk bisa bertahan hidup. Sehingga dengan begitu, pertumbuhan jamur akan terhambat atau bahkan mati.
Karena dapat menghambat pertumbuhan jamur, obat ketoconazole bisa digunakan untuk mengobati infeksi jamur di kulit seperti panu, kutu air, kurap, kandidiasis, hingga ketombe tertentu yang disebabkan oleh jamur.
Editors' Pick
3. Dosis penggunaan obat ketoconazole yang tepat
Penggunaan obat tentunya akan berbeda-beda pada tiap orang, tergantung dari kondisi kesehatannya. Begitu juga ketika kamu hendak menggunakan obat ketoconazole. Berikut ini dosis umum dari penggunaan obat ketoconazole:
Ketoconazole krim atau salep
Salep ketoconazole untuk mengatasi gatal jamur disarankan pada dosis 2%. Kamu bisa mengoleskan salep ketoconazole secukupnya (tipis-tipis), terutama pada bagian yang mengalami infeksi.
Ketoconazole tablet
Dewasa: 1 tablet (200 mg) sekali sehari, sesudah makan.
Anak-anak:
- Berat badan di bawah 15 kg: 20 mg, 3 kali sehari, sesudah makan.
- Berat badan 15 – 30 kg: 100 mg sekali sehari, sesudah makan.
- Berat badan di atas 30 kg: 1 tablet (200 mg) sekali sehari, sesudah makan.
Ketoconazole sampo
Sampo ketoconazole bisa digunakan untuk mengobati ketombe, yang disebabkan oleh jamur. Penggunaannya 2 kali dalam satu minggu, selama 2 hingga 4 minggu.
4. Efek samping penggunaan obat ketoconazole
Obat pada umumnya bisa menyebabkan efek samping bagi tubuh, termasuk ketoconazole.
Menurut Mayo Clinic, efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan obat ketoconazole diantaranya yaitu mual, muntah, diare, sakit kepala, perubahan mood, penurunan berat badan, gangguan siklus menstruasi, penuruan libido, dan mata jadi lebih sensitif terhadap cahaya.
Tapi selain itu, ada juga efek samping serius seperti reaksi alergi, perubahan denyut jantung, tubuh terasa kesemutan, urine berwarna gelap, susah buang air besar, hingga kondisi kulit dan mata yang menguning.
Jika mengalami salah satu dari efek samping tersebut, kamu harus menghentikan konsumsi obat dan segera periksakan diri ke dokter ya. Ini dilakukan agar kamu bisa segera mendapatkan perawatan medis.
5. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ketoconazole
Selain harus dengan aturan medis, kamu juga perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini sebelum menggunakan obat ketoconazole.
- Hindari penggunaan ketoconazole krim atau sampo, terutama jika kamu memiliki alergi terhadap obat ini atau bahan-bahan lain yang terkandung di dalamnya.
- Jangan mengonsumsi obat ketoconazole jika memiliki riwayat penyakit jantung, gangguan ginjal dan kandung kemih, diabetes, serta ada riwayat detak jantung abnormal.
- Jika mengonsumsi obat lain, sebaiknya beri jeda 1 hingga 2 jam sebelum meminumnya.
- Hindari mengonsumsi alkohol bersamaan dengan obat ketoconazole.
- Jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan ketoconazole krim.
Selain itu, obat ketoconazole bisa berinteraksi dengan jenis obat lainnya seperti obat pengencer darah (apixaban, edoxaban, rivaroxaban, warfarin), obat HIV (maravicor, indivarin, ritonavir), obat diabetes (repaglinide, saxagliptin, tolbutamide), obat jantung (aliskiren, digoksin, verapamil) dan jenis obat lainnya. Sehingga kamu perlu berhati-hati dalam menggunakan obat ini ya.
6. Apakah obat ketoconazole aman digunakan untuk Ibu hamil dan menyusui?
Sejauh ini, penggunaan krim atau salep ketoconazole cukup aman untuk Ibu hamil dan menyusui. Tapi khusus untuk Ibu menyusui, hindari penggunaan obat ketoconazole di area payudara ya. Terutama jika aktivitas menyusui dilakukan secara langsung (direct breastfeeding).
Sementara penggunaan ketoconazole tablet untuk Ibu hamil dan menyusui, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter.
7. Harga obat ketoconazole
Berikut ini kisaran harga obat ketoconazole:
Ketoconazole krim
- Ketomed 15 mg, Rp 36.000
- Nizoral 5 mg, Rp 55.400
- Micoral 5 mg, Rp 17.500
Ketoconazole tablet
- Formyco 200 mg, Rp 7.000 per strip isi 10 tablet
- Ketoconazole Dexa Medica 200 mg, Rp 11.000 per strip isi 10 tablet
- Ketoconazole Hexpharm 200 mg, Rp 11.000 per strip isi 10 tablet
Ketoconazole sampo
- Fungasol 80 ml, Rp 86.000
- Ketomed Scalp 60 ml, Rp 55.000
- Nizoral 80 ml, Rp 85.000
Harga obat ini tentunya berbeda-beda tergantung dari tempat kamu membelinya ya.
Demikian informasi mengenai ketoconazole, manfaat, dosis dan efek sampingnya. Jangan lupa periksakan diri terlebih dahulu ke dokter sebelum menggunakan obat ketoconazole ya. Ini berguna untuk meminimalisir timbulnya efek samping dan interaksi obat di dalam tubuh. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Ranitidine: Kegunaan, Dosis dan Efek Sampingnya bagi Tubuh
- Cefadroxil, Obat Anti Bakteri: Manfaat, Dosis, dan Aturan Pakai
- Isoprinosine: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
