Ramai Kisruh Food Vlogger, Chef Juna Pernah Sebut Mereka "Sotoy"

Tidak semua orang yang bisa masak boleh dipanggil dengan sebutan chef. Chef Juna menjelaskan, chef merupakan sebutan untuk jabatan yang ada di commersial atau professional kitchen.

"Chef itu bukan gelar yang kita dapat di sekolah. Sekolah masak mau nomor 1 di dunia pun tidak ada gelarnya," kata Chef Juna saat menjadi bintang tamu di acara podcast yang diunggah Musemediaid, dilansir Selasa (27/9/2023).

Ia menjelaskan, sebutan chef didapat berdasarkan pengalaman. Chef berarti bos dalam bahasa Prancis, yaitu sebutan untuk jabatan kepala di sebuah commersial dan professional kitchen.

"Professional kitchen itu bukan berarti harus hotel bintang lima atau fine dining restaurant. Rumah makan yang proper ada kepalanya yang ngatur semuanya, itu sebenarnya sudah bisa dibilang chef. Dia bertanggung jawab dengan costing, manpower, recipes, SOP, dan lain sebagainya," kata Chef Juna melanjutkan.

Dalam podcast tersebut, Chef Juna juga menyebut adanya food vlogger atau food blogger telah merusak profesi chef.

"Dunia kami chef atau F&B (food and beverage) industry sudah sedikit ternodai dengan banyaknya orang-orang yang sok jadi foodie. Food blogger yang sotoy dan lain sebagainya, itu ngerusak hidup kita, ngerusak profesi kita, establishment," kata Chef Juna.

Chef Juna tentu memiliki alasan menyebut food blogger dan food vlogger sebagai orang yang sok tahu.

"Konkretnya adalah, food blogger terutama mereka-mereka yang tidak jelas latar belakangnya. Who the f**k are you analyze our food when you don't know sh*t. And you dare write article (review)," ucapnya. 

Food blogger zaman sekarang menurut Chef Juna berbeda dengan dulu. Di zaman digital dengan maraknya media sosial, siapa saja bisa mengaku food blogger tanpa memiliki keahlian di bidang kuliner.

"Zaman dulu di Amerika, food blogger beneran di-hire surat kabar, majalah ternama, itu bener di-hire orang-orang yang ngerti, orang-orang expert," kata Juna.

"Tapi zaman sekarang, karena dengan media sosial, mereka bisa ngoceh ngalur ngidul, mereka nge-rate makanan kita, yang mereka tidak tahu kita banting tulang setengah mampus dan pengorbanan banyak," sambung lagi.

Chef Juna juga menilai food blogger zaman sekarang lebih banyak food blogger bayaran, bukan karena memiliki passion di dunia kuliner.

"Dan mohon maaf, yang namanya food blogger itu bayaran semua, mereka dibayar untuk datang dan nulis yang bagus-bagus," kata Juna. "Lo bukan memang passion lo begitu dan nyari nama dari situ atau memajukan dunia F&B di negara ini, enggak. Ini mah bayaran semua, (makanya) tulisannya bagus," katanya menambahkan.

Chef Juna mengatakan pada dasarnya seorang chef hanya ingin bekerja dengan baik, menciptakan makanan yang enak dan membuat pelanggannya puas.

"At the end of the day, kita chef cuma pengin kerja, create something delicious, dan orang yang menyantap puas. Itulah kepuasan batin kita. Baik itu hotel bintang lima, food truck, sebenarnya hanya itu," lanjutnya.

Video Juna tersebut sebenarnya telah diunggah dua tahun lalu, namun kembali viral di media sosial di tengah perseteruan antara food vlogger Farida Nurhan dan Codeblu.

Itulah pendapat Chef Juna tentang food blogger dan vlogger. Bagaimana menurut Mama?