Viral! Rasakan Telinga Nyeri saat Naik Pesawat, Kenali Barotrauma

Barotrauma telinga adalah jenis kerusakan telinga yang disebabkan oleh perbedaan tekanan antara bagian dalam telinga dan bagian luar telinga. Ini dapat menyebabkan rasa sakit dan terkadang gangguan pendengaran seumur hidup (permanen). Kondisi ini bisa terjadi pada semua orang, namun lebih riskan terjadi pada penyelam scuba dan orang-orang yang sering bepergian menggunakan pesawat. 

Telinga tengah memiliki ruang berisi udara antara bagian dalam dan luar telinga. Bagian ini berisi 3 tulang kecil yang membantu mengirimkan suara. Bagian ini juga berisi pembukaan tuba eustachius, yang menghubungkan ke area di belakang hidung. Tabung ini sebagian besar tetap tertutup.

Agar pendengaran berfungsi normal, tekanan di dalam telinga tengah harus sesuai dengan tekanan udara di lingkunganmu. Jika tekanan dari luar lebih besar atau lebih kecil dari tekanan telinga tengah, tuba eustachius akan terbuka. Inilah cara menyamakan tekanan antara telinga tengah dan luar.

Barotrauma telinga, juga dikenal sebagai airplane ear, adalah akibat ketidakseimbangan tekanan antara bagian dalam telinga dan lingkungan luar. Ketidakseimbangan tekanan ini hanya terjadi pada keadaan tertentu, misalnya ketika menyelam, melakukan perjalanan udara, terapi oksigen hiperbarik untuk penyembuhan luka dan ketika terpapar ledakan eksplosif.

Kondisi ini juga bisa terjadi jika ada masalah pada tuba eustachius. Apa pun yang menyebabkan peradangan atau penumpukan cairan di area sekitar tabung dapat menyebabkannya tidak terbuka tabung secara normal. Misalnya, alergi, sinus tersumbat, dan saat mengalami flu atau infeksi lainnya.

Saat mengalami barotrauma telinga, terdapat beberapa hal yang dirasakan. Gejala-gejala ringan barotrauma telinga terdiri dari perasaan tertekan di telinga, sakit telinga, pusing, dan merasa telinga tersumbat. Jika barotrauma semakin parah, maka gejala yang muncul adalah pendarahan dari telinga depan atau ke telinga tengah, dering di telinga dan juga gangguan pendengaran.

Mungkin kamu pernah mengalami beberapa gejala ringan yang disebutkan di atas, namun jika merasa gejala semakin parah, pastikan untuk memeriksanya. Apalagi untuk kamu yang sering menyelam dan melakukan perjalanan dengan pesawat. Nyeri telinga dan gangguan pendengaran dapat terjadi seiring waktu jika perbedaan tekanan merusak telingamu.

Berdasarkan dr. Tri Hedianto, Sp. THT-BKL, kalau kamu sedang mengalami pilek dan hendak bepergian dengan pesawat, kamu bisa meminum obat pilek yang dijual dengan bebas di luar. Minumlah obat setidaknya 6 jam sebelum penerbangan.

Nah, saat nanti naik pesawat, jangan lupa untuk terus aktif menelan. Jika memiliki permen atau permen karet, kunyalah terus agar ada refleks menelan. Lalu, hindari tertidur, karena bisa memberhentikan aktivitas menelanmu. Kalau memiliki ear plug, kamu bisa menggunakannya untuk mengurangi tekanan. 

Pada videonya, pemilik akun TikTok @mahik27j, menuliskan untuk meringankan rasa nyeri saat naik peswat, tim pramugari dari maskapai yang ia tumpangi memberikan beberapa jenis permen yang bisa mengalihkan rasa sakit. 

Dari video perempuan yang mengalami barotrauma telinga itu, banyak netizen yang ikut membagikan pengalaman mereka, ketika terkena barotrauma di pesawat.

Terdapat satu akun yang berkomentar, “pernah ngalamin waktu terbang ke bali PP kuping berasa sakiit bgt sampe pas turun kaya budeg😢”. Ada juga yang mengatakan, “pantesan bayi/balita nangis kenceng ya kl kena ini 🥺🥺🥺”.

Adapun beberapa masyarakat yang belum familier dengan barotrauma telinga sehingga meminta penjelasan lebih lengkap. Sehingga banyak netizen yang berkomentar dengan penjelasan mengenai barotrauma telinga.

Nah, itu fakta seputar perempuan rasakan telinga nyeri saat naik pesawat, kenali barotrauma. Jika kamu mengalami barotrauma telinga, ingat untuk selalu sedia permen, dan jangan ragu meminta bantuan awak kabin, ya.