5 Fakta Lockdown di Shanghai, Berubah Jadi Kota Sunyi

Harga makanan di Shanghai juga ikut naik

20 April 2022

5 Fakta Lockdown Shanghai, Berubah Jadi Kota Sunyi
Pexels/Wolfram-k-226511

Kasus Covid-19 di Shanghai mulai meningkat sejak Maret lalu. Pemerintah setempat kemudian memberlakukan penguncian atau lockdown secara parsial dalam dua pekan hingga akhir Maret 2022. 

Namun, lockdown tetap diberlakukan hingga sekarang. Pasalnya, kasus Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda penurunan di Shanghai dan beberapa wilayah lain di China. 

Kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa fakta terkini tentang lockdown di Shanghai dan kota-kota lain di Negara Tirai Bambu. 

1. Laporan kasus kematian di Shanghai

1. Laporan kasus kematian Shanghai
Pexels/Manjose

Shanghai melaporkan adanya tiga kasus kematian akibat Covid-19 sejak diberlakukan lockdown secara besar-besaran. Tiga kematian itu dilaporkan pada 18 April, sedangkan pada 19 April dilaporkan ada tujuh kematian akibat Covid-19. 

Menurut laporan Komisi Kesehatan Shanghai, tujuh orang yang meninggal dunia dilaporkan belum menerima vaksin Covid-19. Rentang usia pasien yang meninggal, yakni 60-101 tahun dengan riwayat penyakit jantung dan diabetes. 

Editors' Pick

2. Lonjakan kasus karena vaksinasi rendah

2. Lonjakan kasus karena vaksinasi rendah
Pexels/Maksgelatin

Lonjakan kasus di Shanghai dan beberapa kota lainnya di China diperkirakan karena tingkat vaksinasi yang masih rendah. Sebab, sebagian besar pasien Covid-19 sudah berusia lanjut. 

Tingkat vaksinasi untuk kelompok usia 60 tahun ke atas masih kurang dari dua per tiga jumlah penduduk di Shanghai. Sementara itu, vaksin booster juga belum mencakup semua kalangan.

Hanya 40 persen penduduk Shanghai yang sudah divaksinasi booster. 

3. Harga makanan naik

3. Harga makanan naik
Pexels/Zhangkaiyv

Sejak diberlakukan lockdown, harga makanan pokok hingga mie instan mulai merangkak naik. Seorang warga Shanghai bermarga Ma mengaku mengeluarkan uang 400 yuan atau sekitar Rp 900.000 untuk membeli sekardus mi instan. 

“Saya membeli untuk persediaan. Saya tidak tahu berapa lama ini akan berlanjut,” katanya. 

4. Persediaan makanan tidak merata

4. Persediaan makanan tidak merata
Unsplash/Jxk

Warga Shanghai juga mengeluh kekurangan stok makanan dan minuman. Sementara itu, mereka tidak bisa keluar rumah dan pergi ke mana pun. 

Pemerintah Shanghai memang meminta warga untuk berdiam diri di rumah. Hal itu membuat warga marah karena takut dinyatakan positif Covid-19, tetapi di sisi lain mereka membutuhkan makanan. 

5. Shanghai menjadi kota sunyi

5. Shanghai menjadi kota sunyi
Pexels/Tree-lee-1479554

Shanghai menjadi kota yang sunyi sejak diberlakukan lockdown. Hanya petugas kesehatan yang memakai pakaian hazmat berlalu-lalang untuk melakukan pengujian kesehatan di setiap rumah-rumah warga. 

Pemerintah telah menyediakan tempat tidur di rumah sakit darurat bagi pasien yang dikonfirmasi positif Covid-19. Hingga kini, total kasus Covid-19 di Shanghai mencapai 20.000 kasus baru. 

Sebagian besar pasien umumnya tidak bergejala. Sedangkan pasien berusia lanjut umumnya belum divaksinasi. 

Baca juga:

The Latest