Komunikasi dengan Diri Sendiri, Tips Mengatasi Stres a la Titi Radjo

Titi menyebutkan bahwa saat mengalami stres, ia akan mencoba menerima terlebih dahulu bahwa kondisi tubuhnya sedang dalam keadaan yang tidak baik.

Sebab kebanyakan orang justru akan lebih tertekan jika tidak bisa menerima kondisi dirinya yang sedang dalam keadaan tidak baik.

Ia menyebutkan, "Jadi diterima dulu kalau kita lagi stres."

Setelah menerima keadaan, selanjutnya ia akan mengajak bicara dirinya sendiri. Saat awal melakukan komunikasi dengan sendiri, mungkin sebagian orang akan merasa aneh.

Namun menurutnya, "Kebiasaan itu kan karena kamu rutin melakukan hal teresebut, kalau baru-baru memang pasti akan kaget dan mungkin ketawa sendiri. Tapi ada bagusnya juga pas ketawa itu bikin stresnya bisa ditangani juga."

Meditasi masih menjadi salah satu cara untuk mengatasi stres yang dihadapi. Ada banyak cara meditasi yang bisa dilakukan. Seperti Titi yang lebih senang mengobrol dengan diri sendiri serta Tuhan.

"Habis terima (kenyataan) nih kalau ok gapapa kamu lagi stres, habis itu baru kedua cari cara. Kalau aku biasanya meditasi kayak berdoa, shalat, ngobrol sama Tuhan," ungkapnya.

Menurutnya, berkomunikasi dengan diri sendiri sama seperti sedang berkomunikasi dengan sang pencipta. Sehingga diharapkan, melakukan hal tersebut dapat membuat perasaan seseorang menjadi lebih baik dan lebih tenang setelahnya.

Setelah kedua cara di atas sudah dilakukan, hal selanjutnya yang Titi lakukan adalah mencari kegiatan-kegiatan baru yang sifatnya dapat membuat suasana hati kembali bersemangat atau bahagia.

Ia menambahkan, "Cari kegiatan yang bikin bahagia, cari kegiatan-kegiatan baru apa aja pokoknya bikin kita tetap happy gitu."

Jika Mama memiliki hobi tertentu, cobalah untuk mengelola stres tersebut dengan melakukan kegiatan atau hobi yang disuka. Seperti Titi yang menjadi lebih aktif dalam membuat karya di dunia musik.

Cara ini bisa menjadi hal baik yang dapat membuat suasana hati lebih bahagia.

Selain semua cara di atas, selanjutnya Titi menyarankan untuk meminta bantuan expert atau ahli. Ia menyebutkan, "Kalau memang masih stres atau belum bisa (mengatasi sendiri), coba cari expert, karena expert itu sangat membantu kita."

Menurutnya, pertolongan dari orang lain misalnya psikolog akan membantu kita untuk mengatasi rasa sedih atau stres yang dirasakan.

Titi menambahkan, "Karena dulu aku juga begitu, nggak bisa (melakukan) sama diri sendiri, ya minta tolong sama orang lain."

Selain meminta bantuan orang lain, Titi juga menyarankan untuk bisa menanamkan keyakinan pada diri sendiri bahwa "Saya ingin hidup bahagia", katanya. Dengan menanamkan kata-kata positif, maka tubuh pun akan secara tidak langsung mengikuti hal serupa.

"Kalau mau nangis, nangis. Jangan ditahan. Gapapa nangis aja, kalau mau marah juga gapapa marah aja. Abis itu kan udah mulai release kan (stresnya), pasti lebih tenang," ujar Titi menjelaskan.

Dari ucapan tersebut, Titi menyarankan kepada semua orang untuk tidak memendam emosi yang ada ketika sedang tertekan atau mengalami stres.

Alih-alih memendam perasaan tersebut yang justru menambah tekanan, meluapkan emosi justru bisa membantu sedikit meredakan.

"Abis itu bernapas jangan lupa, kadang kalau lagi stres itu kan dada dan bahu tuh kenceng banget, nah itu kita harus sadar juga. Biarkan bahunya rileks, abis itu balik berdoa sama Tuhan," lanjutnya.