- Sensasi panas yang tiba-tiba, biasanya di wajah, leher, atau dada.
- Keringat berlebihan saat tidur yang bisa membuat Mama terbangun di malam hari.
- Perubahan suasana hati yang cepat, seperti merasa sedih atau mudah marah tanpa alasan jelas.
- Durasi, jumlah, atau jarak antar menstruasi yang berubah-ubah.
- Susah tidur atau sering terbangun di malam hari.
- Rasa lelah yang tidak hilang meskipun sudah cukup istirahat.
Apa Itu Perimenopause? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Halo, Ma! Tahukah kamu bahwa sebelum memasuki menopause, tubuh perempuan mengalami fase transisi yang bernama perimenopause? Fase seperti ini sering kali datang tanpa disadari.
Melansir dari Journal of Women's Health, perimenopause dapat berlangsung antara 4 hingga 10 tahun sebelum menopause terjadi. Sayangnya, banyak perempuan tidak menyadari bahwa tubuhnya sedang memasuki fase ini.
Penting bagi Mama untuk memahami lebih dalam tentang perimenopause, serta mengetahui cara untuk mengatasinya. Mari, kita bahas bersama Popmama.com tentang apa itu Perimenopause?
Apa Itu Perimenopause? Fase Menuju Menopause yang Perlu Dipahami

Perimenopause adalah masa transisi alami sebelum menopause, di mana tubuh mulai mengalami penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron. Fase ini bisa dimulai sejak usia akhir 30-an hingga awal 50-an.
Dalam periode ini, siklus menstruasi Mama mungkin menjadi tidak teratur, bisa lebih pendek, atau bahkan lebih panjang. Mengutip dari Obstetrics & Gynecology Science, sekitar 75% perempuan yang memasuki perimenopause mengalami gejala seperti hot flashes, kelelahan, dan gangguan tidur.
Gejala Umum Perimenopause yang Harus Diketahui

Mengenali tanda-tanda perimenopause merupakan langkah pertama Mama untuk mempersiapkan diri. Beberapa gejala yang sering dialami antara lain:
Cara Mengatasi Perimenopause dengan Bijak dan Nyaman

Ada beberapa langkah yang bisa Mama lakukan untuk mengurangi dampak gejalanya. Ini penjelasannya:
- Konsumsi makanan kaya kalsium, vitamin D, dan omega-3 untuk mendukung kesehatan tulang dan hormon.
- Aktivitas fisik seperti yoga atau berjalan kaki dapat membantu mengurangi stres dan menjaga berat badan.
- Teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam dapat membantu Mama merasa lebih tenang.
- Jika gejala cukup berat, dokter dapat merekomendasikan terapi hormon atau suplemen tertentu untuk mengatasinya.
Nah, itu tadi, ya Ma informasi lengkap mengenai apa itu Perimenopause? Meskipun membawa banyak perubahan, Mama tidak perlu khawatir. Ingatlah, kondisi ini bukan akhir dari segalanya, melainkan awal untuk lebih memahami dan merawat tubuh Mama.



















