Andrea Dian dan Ganindra Bimo Bawa Kabar Duka Anjingnya Meninggal

Andrea Dian memang dikenal cukup aktif membagikan kabar kesehatan terbaru dari anjingnya bernama Gomu.

Dalam unggahannya, Andrea pernah membagikan kabar bahwa Gomu harus menjalani CT scan. Kini, unggahan itu ada di highlight Instagram Gomu.

"Mau update @gomugomu_teamo ya onty uncle. Tadi sampe dokter Gomu harus di CT scan, tapi sebelumnya Gomu harus cek darah lengkap & EKG. Hasilnya semua bagus, rapot-nya nggak ada yang merah, nggak ada indikasi virus/bakteri/infeksi. Jantung juga bagus," tulis Andrea.

Namun saat ingin dimulai proses CT scan, barulah diketahui kalau Gomu mengeluarkan cairan bercampur darah dan terungkap juga paru-parunya sebelah kiri sudah terendam cairan.

"Tapi pada saat mau mulai CT scan, dipasang selang di saluran pernapasannya, ternyata Gomu ngeluarin cairan yang bercampur darah. Dari di situ baru ketahuan kalau paru-paru Gomu sebelah kiri udah kerendem," sambungnya.

Situasi tersebut jelas membuat Andrea terkejut. Pasalnya, Gomu selalu rajin melakukan medical check up dan tidak pernah ada gejala penyakit apa pun. Kala itu, Andrea masih berharap proses pengobatan Gomu berjalan dengan lancar.

Setelah menjalani CT scan, terungkap ada dua masalah kesehatan berbeda yang dialami oleh Gomu. Kabarnya, masalah itu kemungkinan tidak berhubungan satu dengan yang lainnya. Adapun masalah itu adalah ventriculomegaly dan pulmonary edema.

Kondisi ventriculomegaly pada hewan umumnya disebabkan oleh penimbunan cairan pada ventricle otak akibat sumbatan pada saluran pembuangan. Sementara pulmonary edema merupakan penimbunan cairan di paru-paru. Kondisi ini terjadi akibat infeksi atau peradangan pada paru-paru.

"Edema pulmonum yang terjadi pada Gomu sudah mengenai keseluruhan lobus paru-paru, namun intensitas cairan edema tampak lebih banyak di lobus paru-paru sebelah kiri," jelas Andrea dalam unggahan di InstaStory.

Selain menjalani CT scan, Gomu juga turut melakukan X-ray. Dari situ, terungkap kalau kabut masih ada pada paru-paru Gomu.

Seiring berjalannya waktu, Gomu kemudian mengalami mimisan dan batuk darah. Kabar itu juga turut dibagikan Andrea di InstaStory.

"Kemarin Gomu mimisan dan batuk darah. Efek samping dari kejangnya Gomu 1 hari sebelumnya. Gomu memang punya masalah di kepala (ada cairan berlebih di dalam kepala dan kalau cairan itu bertambah itu neken ke otak dan bisa buat Gomu kejang) & Gomu ada pneumonia, paru-paru kiri udah kerendem, jadi ini yang memperparah keadaan," tulis Andrea.

Kondisi Gomu perlahan mulai stabil dan mau makan sedikit-sedikit. Akan tetapi, Gomu kembali mengalami kejang pada 26 September 2024 setelah terakhir kali itu terjadi pada 29 Juli 2024 lalu.

Sayangnya, takdir justru berkata lain. Gomu kini telah dikabarkan meninggal dunia. Kabar meninggalnya Gomu juga dibagikan Andrea dalam unggahan di Instagram.

"Forever, you will be loved by us. Forever, and ever, and ever. In every beat, in every breath, your memory will stay. Forever. (Selamanya kau akan kami cintai. Selamanya, dan selamanya, dan selamanya. Di setiap detak, di setiap napas, ingatanmu akan tetap ada. Selamanya.)," tulis Andrea dalam caption foto yang diunggah.

Setelah kabar itu dibagikan, berbagai ungkapan dukacita dari rekan-rekannya memenuhi kolom komentar. Mereka pun turut merasakan perasaan kehilangan yang dialami Andrea dan Bimo atas kepergian anjing dengan ras Saint Bernard itu untuk selamanya.

Terlebih lagi, selama ini Bimo dan Andrea sangat benar-benar mencintai dan merawat Gomu dengan hati yang tulus dan penuh kasih sayang. Mereka bahkan punya momen dekat tersendiri dengan Gomu dan telah diunggah di Instagram.

Semoga Gomu dapat beristirahat dengan tenang dan damai. Rest in love, Gomu!