Mengukus ayam membutuhkan peralatan yang tepat agar teksturnya tetap lembut dan matang merata.
Beragam alat bisa digunakan, mulai dari kukusan tradisional hingga steamer listrik yang lebih modern.
Setiap jenis alat memiliki keunggulan tersendiri, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dapur dan gaya memasak di rumah.
Mengukus ayam adalah salah satu metode memasak yang lebih sehat karena tidak membutuhkan minyak tambahan dan mampu mempertahankan kelembutan daging.
Agar proses mengukus lebih optimal, pemilihan peralatan masak yang tepat sangat penting. Setiap alat memiliki karakteristik berbeda, mulai dari kapasitas, material, hingga cara penggunaannya.
Nah, dalam artikel ini Popmama.com telah rangkum beberapa jenis peralatan masak untuk mengukus ayam.
Yuk Ma, disimak!
Kukusan stainless steel menjadi pilihan banyak keluarga karena tahan lama, mudah dibersihkan, dan mampu menghantarkan panas dengan stabil.
Model bertingkat membantu Mama mengukus ayam sekaligus sayur atau bahan lain dalam satu waktu. Selain praktis, kukusan jenis ini juga tidak mudah berkarat, sehingga aman digunakan dalam jangka panjang.
Panci kukus biasanya terdiri dari panci bawah untuk air dan saringan atau rak berlubang di bagian atas. Jenis ini cocok untuk mengukus ayam dalam ukuran sedang.
Dengan material yang bervariasi seperti aluminium, stainless steel, atau enamel, Mama bisa memilih sesuai kebutuhan dan intensitas penggunaan.
Kapasitasnya juga cukup besar, sehingga pas untuk keluarga.
Steamer listrik menawarkan kemudahan karena bekerja otomatis tanpa perlu terus memantau air. Mama hanya perlu mengatur waktu dan suhu, lalu alat akan bekerja sendiri hingga proses mengukus selesai.
Cocok untuk keluarga modern yang menginginkan efisiensi. Beberapa model bahkan memiliki fitur timer digital dan pengatur tingkat panas.
Jika Mama tidak memiliki kukusan khusus, wajan anti lengket yang dipasangi rak kukus bisa menjadi solusi praktis. Cukup tambahkan sedikit air pada wajan, letakkan rak, kemudian tutup rapat.
Alat ini cocok untuk mengukus ayam dalam potongan kecil. Selain itu, pembersihannya relatif mudah karena permukaan wajan tidak lengket.
Kukusan bambu sering digunakan pada masakan Asia, termasuk untuk mengukus ayam berbumbu ringan. Material bambu membantu menyerap uap air sehingga mencegah air menetes kembali ke makanan, membuat hasil kukusan lebih kering dan aromatik.
Selain itu, kukusan ini juga memberi nuansa tradisional pada proses memasak.
Beberapa pressure cooker modern dilengkapi fitur pengukusan. Keunggulannya adalah proses mengukus ayam menjadi lebih cepat karena tekanan tinggi mempercepat pematangan.
Alat ini sangat praktis untuk Mama yang ingin memasak hidangan sehat dalam waktu singkat.
Pastikan mengikuti panduan penggunaan agar alat bekerja dengan aman.
Bagi Mama yang tinggal di apartemen atau membutuhkan solusi cepat, microwave dapat digunakan untuk mengukus ayam dengan bantuan steamer container khusus.
Waktu memasaknya lebih singkat, dan hasilnya tetap lembut. Pastikan wadah yang digunakan adalah food grade dan aman untuk microwave.
Itulah beberapa jenis peralatan masak untuk mengukus ayam. Dengan memilih peralatan yang sesuai, Mama dapat mengukus ayam dengan hasil yang lebih optimal, baik dari segi tekstur maupun kepraktisan.
Setiap alat memiliki keunggulannya masing-masing, sehingga Mama dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dapur di rumah. Semoga artikel ini membantu Mama menemukan peralatan terbaik untuk memasak lebih sehat setiap hari.
Berapa lama waktu ideal untuk mengukus ayam? | Waktu yang dibutuhkan biasanya 20–40 menit tergantung ukuran potongan. Ayam utuh membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan potongan kecil. |
Apakah ayam perlu dibumbui sebelum dikukus? | Boleh. Membumbui ayam sebelum dikukus membantu rasa lebih meresap. Mama juga bisa menambahkan jahe atau bawang putih untuk aroma yang lebih wangi. |
Bagaimana agar ayam tidak pucat setelah dikukus? | Mama bisa menambahkan sedikit kecap atau minyak wijen sebelum atau sesudah pengukusan. Alternatif lain, ayam dapat dipanggang sebentar setelah dikukus untuk memberi warna kecokelatan. |