"Ketika lagu itu aku translate ke dalam visual, ini kayaknya pola yang berbeda lagi," ucap Popomangun.
Kolaborasi Unik Dere dan Popomangun di Puspa Oh Puspa!

- Popomangun hadir langsung di studio saat Dere berkarya, seolah menciptakan sinkronisasi musik dan visual secara real-time melalui 3-4 pertemuan intensif.
- 'Puspa' lahir dari pengalaman pribadi Dere tentang keberanian jatuh cinta lagi, digambarkan sebagai "ratusan juta Pushpa bermekaran di hati".
- Proyek dipamerkan di bus berwarna-warni yang berkeliling Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung dengan live mural, musik serta workshop interaktif.
Siapa yang tidak kenal dengan dunia musik dan visual art yang terus berkembang? Nah, kali ini ada kolaborasi yang super menarik antara penyanyi-penulis lagu Dere dan seniman visual Popo dalam proyek 'Puspa Oh Puspa!'.
Dere dan seniman visual Popomangun telah resmi meluncurkan ‘Puspa Oh Puspa!’, sebuah proyek kolaboratif yang memadukan kekuatan musik dan visual sebagai medium ekspresi dan perayaan cinta.
Berikut Popmama.com merangkum kolaborasi unik Dere dan Popomangun di ‘Puspa Oh Puspa!’ secara lebih dalam.
Yuk, kita simak bersama!
1. Proses komunikasi yang tak biasa

Berbeda dengan kolaborasi pada umumnya, Dere dan Popomangun membutuhkan pendekatan khusus dalam proyek ini yang didukung oleh Tiga Dua Satu. Tiga Dua Satu dikenal sebagai label musik dan manajemen talenta yang menaungi Dere, serta Mahavisual sebagai studio kreatif pendukung sisi visual.
Mereka mengadakan pertemuan hingga 3-4 kali untuk benar-benar memahami esensi lagu 'Puspa'. Bukan sekadar meeting biasa, tetapi dialog empat mata yang super intensif yang berlangsung di Jakarta sebagai bagian dari rangkaian proyek kolaborasi yang akan diperluas ke Yogyakarta dan Bandung.
Sesuatu yang bikin spesial dan menjadi tantangan terbesar Popomangun karena harus berusaha mengenal sosok Dere secara personal. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dengan pasti maksud dari setiap lirik dan rima pada lagu tersebut.
Kemudian Popomangun bisa menuangkan warna-warna yang terdapat pada lagu Dere dengan lebih akurat.
2. Cerita di balik lagu 'Puspa' yang bikin baper

Ternyata lagu 'Puspa' lahir dari pengalaman pribadi Dere tentang keberanian untuk jatuh cinta lagi. Proses kreatif ini menjadi bagian penting dari proyek ‘Puspa Oh Puspa!’ yang secara resmi diluncurkan pada 17 Juli 2025 di Urban Forest, Jakarta.
"Lagu ini jadi semacam jembatan mencari jati diri juga ya, jembatan memahami diriku lebih lagi via momen jatuh cinta," ucap Dere.
Dere, musisi sekaligus kolaborator dalam proyek ini, mengungkapkan bahwa proses kreatif lagu ‘Puspa’ sangat personal baginya.
"Aku tulis lagu ini saat sedang memberanikan diri untuk jatuh cinta lagi. Senang sekali lihat karya ini dilanjutkan dalam bentuk visual yang sangat hidup oleh Kak Popo. Persis seperti rasa jatuh cinta yang kubayangkan!" tutur Dere.
Hal yang paling menyentuh adalah ketika Dere menggambarkan inti lagunya.
"Menggambarkan rasa mengembu-gembu berani, bagaikan ada ratusan juta Pushpa bermekaran di hatiku," tambah Dere.
3. Kolaborasi real-time yang bikin kagum

Uniknya, Popomangun tidak hanya kerja dari rumah atau studio sendiri. Dia hadir langsung di studio saat proses kreatif berlangsung! Hal ini menjadi bagian dari pendekatan artistik yang berani dan ekspresif yang menjadi ciri khas proyek ‘Puspa Oh Puspa!’
"Popo hadir di sana... kemudian langsung menuangkan," cerita Dere.
Popomangun mengungkapkan gambar tersebut berkembang dari 9 gambar menjadi 12 gambar di mana hal tersebut terjadi karena semakin mengertinya Popomangun terhadap pribadi Dere secara lebih dalam.
Kolaborasi real-time ini juga menjadi inspirasi untuk mengembangkan workshop terbuka dan sesi bincang bertema "Seni sebagai Terapi" yang akan mengajak publik mengeksplorasi emosi melalui berbagai medium. Sesi ini sesuai dengan visi Mahavisual untuk menciptakan ruang baru penyampaian cerita secara multidimensi.
4. Sinkronisasi yang bikin merinding

Hasil komunikasi intensif mereka terlihat dari bagaimana visual Popomangun berhasil menangkap esensi lagu Dere. Dere sampai terkagum-kagum dengan hasil kolaborasi yang memadukan kekuatan musik dan visual sebagai medium ekspresi dan perayaan cinta.
"Kok bisa sama ya. Waktu lihat Popo buat itu jadi seperti yang kita lihat itu aku kayak, kok bisa sama ya apalagi kita kepala memang berbeda," ucap Dere.
Popomangun berhasil mengidentifikasi berbagai ikon dalam lagu, termasuk bunga peoni pink yang melambangkan rasa jatuh cinta yang mendalam. Ikon-ikon personal ini nantinya akan menjadi bagian dari pameran visual interaktif yang dapat dinikmati publik.
5. Karya Puspa Oh Puspa! dituangkan di media bus dan roadshow ke berbagai kota

Kolaborasi ‘Puspa Oh Puspa!’ pada Kamis (17/7/2025) dipamerkan di Urban Forest Cipete sebagai lokasi pembuka dari rangkaian proyek kolaborasi. Karya tersebut dipamerkan pada sebuah bus yang terlihat sangat berwarna dan indah, menandai dimulainya perjalanan proyek ini.
Terdapat banyak ikon yang dimana hal tersebut tercipta dari obrolan Popomangun dan Dere. Popomangun juga mengungkapkan banyak ikon personal yang diselipkan pada karya tersebut, yang kemudian akan dikembangkan dalam berbagai format kegiatan.
Proyek ini tidak berhenti di Jakarta saja. Rangkaian ‘Puspa Oh Puspa!’ akan berlangsung di beberapa kota besar, Mulai dari Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung dengan berbagai format unik yang mendorong interaksi lebih personal antara karya kolaborasi ini dan semua audiens. Di setiap kota, akan ada penampilan musik oleh Dere, live mural dari Popomangun, pameran visual interaktif hingga lokakarya yang terbuka untuk semua.
Itulah rangkuman dari kolaborasi unik Dere dan Popomangun di ‘Puspa Oh Puspa!’. Tentunya tidak sabar menunggu kedatangan karya Dere dan Popomangun di kota kota lainnya, ya.



















