Bikin Haru, Makna Pohon Jacaranda di Rumah Dee Lestari dan Reza Gunawan

Kisah pohon Jacaranda di rumah Dee Lestari bermula dari momen spesial saat mereka berbulan madu di Australia. Pasangan ini terpesona melihat satu pohon Jacaranda yang sedang berbunga sangat lebat dengan keindahan yang luar biasa memukau.

Momen tersebut begitu berkesan hingga mereka memutuskan berhenti dan mengabadikan diri di bawah pohon itu. Pengalaman indah ini kemudian menginspirasi mereka untuk menanam pohon serupa di halaman rumah, seolah membawa sebagian keindahan Australia ke rumah mereka di Indonesia.

Pohon Jacaranda yang ditanam sejak 13 tahun silam ternyata membutuhkan waktu sangat lama untuk berbunga. Dalam video unggahannya di Instagram, Dee Lestari mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun, pohon ini enggan menampilkan keindahannya meski dirawat dengan penuh kasih sayang.

Penantian panjang ini mengajarkan mereka tentang kesabaran sejati. Setiap musim yang berlalu tanpa bunga menjadi ujian tersendiri, namun mereka tetap setia merawat dengan harapan suatu hari nanti pohon ini akan membalas cinta mereka dengan bunga yang indah.

Takdir memiliki cara yang misterius dalam menyampaikan pesannya. Setelah Reza Gunawan berpulang, pohon Jacaranda yang selama ini enggan berbunga tiba-tiba mekar dengan sangat lebat. Situasi ini seolah menciptakan pemandangan yang memukau sekaligus memilukan.

Dee Lestari mengakui perasaan campur aduk yang dirasakannya. Di satu sisi ada kebahagiaan melihat pohon akhirnya berbunga, namun di sisi lain ada kesedihan mendalam karena sang suami tidak sempat melihat. Menyaksikan secara langsung hasil dari apa yang mereka tanam dan rawat bersama selama bertahun-tahun.

Dalam caption Instagram yang menyentuh, Dee Lestari menuangkan refleksi mendalam tentang pelajaran hidup dari pohon Jacaranda. Kalimat pembukanya langsung mengena di hati.

"Pohon Jacaranda yang kami tanam mengajarkan kami tentang musim, tentang kesabaran, tentang penerimaan," tulisnya.

Tiga kata kunci seperti musim, kesabaran, dan penerimaan seolah menjadi inti dari filosofi yang ingin disampaikan. Musim mengajarkan bahwa segala sesuatu memiliki waktunya sendiri.

Kesabaran mengingatkan tentang proses yang harus dilalui. Sementara penerimaan berbicara tentang kedewasaan dalam menghadapi takdir yang tidak selalu sesuai harapan.

Dee Lestari melanjutkan tulisan dalam caption miliknya dengan kalimat yang sangat bijaksana.

"Pada akhirnya, kita semua punya peran, meski tak selalu sama dengan yang dibayangkan." Kalimat ini seolah menjadi penghiburan bagi dirinya sendiri dan siapa pun yang membacanya.

Reza Gunawan mungkin tidak melihat pohon berbunga, tetapi perannya sebagai penanam tetap bermakna. Dee yang menyaksikan bunganya mekar memiliki peran sebagai penjaga dan penerus warisan cinta mereka.

Setiap peran sama pentingnya dalam siklus kehidupan yang lebih besar.

"Segala sesuatu mekar dan indah pada waktunya," tulis Dee menutup bagian refleksinya.

Kalimat sederhana namun sarat makna ini menjadi pengingat bahwa tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan.

Pohon Jacaranda yang berbunga setelah 13 tahun, bahkan setelah Reza tiada, seolah menjadi bukti nyata dari filosofi ini. Keindahan akan datang, meski terkadang tidak pada waktu yang kita harapkan atau dengan cara yang kita bayangkan.

Itulah kisah menyentuh tentang makna pohon Jacaranda di rumah Dee Lestari dan Reza Gunawan. Unggahan Instagram yang penuh filosofi ini bukan sekadar kata-kata, tetapi refleksi mendalam tentang kehidupan, cinta, dan warisan yang abadi.

Meski Reza tidak sempat melihat bunganya mekar, cinta yang mereka tanam bersama akan terus hidup dan menginspirasi banyak orang melalui kisah dan karya-karya Dee Lestari.