Tips dan Trik Komunikasi Efektif bagi Suami-Istri Harmonis

Penting untuk menyadari adanya kesetaraan dalam hubungan suami istri

2 Oktober 2020

Tips Trik Komunikasi Efektif bagi Suami-Istri Harmonis
Unsplash/Jonathan Borba

Komunikasi merupakan hal dasar dalam hubungan berumah tangga sehingga perlu diperhatikan. Baik istri maupun suami, keduanya berperan penting dalam komunikasi. 

Meski tak jarang, konflik muncul dan menyebabkan penyampaian pesan dalam komunikasi tidak berjalan sesuai dengan harapan. Hal-hal seperti ini sebenarnya bisa diatasi, baik pada hubungan rumah tangga baru atau yang telah berlangsung lama. 

Mama dan Papa dapat melakukan tips dan trik dalam berkomunikasi sehingga efektif bagi hubungan rumah tangga yang harmonis.

Berikut yang telah Popmama.com rangkum dari pernyataan Rendra Yoanda, M.Psi., Psikolog Klinis Anak dan Remaja secara eksklusif dalam acara Popmama Parenting Academy (POPAC) 2020.

1. Kendala dalam komunikasi yang mungkin muncul dalam rumah tangga

1. Kendala dalam komunikasi mungkin muncul dalam rumah tangga
Unsplash/Afif Kusuma

Kendala yang mungkin timbul dalam hubungan suami istri dapat dialami oleh pasangan yang baru atau bahkan sudah lama menikah. 

"Pasangan baru menikah biasanya mengalami masalah karena sewaktu pacaran perilaku yang ditampilkan adalah perilaku menarik atau indah saja. Jadi, saat menikah, bisa saja kaget. Setelah menghabiskan waktu berdua lebih banyak, ternyata ada beberapa hal yang tak terduga," ungkap Rendra. 

Adanya kesimpulan yang dibuat sendiri terhadap sifat pasangan inilah yang dapat menimbulkan suatu masalah. Tak hanya pasangan baru, suami dan istri yang telah lama juga mungkin mengalami masalah dalam hal komunikasi. 

"Masalahnya tentu berbeda. Pada pasangan yang telah lama menikah biasanya timbul perasaan seolah-olah istri atau suami telah memahami pasangannya sehingga kurang berkomunikasi. Padahal, komunikasi dua arah sangat penting dan tetap diperlukan dalam rumah tangga meskipun sudah berlangsung lama," katanya. 

Tak hanya itu, manusia pada hakikatnya termasuk sebagai makhluk dinamis, Ma. Jadi, bisa saja perasaan, perilaku, dan sifatnya berubah seiring berjalannya waktu. 

Maka, ada baiknya komunikasi atau diskusi tetap menjadi rutinitas dalam hubungan suami dan istri. Caranya, dengan memiliki rasa ingin tahu tinggi terhadap hal-hal baru apa saja yang mungkin dialami pasangan. 

"Dengan kita mengungkapkan apa yang dirasakan dan mendengarkan pasangan, komunikasi bisa tetap terjalin dengan baik," tambahnya. 

2. Pentingnya manajemen emosi yang baik

2. Penting manajemen emosi baik
Popmama.com/Amelia Riskita Putri

Emosi menjadi salah satu pemicu adanya masalah dalam komunikasi rumah tangga. Maka, penting bagi Mama dan Papa untuk memiliki manajemen emosi yang baik. 

"Penting untuk dipahami bahwa setiap orang memiliki kadar emosional berbeda. Selain itu, juga memiliki isu atau masalah pribadi yang berbeda. Jadi, kita sebagai suami atau istri pasti akan bertemu dengan pasangan yang memiliki masalah pribadi yang bersebrangan," kata Rendra. 

Jadi, sebaiknya masing-masing dapat menyadari hal-hal yang mungkin tidak nyaman sehingga memahami pemicu emosi negatif dalam diri.

"Kalau sudah demikian, kita pun dapat melihat dan mengira-ngira masalah apa yang mungkin muncul dalam hubungan rumah tangga" jelasnya. 

Manajemen emosi yang baik dapat dilakukan dalam beberapa cara. Berikut yang dijelaskan Rendra:

  • menarik diri untuk menenangkan dan memahami hal yang terjadi, jika sudah tenang baru boleh berkomunikasi kembali dengan pasangan,
  • meminta waktu 5–10 menit pada pasangan untuk mengatasi emosi yang menggebu dalam diri dengan cara menghitung angka 1–100, 
  • mengatur pernafasan dengan aturan 4-7-8, dengan menarik nafas melalui hidung selama 4 detik, kemudian tahan nafas hingga 7 detik, dan menghembuskan nafas melalui mulut dalam hitungan 8 detik,
  • membasuh bagian muka, tangan, atau kaki sehingga emosi dapat meredam, atau
  • mengepalkan jari-jari dan menggenggamnya dengan erat, lalu lepaskan perlahan. 

"Manajemen emosi ini berguna untuk menyingkirkan hal-hal negatif dalam diri sebelum berkomunikasi dengan pasangan. Ketika emosi telah stabil dan nyaman dengan diri sendiri, suami atau istri dapat melakukan komunikasi kembali. Hindari komunikasi saat emosi sedang menggebu-gebu karena dapat menimbulkan interaksi negatif," imbuhnya. 

3. Cara berkomunikasi yang sehat bagi suami dan istri

3. Cara berkomunikasi sehat bagi suami istri
Unsplash/The Creative Exchange

Terdapat beberapa tips dan trik yang dapat diterapkan ketika berkomunikasi dalam hubungan rumah tangga, yaitu:

  • Menyadari adanya kesetaraan pada suami dan istri

Komunikasi yang efektif dapat terjalin jika kedua belah pihak menyadari adanya kesetaraan. Jadi, suami dan istri memiliki kesempatan yang sama dalam menyampaikan perasaan atau mendengarkan pasangan. 

"Jangan sampai ada yang dominan dan submisif. Jika ada yang dominan, salah satu mungkin akan menjadi submisif sehingga selalu menerima atau bahkan jadi tidak berani menyampaikan sesuatu yang sebenarnya penting. Hal ini bisa saja dianggap sepele bagi sebagian orang, tetapi dapat berdampak pada relasi rumah tangga," kata Rendra. 

  • Manfaatkan i-message

Ketika timbul konflik saat berkomunikasi dalam rumah tangga, terkadang Mama atau Papa mungkin menyerang dan menyalahkan pasangan dengan perkataan yang tidak menyenangkan. 

Dalam mengatasinya, i-message berfokus pada pengungkapan perasaan diri sendiri secara jujur. Misalnya, mengubah kalimat serangan atau yang menyalahkan pasangan dengan kalimat "Aku kurang nyaman kalau kamu bersikap demikian". 

Cara ini akan lebih efektif karena lawan bicara dapat merasakan apa yang diungkapkan pasangan. 

  • Pilih waktu yang tepat

Ketika akan berkomunikasi dengan pasangan, sebaiknya Mama atau Papa memilih waktu yang tepat. Ciptakan juga suasana yang nyaman sehingga obrolan terasa santai dan menyenangkan. 

Jika waktu yang disediakan tidak mampu menyelesaikan semua masalah, bersabarlah dan beri pasangan untuk berpikir dan menerima. Setelah itu, boleh konfirmasi atau ajak komunikasi kembali. 

Selain itu, hal lain yang penting untuk diperhatikan, yaitu menghindari konflik di depan anak. Jadi, usahakan untuk membuat kesepakatan bersama agar tidak berkonflik dengan nada tinggi dan kasar saat ada buah hati. Mengingat konflik orangtua mungkin saja melukai dan menyebabkan trauma pada si Kecil. 

Itulah beberapa tips dan trik komunikasi yang efektif bagi Mama dan Papa sehingga hubungan rumah tangga tetap harmonis. Semoga dapat bermanfaat, ya. 

Baca juga:

The Latest