Tanda-Tanda Suami Masih Belum Dewasa, Begini Cara Mengatasinya

Apakah Papa menunjukkan tanda-tanda ini juga, Ma?

10 November 2020

Tanda-Tanda Suami Masih Belum Dewasa, Begini Cara Mengatasinya
Freepik

Dalam hubungan rumah tangga, baik suami maupun istri harus sama-sama bijaksana dan dewasa dalam bersikap maupun mengambil keputusan.

Jika tidak, efeknya bisa memicu pertengkaran dan bahkan berujung pada perceraian. Oleh sebab itu, Mama perlu mengenali seperti apa tanda-tanda suami belum dewasa dan cara tepat mengatasinya.

Semakin cepat dikenali dan diatasi, masalah akibat hal ini pun bisa lebih mudah dikendalikan. Jangan sampai Mama memendam emosi dan tidak melakukan apapun, termasuk mengajak berbicara, karena bisa membahayakan hubungan pernikahan.

Seperti apa ya sebenarnya tanda-tanda suami belum dewasa dan bijaksana dalam memimpin rumah tangga?

Berikut Popmama.com rangkum informasinya:

1. Tidak bertanggung jawab

1. Tidak bertanggung jawab
Freepik/Rawpixel.com

Menjadi kepala rumah tangga berarti siap bertanggung jawab atas istri dan anak-anak, namun apakah suami justru tidak demikian? Dikutip dari Paired Life, hati-hati ini bisa berdampak pada psikologis.

Terlebih jika suami tidak mau mendengarkan masukan dari istri maupun kerabat lainnya, tidak mau mengalah dan tidak mau berupaya mengambil keputusan yang bijaksana.

Jangan diam saja, Ma. Mama tidak perlu menanggung beban tanggung jawab keluarga seorang diri. Sampaikan dengan tegas bahwa suami juga memiliki tugas penting dalam memimpin keluarga dan harus berbagi komitmen.

Jika perlu, mintalah bantuan dari pihak ketiga misalnya dari keluarga atau tenaga profesional lain untuk membantu menyampaikan hal ini kepada Papa.

Editors' Pick

2. Tidak mau disalahkan

2. Tidak mau disalahkan
Freepik/Yanalya

Setiap orang wajar jika melakukan kesalahan, namun yang terpenting adalah sadar akan kesalahan tersebut, mau meminta maaf dan berupaya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.

Bagaimana jika Papa justru sama sekali tidak mau disalahkan atau mengakui kesalahannya? Ini justru salah satu hal yang bisa dengan mudah memicu pertengkaran.

Terlebih jika semua masalah yang ada dianggap sebagai kesalahan istri sepenuhnya. Hati-hati, Ma. Lama-kelamaan kondisi ini bisa membuat lelah secara psikologis.

Jika hal ini terus-menerus terjadi, cobalah untuk tetap tenang dan diam terlebih dahulu selama suami masih emosi. Ketika suami menyadari bahwa ini adalah kesalahannya, suami perlahan-lahan akan mulai mengalah.

3. Kurang percaya diri

3. Kurang percaya diri
Freepik/Bearfotos

Suami memiliki kemampuan tetapi justru tidak percaya diri dan enggan mengembangkan kemampuan dirinya? Jika didiamkan hal ini juga kadang-kadang bisa memicu masalah rumah tangga, terutama jika berkaitan dengan bidang pekerjaannya, Ma.

Sampaikan pada Papa bahwa ia perlu menyadari perannya sebagai kepala keluarga saat ini, sehingga mengembangkan minat dan bakat yang ia miliki menjadi penting. Utamanya jika kurangnya percaya diri ini sampai membuat suami belum memiliki pekerjaan tetap, Ma.

4. Mudah marah-marah dan emosi

4. Mudah marah-marah emosi
Freepik

Tantrum biasanya menjadi sifat yang dimiliki oleh anak-anak, tetapi bagaimana jika suami justru memiliki sifat demikian juga? Ini berarti suami belum dewasa dan tidak bijaksana dalam bersikap.

Terutama jika sikap-sikap demikian muncul saat apa yang diinginkan suami tidak didapatkan atau rencana yang sudah dibuatnya tidak berjalan dengan baik.

Jangan pernah menyerah pada kondisi seperti ini, Ma. Tetap sampaikan dengan tegas bahwa marah tidak akan menyelesaikan masalah, terlebih jika sampai emosi dan melakukan kekerasan fisik.

Tetap tenang dan tegas saat berbicara dengan suami yang mudah marah. Tapi jangan juga menunjukkan bahwa Mama takut. Ini justru bisa membuat suami merasa semakin dominan.

Jangan ragu meminta bantuan dari pihak berwenang jika kekerasan fisik sudah mulai dilakukan. Sebab bisa saja kurangnya pengendalian emosi suami membahayakan istri.

5. Egois dan ‘anak mami’

5. Egois ‘anak mami’
Freepik/ Vgstockstudio

Tidak masalah jika suami dekat dengan ibu mertua, hanya saja tetap berada dalam batas yang sesuai. Tetapi jika kedekatannya sampai membuat ibu mertua kerap terlalu ikut campur dalam keputusan rumah tangga, ini bisa jadi salah satu tanda bahwa suami terlalu bergantung pada sang ibu. Demikian dilansir Very Well Mind.

Jika Mama menghadapi masalah seperti ini, coba untuk berpikir bijak dalam berkata dan berperilaku di hadapan ibu mertua. Jangan sampai Mama justru terbawa emosi dan bersikap kasar dengan ibu mertua. Hati-hati, ini justru bisa membuat suami tidak respect.

Pahami dan lihat dulu apakah kedekatan berlebihan antara suami dan ibu mertua sampai memengaruhi pernikahan Mama. Lakukan cara-cara halus untuk menyampaikan apa yang Mama rasakan.

Minta suami untuk tidak terlalu bergantung pada ibu mertua atau meminta ibu mertua ambil andil dalam mengambil keputusan dalam permasalahan rumah tangga. Salah satu cara lainnya adalah dengan menghindari tinggal bersama satu rumah dengan ibu mertua. Ini untuk menghindari adanya kesalahpahaman lebih lanjut.

Demikian informasi tentang tanda-tanda suami belum dewasa dan cara mengatasinya. Jangan ragu untuk meminta bantuan pihak ketiga jika diperlukan ya, Ma!

Baca juga:

The Latest