Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada pernikahan yang berjalan sempurna atau tanpa adanya masalah. Dalam pernikahan, pasangan harus saling mengenal satu sama lain untuk mengurangi risiko terjadinya konflik.
Konflik dalam suatu pernikahan hanya bisa diselesaikan melalui komunikasi. Maka tak heran apabila semua orang meyakini bahwa komunikasi menjadi fondasi utama dalam sebuah pernikahan. Namun, tidak semua komunikasi bisa berjalan mulus. Ada beberapa pasangan suami istri yang menerapkan prinsip komunikasi satu arah.
Padahal, komunikasi seharusnya berjalan dua orang yang melibatkan dua orang atau lebih. Komunikasi satu arah hanya melibatkan satu pihak saja, sedangkan pihak lainnya hanya berstatus penerima. Komunikasi jenis ini nyatanya tidak cocok untuk diterapkan dalam hubungan rumah tangga.
Komunikasi satu arah bisa memperuncing konflik dan menyebabkan pertengkaran antara pasangan suami istri. Untuk memberikan pemahaman lebih detail, Popmama.com telah merangkum beberapa dampak buruk dari komunikasi satu arah dalam pernikahan.
