5 Fakta Ardhito Pramono Sebut Cintanya Habis di Mantan Istri

Ardhito Pramono mengaku bahwa selama berpacaran dan menikah, ia sering meragukan ketulusan perasaan pasangannya. Ardhito merasa tidak pernah benar-benar merasakan cinta dari orang lain, termasuk dari Jeanneta Sanfadelia.

Hal ini membuatnya sulit untuk memahami atau mendapatkan kepastian tentang apa itu cinta yang tulus, sehingga ia sering bertanya-tanya apakah yang diberikan Jeanneta sungguh-sungguh mencintainya.

"Gue masih selalu bertanya, 'apakah ini benaran cinta yang dikasih ke gue?'"

Pengakuan ini menunjukkan bahwa kekhawatiran dan ketidakpercayaan sejak dini menjadi salah satu faktor yang memperkeruh perjalanan rumah tangga mereka. Ardhito beranggapan bahwa selama ini, ketulusan perasaan Jeanneta tidak pernah benar-benar ia rasakan, sehingga membuat rasa cintanya terhadap sang mantan istri perlahan mengering dan akhirnya habis.

Bakat dan perjalanan emosional Ardhito Pramono ternyata dipengaruhi oleh pengalaman masa kecilnya.

Ardhito mengungkapkan bahwa sejak kecil, ia tumbuh tanpa mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya. Bahkan, mamanya Ardhito meninggal dunia saat ia berusia dua tahun, dan papanya serta keluarga pengasuhnya tidak mampu memberikan rasa cinta yang tulus.

"Sejak kecil, gue di besarkan karena kewajiban, bukan karena cinta atau kasih sayang," kata Ardhito.

Kondisi ini membuat Ardhito sulit mengenali dan menerima cinta dari orang lain, termasuk dari pasangan hidupnya. Ardhito merasa bahwa selama ini, hanya diurus dan tidak benar-benar disayangi.

Kini, Ardhito menyadari bahwa kekurangan tersebut berpengaruh besar terhadap rasa kepercayaan dirinya terhadap kasih sayang orang lain, termasuk dari Jeanneta.

Setelah berpisah dan menengok kembali arsip di media sosialnya, Ardhito Pramono mengungkapkan bahwa ia menemukan banyak kenangan penuh kasih dari Jeanneta.

Ardhito menyadari bahwa sang mantan istri telah memberi seluruh hidupnya untuknya, meskipun selama ini ia meragukannya. Ardhito mengakui bahwa cinta Jeanneta sangat tulus dan baru benar-benar menyadari hal tersebut setelah mereka berpisah.

"Gila, dia ngasih hidupnya, mantan istri gue, memberikan hidupnya ke gue. Tapi di saat itu, karena gue nggak pernah merasa dicintai, gue terus bertanya gitu," jelasnya.

Ardhito Pramono secara tegas menyatakan bahwa cintanya telah berakhir dan habis pada Jeanneta.

Ardhito mengakui bahwa selama ini, hubungan dan perasaannya terhadap sang istri terakhir itu sudah tidak lagi sama seperti sebelumnya. Ia merasa bahwa setelah melewati berbagai pengalaman dan penyesalan, cinta yang tulus dari Jeanneta tidak lagi bisa ia rasakan.

"Cinta terakhir gue sudah habis di Jeanne," ucap Ardhito.

Akibat perceraian dan pengalaman menyakitkan, Ardhito Pramono merasa bahwa ia kini sulit untuk kembali jatuh cinta. Ia mengaku bahwa selama ini, dia sudah jatuh cinta tiga kali.

Padahal semua itu terhadap perempuan yang sama, yaitu Jeanneta. Pengakuan ini menunjukkan bahwa ia merasa cintanya terhadap Jeanneta telah benar-benar hilang, dan merasa tidak mampu atau belum siap untuk memulai kisah cinta baru lagi.

"Gue sudah ngalamin semua cintanya tiga-tiganya. Kayaknya gue nggak bisa lagi jatuh cinta. Cinta gue habis di Jeanne," jelasnya.

Secara sadar, Ardhito menyampaikan bahwa keputusannya untuk berhenti mencintai adalah hasil dari pengalaman buruk dan luka emosional yang mendalam. Ia menyatakan bahwa saat ini, cintanya sudah habis dan tidak bisa kembali lagi kepada mantan istri maupun orang lain.

Nah, itulah penjelasan terkait fakta Ardhito Pramono sebut cintanya habis di mantan istri, yaitu Jeanneta Sanfadelia.