9 Fakta Kasus Penipuan Wedding Organizer Ayu Puspita, Sudah dari 2024

Kasus penipuan oleh WO Ayu Puspita mencuat setelah salah satu sahabat korban membagikan keluhan di TikTok. Unggahan tersebut langsung viral dan memicu pasangan lain untuk mengungkapkan pengalaman serupa, menunjukkan bahwa jumlah korban penipuan dari WO Ayu Puspita itu lebih banyak dari yang diperkirakan.

Salah satu sahabat korban yang viral mengaku tidak mendapatkan hidangan catering saat resepsi berlangsung. Beberapa korban pun melaporkan kasus tersebut ke Polsek Cipayung, namun karena banyaknya korban dari berbagai daerah, laporan diarahkan ke Polda Metro Jaya untuk penanganan lebih lanjut.

Ada sekitar 200 orang yang diketahui korban WO tersebut. Untuk meminta pertanggungjawaban, mereka mendatangi rumah pemilik WO Ayu Puspita yang berada di Jalan Beton RT 003/RW 005, Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur pada Minggu (7/12/2025).

Kanit Reskrim Polsek Cipayung, Iptu Edi Handoko mengungkapkan para korban WO Ayu Puspita diketahui berasal dari berbagai daerah seperti Cileungsi, Bogor, Cimanggis, hingga Bekasi. Meski penggerebekan terjadi di wilayah hukum Polsek Cipayung, ia memastikan bahwa pelaku tidak diamankan di sana.

Kemudian, Polres Metro Jakarta Timur yang menerima laporan penipuan tersebut langsung meresponsnya dan mendatangi lokasi untuk menenangkan massa. Ratusan korban yang telah berkumpul di depan rumah pelaku, seolah menyampaikan keluhan dan menuntut pelaku bertanggung jawab atas janji layanan yang tidak dipenuhi.

Polisi langsung mengamankan pelaku dan memindahkannya ke Polres Metro Jakarta Utara sesuai dengan lokasi laporan resmi yang lebih dulu terdaftar. Pemindahan ini dilakukan untuk mencegah tindakan anarkis dari massa.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Onkoseno Gradiarso Sukahar menyatakan bahwa 87 laporan polisi terkait kasus ini telah diterima. Pihak kepolisian masih mengkalkulasi total kerugian korban, yang diperkirakan sudah mencapai ratusan juta rupiah.

Kasus ini bermula saat layanan dari WO yang dikelola oleh Ayu Puspita tidak sesuai dengan kesepakatan pada hari resepsi. Menurut keterangan, WO tersebut tidak menyediakan fasilitas dan perlengkapan resepsi yang telah dijanjikan. 

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Erick juga mengatakan bahwa penipuan yang dilakukan pelaku tidak hanya terkait katering, tetapi juga beberapa item perlengkapan resepsi lainnya.

Dikarenakan pihak WO tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan masalah, para korban akhirnya melayangkan laporan polisi. Setelah diselidiki, terungkap bahwa masih banyak korban penipuan dan penggelapan lain yang dilakukan oleh WO yang sama.

Selain para pengantin, Onkoseno juga mendapatkan laporan kalau vendor penyedia layanan juga turut dirugikan oleh WO Ayu Puspita.

Beberapa vendor melapor bahwa mereka belum menerima pembayaran dari pihak WO, menunjukkan bahwa praktik penipuan tidak hanya menyasar calon pengantin, tetapi juga pihak penyedia jasa.

“Itu termasuk juga ada, tadi ada dari salah satu vendor juga yang melaporkan belum dibayar juga. Itu ada susulan. Jadi, selain korban ini, selain konsumen, juga ada juga dari pihak vendor,” ungkap Onkoseno.

Modus dugaan penipuan yang dilakukan oleh WO Ayu Puspita kini telah dibeberkan oleh pihak kepolisian. Onkoseno menjelaskan bahwa tersangka menggunakan strategi promo dengan harga yang jauh lebih murah sebagai daya tarik utama, menjebak korban dengan janji resepsi lengkap yang pada akhirnya gagal diwujudkan. 

Lebih mengejutkannya lagi, modus penipuan ini diduga telah berjalan sejak tahun 2024 sampai sekarang. Dalam menjalankan aksinya, Ayu, selaku pemilik WO, bertugas mengorganisir seluruh operasional WO, sedangkan Dimas Haryo Puspo, terlibat untuk meyakinkan korban agar melakukan penambahan uang muka. 

Pihak berwenang mengidentifikasi bahwa kedua tersangka, Ayu dan Dimas, memiliki hubungan kerabat sebagai sepupu, meski hubungan tersebut masih didalami lebih lanjut.

Sebelum penggerebekan yang dilakukan oleh sejumlah korban itu dimulai, ternyata kegiatan aktivitas di kantor Wedding Organizer (WO) Ayu Puspita mulai terhenti total sejak Sabtu (6/12/2025). 

Menurut informasi yang didapatkan, meski pada Jumat pagi kantor masih tampak ada aktivitas, tetapi sejak Sabtu dan Minggu kantor tersebut sudah sepi dan tidak ada aktivitas.

Pada Sabtu malam, kantor terduga pelaku didatangi oleh beberapa orang yang mengaku sebagai korban penipuan. Selain ke kantor, beberapa korban juga mendatangi rumah tersebut untuk mencari tahu keberadaan pelaku penipuan.

Lewat video yang tengah viral di media sosial, Ayu Puspita mengonfirmasi bahwa manajemen keuangan bisnisnya itu sedang kacau. Ia mengakui bahwa aliran dana yang didapatkannya, di mana uang dari klien terbaru atau pendapatan dari pameran dialihkan untuk menutupi biaya atau utang dari acara sebelumnya. 

Skandal ini semakin membesar ketika Ayu mengakui kepada media bahwa sejumlah dana klien juga ia pakai untuk membayar uang muka rumah pribadinya.

Pengakuan tersebut justru semakin memicu kemarahan publik yang menilai tindakan itu sebagai penyalahgunaan dana yang tak dapat dimaafkan.

Pemilik WO tersebut juga menyatakan komitmennya untuk menjual beberapa aset pribadi guna mengembalikan dana atau membayar kompensasi kepada klien yang merasa dirugikan.

Ayu menjelaskan bahwa salah satu aset yang sedang diupayakan untuk dijual adalah rumah yang ia beli melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Ia menyebutkan bahwa uang muka yang telah ia bayarkan cukup besar. Hasil penjualan aset ini akan digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengembalikan dana korban.

Lebih lanjut, Ayu menjamin bahwa 100 persen dana klien akan dikembalikan seluruhnya dalam waktu tiga minggu. Ia menambahkan bahwa masalah yang kini dihadapi bisnis WO-nya adalah kejadian pertama sejak ia memulai usaha tersebut.

Menurut Onkoseno, pihaknya sedang memeriksa lima orang dari pihak Wedding Organizer (WO) milik Ayu, yang mencakup pemilik dan para staf. Keterangan tersebut disampaikan Onkoseno kepada wartawan pada Senin (8/12/2025).

Polisi kini telah menahan Ayu dan Dimas di Polres Metro Jakarta Utara. Sedangkan, penyidik Polda Metro Jaya akan mengadakan gelar perkara untuk tiga tersangka lain karena peristiwa tersebut terjadi di luar area Jakarta Utara.

Kasus yang diselidiki itu terdaftar dalam LP/B/2334/XII/2025/Resju/PMJ tanggal 06 Desember 2025, dan berkaitan dengan dugaan tindak pidana dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan.

Itulah rangkum terkait fakta kasus penipuan wedding organizer Ayu Puspita. Semoga kasus penipuan ini tidak terjadi kepada pasangan yang ingin segera menikah, ya.