9 Fakta Keluarga Yandy Laurens, Dulu Sempat Mendapatkan Diskriminasi

Yandy Laurens sekarang ini dikenal sebagai penulis skenario dan sutradara. Dia telah merilis berbagai karya yang sukses mencuri perhatian masyarakat, misalnya saja seperti film 1 Kakak 7 Ponakan (2025), dan SORE: Istri dari Masa Depan (2025).
Di balik sosoknya, mungkin ada yang penasaran dengan latar belakang keluarga Yandy Laurens yang selama ini tak begitu terlalu terekspos. Lalu, sebenarnya seperti apa background keluarga Yandy?
Berikut Popmama.com telah merangkumkan fakta keluarga Yandy Laurens secara detail dalam artikel kali ini.
Yuk Ma, disimak!
Kumpulan Fakta Keluarga Yandy Laurens
1. Yandy Laurens lahir dan besar di Makassar

Yandy Laurens memiliki nama lengkap Alexander Yandy Laurens. Ia sendiri lahir pada 9 April 1989 silam. Fakta menariknya, Yandy tak hanya sekadar lahir di Makassar saja. Ia juga tumbuh besar di kota yang berada di Sulawesi Selatan itu.
Melalui video bersama Daniel Mananta, Yandy mengaku kalau papa dan mamanya juga tinggal di Makassar. Itulah sebabnya mengapa ia lahir dan tumbuh besar di sana.
"Lahir-besar di Makassar. Papa-mama semuanya di Makassar," katanya dalam video yang diunggah Senin (7/7/2025) lalu.
2. Yandy adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara

Di keluarganya, Yandy Laurens ternyata bukanlah satu-satunya anak sendiri. Ia justru terlahir sebagai anak ketiga dari empat bersaudara. Hal tersebut turut diungkap Yandy ketika menjadi bintang tamu dalam video Daniel.
Meski demikian, informasi mengenai kakak dan adik Yandy belum banyak beredar di media sosial sampai dengan artikel ini ditulis.
3. Keluarganya sempat memiliki pengalaman diskriminasi di masa lalu

Lebih lanjut, Yandy Laurens juga bercerita bahwa keluarganya di masa lalu sempat mendapatkan diskriminasi rasial ketika tinggal di Makassar. Situasi tersebut terasa menegangkan bagi Yandy dulu. Di sisi lain, ia juga merasa iri dengan anak-anak yang masih bebas bermain di lingkungannya.
"Childhood-nya kayak apa, di zaman itu entah lingkungan kotanya atau rumahku saja, tapi diskriminasi rasnya cukup tinggi. Jadi, pengalaman pulang sekolah mencet bel 'kan ruko tuh rolling door, 'Tok-tok-tok, cepat buka', karena kalau ada anak yang lewat terus, 'Eh Cina lu', digebukin tanpa alasan saja," kata Yandy.
Diskriminasi itu tidak hanya dirasakan olehnya saja. Sang kakak yang bahkan lebih berani masih saja terkena bullying oleh anak-anak sekitarnya. Itu karena adanya perbedaan ras antara keluarga mereka dengan lingkungan sekitar.
4. Keluarga Yandy Laurens sempat bertahan dalam rukonya di kerusuhan 1998

Diskriminasi ras tersebut ternyata berujung pada adanya kerusuhan di tahun 1997 di Makassar. Situasi tersebut kemudian berlanjut dengan kerusuhan 1998.
Kala itu, keluarga Yandy Laurens hanya bisa bertahan dalam rukonya saja. Papanya Yandy yang saat itu merupakan pekerja bengkel juga sudah melapisi pintu rolling door agar tetap aman dari serangan.
"Punya pengalaman itu. Jadi, tumbuh besar nggak sengaja terisolasi," jelas Yandy.
5. Sang papa telah meninggal dunia ketika Yandy kelas 2 SMP

Yandy Laurens sempat merasakan pengalaman pahit ketika dia duduk di bangku kelas 2 SMP atau kelas 8. Kala itu, dia merelakan sang papa meninggal dunia.
Meski begitu, Yandy ternyata tidak meneteskan air mata pada saat itu. Padahal, semua anggota keluarganya menangis.
Yandy sendiri ketika itu ingin menangis, tetapi tidak bisa mengeluarkan air matanya. Dia pun bertanya-tanya mengenai itu. 8 tahun kemudian setelah itu, Yandy yang sudah kuliah baru menangis setelah bermimpi mendengar suara papanya.
Ketika sedang mengedit proyek SORE: Istri dari Masa Depan, Yandy baru menyadari bahwa dalam dirinya masih ada perasaan marah kepada papanya. Hal itu karena dulu papanya yang sudah kanker stadium 4 masih saja memilih merokok.
"Ternyata di dalam marah. Ada rasa kayak, 'Pa, kamu tuh lebih pilih rokok daripada saya, ya?' gitu, marah banget. Waktu lihat scene-nya Dion, itu. Kenapa saya bikinnya, kayaknya saya marah deh sama papa. Baru deal-dealan tuh, iya saya marah maafin gitu segala macam," jelasnya.
6. Yandy sempat ingin membuktikan kemampuan basketnya pada sang papa

Kepergian sang papa menyisakan dukacita mendalam bagi sosok Yandy Laurens. Dulu setelah papanya meninggal dunia, ia bahkan masih menyimpan rasa kalau dia ingin membuktikan kemampuan basket yang dimilikinya.
Kepada Daniel, Yandy bercerita bahwa dulu papanya merupakan pemain basket Kejuaraan Nasional atau Kejurnas. Yandy ketika masih kelas 5 SD pernah ditantang sang papa untuk memasukkan bola ke ring basket yang tingginya jauh di atasnya. Kala itu, ia tidak berani untuk melakukannya.
Singkat cerita, sang papa mengalami kanker ketika Yandy duduk di bangku kelas 1 SMP. Saat masih SMP, Yandy aktif menjalani kegiatan basket sampai akhirnya ia mahir bermain ketika sudah kelas 3 SMP hingga 1 SMA.
Saat sudah pandai bermain basket, Yandy ingin sekali membuktikan kemampuan basketnya kepada sang papa. Setiap kali bertanding basket pun Yandy memiliki harapan agar papanya dapat melihat hal itu. Namun sayangnya, sang papa sudah meninggal dunia.
7. Yandy dibesarkan di keluarga yang tidak membaca buku

Di balik sosoknya, Yandy Laurens ternyata justru dibesarkan di keluarga yang tidak membaca buku. Ia sendiri baru membaca buku pertamanya sampai habis di usianya 25 tahun.
Saat itu, Yandy diberikan uang Rp15 ribu oleh kakaknya. Alih-alih dihabiskan untuk jajan atau beli komik, Yandy lebih memilih uang tersebut dibelikan buku tentang penyutradaraan film dan televisi di toko buku.
Dari situlah, ia mulai tahu mengenai Institut Kesenian Jakarta (IKJ) karena penulis buku tersebut merupakan dosen IKJ. Ia kemudian tertarik dengan film dan ingin berkuliah di IKJ saat itu.
8. Yandy Laurens sempat bertengkar dengan mamanya karena masalah kuliah

Meski saat itu sudah tertarik kuliah di IKJ, Yandy Laurens ternyata sempat bertengkar dengan mamanya. Usut punya usut, itu terjadi karena sang mama tidak setuju Yandy kuliah di Jakarta karena tidak ada uangnya.
Akan tetapi, jalan Yandy justru semakin terbuka lebar. Singkat cerita, Yandy dikuliahkan di IKJ oleh tantenya dengan memakai uang dari hasil penjualan tanah. Akhirnya, Yandy datang ke Jakarta dan menempuh kuliah di IKJ.
9. Yandy Laurens kini sudah menikah dan memiliki anak

Dalam perjalanan asmaranya, Yandy Laurens diketahui sudah menikah dengan perempuan bernama Joeanne. Keduanya menikah pada tanggal 25 Agustus 2018 silam. Kabar pernikahan itu sempat diunggah Yandy di akun Instagram miliknya.
"25 Agustus 2018, menikah. Terima kasih semua dukungan, ucapan dan doa-doanya," kata Yandy.
Kini, kehidupan pernikahan Yandy juga semakin terasa lengkap dengan kehadiran dua orang anak yang bernama Ive dan Nara. Yandy sendiri lewat Instagram miliknya juga beberapa kali terlihat mengunggah momen bersama anak-anaknya.
Jadi, itulah kumpulan fakta keluarga Yandy Laurens yang telah dikumpulkan. Lewat artikel kali ini, kamu bisa mengetahui banyak hal dan mengenal lebih dekat dengan keluarga Yandy.