20 Puisi Cinta Romantis Karya Sastrawan yang Bikin Hati Pasangan Luluh

Ungkapkan rasa cinta untuk orang terkasih melalui puisi

22 Agustus 2023

20 Puisi Cinta Romantis Karya Sastrawan Bikin Hati Pasangan Luluh
Freepik

Ada banyak cara untuk mengungkapkan rasa cinta untuk orang terkasih. Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan cara sederhana, yakni mengungkapkan isi hati melalui puisi cinta romantis.

Walau terkesan sederhana, terkadang kata-kata mampu menyentuh hati seseorang sehingga membuatnya merasa sangat dicintai dan dihargai pasangannya. 

Ketika ingin melakukan sesuatu yang romantis, tak ada salahnya untuk mengungkapkan ungkapkan perasaan cinta dan kasih sayang Mama lewat puisi.

Berikut 20 puisi cinta romantis karya sastrawan tanah air yang sudah Popmama.com rangkum. 

1. Aku Ada - Dewi Lestari

1. Aku Ada - Dewi Lestari
Pexels/Adam Kontor

Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku selain hatiku

Dan ombak berderu
Di pantai ini kau slalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat ku tiba
Suaraku memanggilmu akulah lautan

Ke mana kau s'lalu pulang
Jingga di bahuku
Malam di depanku
Dan bulan siaga sinari langkahku

Ku terus berjalan
Ku terus melangkah
Kuingin kutahu engkau ada
Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia

Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku
Andai engkau tahu
Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu

Namun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi akulah lautan
Memeluk pantaimu erat
Jingga di bahumu
Malam di depanmu

Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Ku tahu kau tahu aku ada

Puisi cinta romantis selanjutnya adalah karya Dewi Lestari atau yang akrab disapa Dee. Ia dikenal sebagai novelis yang telah menerbitkan berbagai karya fenomenal, seperti seri Supernova, Perahu kertas serta kumpulan cerpen Filosofi Kopi yang telah sukses diadaptasi dalam sebuah film.  

Bagi Mama yang mengikuti karya-karya Dee, mungkin pernah mendengar puisi cinta ini dalam versi lagunya. Seperti judulnya, puisi Aku Ada mengungkapkan perasaan seseorang yang ingin selalu ada untuk kekasihnya.

2. Aku ingin - Sapardi Djoko Damono

2. Aku ingin - Sapardi Djoko Damono
Unsplash/Brooke Winters

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Mama tentunya tak asing lagi dengan puisi romantis di atas. Puisi berjudul Aku Ingin merupakan salah satu karya Sapardi Djoko Damono yang paling terkenal. Mama dapat menemukan puisi dalam buku kumpulan puisi Hujan Bulan Juni

Lewat puisi ini, kita seolah diingatkan bahwa untuk mencintai seseorang bisa dengan kesederhanaan. 

3. Barangkali Telah Kuseka Namamu - Goenawan Mohamad

3. Barangkali Telah Kuseka Namamu - Goenawan Mohamad
Freepik/Prostooleh

Barangkali telah kuseka namamu
dengan sol sepatu
Seperti dalam perang yang lalu
kauseka namaku

Barangkali kau telah menyeka bukan namaku
Barangkali aku telah menyeka bukan namamu
Barangkali kita malah tak pernah di sini
Hanya hutan, jauh di selatan, hujan pagi

Pada dua bait di atas mengambarkan nuansa kilas balik dan kerinduan sang penyair kepada seseorang yang telah meninggalkan jejak. Penyair tersebut seakan merenungkan kemungkinan hilangnya hubungan dan keberadaan seorang yang dulu dekat dengannya. 

Karya puisi Barangkali Telah Kuseka Namamu yang ditulis oleh Goenawan Mohamad atau dikenal sebagai GM merupakan seorang wartawan sekaligus budayawan. 

4. Cintaku Jauh di Pulau - Chairil Anwar

4. Cintaku Jauh Pulau - Chairil Anwar
Freepik/jcomp

Cintaku jauh di pulau, gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar angin membantu/ laut terang, tapi terasaaku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu, di perasaan penghabisan segala melaju. Ajal bertakhta, sambil berkata: "Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh! Perahu yang bersama 'kan merapuh! Mengapa Ajal memanggil dulu. Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri. 

Selanjutnya, puisi romantis karya Chairil Anwar berjudul Cintaku Jauh di Pulau. Sepanjang hidupnya yang singkat, Chairil menulis berbagai puisi cinta yang menyayat hati dari hubungan percintaannya kandas dengan beberapa perempuan.

Begitu juga dengan puisi di atas, jika diperhatikan seolah bisa menggambarkan perasaan cinta seseorang yang tak terbalas.  

5. Cinta yang Agung - Kahlil Gibran

5. Cinta Agung - Kahlil Gibran
Freepik/Cookie_studio

Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tidak berhasil…bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu tidak perlu mati
bersamanya…

Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang..
melainkan mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh

Tak selalu bahagia, cinta juga bisa berakhir luka. Namun, Cinta yang Agung menggambarkan sebuah cinta yang agung, pengorbanan seseorang mencintai dengan tulus bahkan ingin melihat sang pujaan bahagia dengan pilihannya. 

Sang maestro, Kahlil Gibran memberikan motivasi kepada setiap orang untuk kembali bangkit dari rasa sakit usai cintanya tak mendapat balasan. 

6. Dari Suatu Perpisahan - Ayatrohaedi

6. Dari Suatu Perpisahan - Ayatrohaedi
Freepik/dashu83

Terkadang ada baiknya kita berduka
Agar terasa betapa gembira
Pada saatnya kita bersuka

Terkadang ada baiknya kita menangis,
Agar terasa betapa manis
Pada saatnya kita tertawa

Terkadang ada baiknya kita merana
Agar terasa betapa bahagia
Pada saatnya kita bahagia

Dan jika sekarang kita berpisah
Itupun ada baiknya juga
Agar terasa betapa mesra
Jika pada saatnya nanti
Kita ditakdirkan bertemu lagi

Puisi berjudul Dari Suatu Perpisahan karya sastrawan Ayatrohaedi, menyiratkan pesan bahwa perpisahan bukan akhir dari segalanya. Suatu saat nanti bisa dipertemukan kembali jika memang ditakdirkan untuk bersama. 

Wah romantis ya, Ma!

7. Episode - W.S Rendra

7. Episode - W.S Rendra
Pexels/Chermiti Mohamed

Kami duduk berdua
di bangku halaman rumahnya.

Pohon jambu di halaman itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya.

Angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran.

Tiba-tiba ia bertanya:

“Mengapa sebuah kancing bajumu
lepas terbuka?”

Aku hanya tertawa.

Lalu ia sematkan dengan mesra
sebuah peniti menutup bajuku.

Sementara itu aku bersihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya.

W.S Rendra kali ini menggambarkan keintimah, perhatian, dan kebersamaan dalam hubungan. 

Sebuah perhatian kecil menunjukkan kesan hubungan yang hangat antar keduanya, kala mereka menutup baju dengan peniti dan membersihkan guguran bunga jambu di rambut. 

8. Hanya - Sapardi Djoko Damono

8. Ha - Sapardi Djoko Damono
Freepik/Prostooleh

Hanya suara burung yang kau dengar
dan tak pernah kau lihat burung itu
tapi tahu burung itu ada di sana

Hanya desir angin yang kau rasa
dan tak pernah kau lihat angin itu
tapi percaya angin itu di sekitarmu

Hanya doaku yang bergetar malam ini
dan tak pernah kau lihat siapa aku
tapi yakin aku ada dalam dirimu

Lewat puisi ini, seolah mengungkapkan perasaan seseorang yang mencintai secara diam-diam. Tak hanya doa, namun suara burung dan desir angin bisa menjadi perantara untuk menyampaikan perasaan cintanya.

Puisi Hanya termasuk salah satu dari 74 sajak lainnya yang bisa Mama temukan dalam buku kumpulan puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul Melipat Jarak

9. Kangen - WS Rendra

9. Kangen - WS Rendra
Pexels/Freetocks.org

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta

Kau tak akan mengerti segala lukaku
karena cinta telah sembunyikan pisaunya.

Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.

Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi

Itulah berarti
aku tungku tanpa api.

Bait-bait puisi di atas mampu menggambarkan kesedihan dan kesepian yang mendalam ketika merindukan seseorang. Perasaan ketika seseorang merasa tak berdaya tanpa kekasihnya.

Puisi berjudul Kangen karya WS Rendra ini terhimpun dalam buku Empat Kumpulan Sajak yang diterbitkan pertama kali oleh Pustaka Jaya di tahun 1961. 

Editors' Pick

10. Kesadaran - Armijn Pane

10. Kesadaran - Armijn Pane
Freepik

Pada kepalaku sudah direka,
Mahkota bunga kekal belaka,
Aku sudah jadi merdeka,
Sudah mendapat bahagia baka.

Aku melayang ke langit bintang,
Dengan mata yang bercaya-caya,
Punah sudah apa melintang,
Apa yang dulu mengikat saya.

Mari kekasih, jangan ragu
Mencari jalan; aku mendahului,
Adinda kini
Mari, kekasih, turut daku
Terbang ke sana, dengan melalui,
Hati sendiri.

Meski menggambarkan perasaan pembebasan dan kemerdekaan yang telah dicapai penyair, namun ia tak lupa mengajak kekasihnya untuk gabung dalam perjalanan pembebasan tersebut. 

Karya puisi ini ditulis oleh Armijn Pane, seorang sastrawan penulis puisi dan novel. Selain puisi berjudul Kesadaran, puisi lainnya berjudul Belenggu juga sempat terkenal di tahun 1940.

11. Kerinduan - Khalil Gibran

11. Kerinduan - Khalil Gibran
Pexels/Hassan Ouajbir

Merenda sebuah tali kasih

Kusimpul menjadi satu hati

gambaran jiwa yang terluka

bagai langit meratap sendu

kala bias cinta menghilang

sakit itupun datang tanpa permisi

rembulan tak menyisakan senyum.

Bersama malam, kudekap lirih arti kerinduan

Seperti judulnya, puisi Kerinduan karya Khalil Gibran di atas menggambarkan kesedihan seseorang yang sangat merindukan kekasihnya.

Untuk Mama yang sedang menjalani LDM atau Long Distance Marriage, maka bisa menyampaikan perasaan rindu untuk suami melalui puisi ini. 

12. Ketika Ada Yang Bertanya Tentang Cinta - Aan Mansyur

12. Ketika Ada Berta Tentang Cinta - Aan Mansyur
Freepik

Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta
Kau melihat langit membentang lapang
Menyerahkan diri untuk dinikmati, tapi menolak untuk dimiliki

Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta,
Aku melihat nasib manusia
Terkutuk hidup di bumi
Bersama jangkauan lengan mereka yang pendek
Dan kemauan mereka yang panjang

Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta,
Kau bayangkan aku seekor burung kecil yang murung
Bersusah payah terbang mencari tempat sembunyi
Dari mata peluru para pemburu

Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta
Aku bayangkan kau satu-satunya pohon yang tersisa
Kau kesepian dan mematahkan cabang-cabang sendiri

Ketika ada yang bertanya tentang cinta,
Apakah sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan kata-kata

atau cukup ketidaksempurnaan kita?

Bagi Mama yang merupakan penggemar film Ada Apa dengan Cinta 2, tentunya tak asing dengan puisi romantis yang dibacakan oleh Rangga, pemeran utama dalam film tersebut. 

Puisi di atas menggambarkan dua insan yang saling mempertanyakan apa makna cinta. Dalam bait terakhir, cinta seolah dimaknai sebagai dua insan yang saling melengkapi dibalik ketidaksempurnaan masing-masing.

Puisi berjudul Ketika Ada Yang Bertanya Tentang Cinta karya Aan Mansyur tersebut kemudian dibukukan dalam antologi puisi Tidak Ada New York Hari Ini.

13. Peluklah Aku dengan Ketabahanmu - Boy Chandra

13. Peluklah Aku Ketabahanmu - Boy Chandra
Pexels/cottonbro studio

Aku masih bersedia,
menyediakan diri untuk mencintaimu
Tetaplah menetap di hatiku, 
sebab hidup akan jauh lebih baik berjalan menujumu.

Menatap matamu,
sudah membuat duniaku penuh dengan rindu,
apalagi jikalau memilikimu seusia hidupku,
tentu akan lebih indah dari itu.

Peluk tubuhku,
tabahlah berjuang bersamaku.

Berbagai karya tulisan Boy Chandra sudah tak asing lagi bagi generasi muda saat ini, seperti novel dan puisi. 

Puisi dengan makna yang romantis ini memberikan pesan kepada pasangan untuk selalu memeluknya dengan kuat dalam berbagai kondisi apa pun. 

14. Perjalanan Pulang - Joko Pinurbo

14. Perjalanan Pulang - Joko Pinurbo
Pexels/Josh Willink

Ah padang pasir.
Panasmu ingin menghanguskan perkemahan.
Kau pikir para pengungsi mau dilumat kelaparan?
Lihatlah, sungai itu tetap saja hijau.

Kematian dienyahkan ke bukit-bukit karang,
kanak-kanak bermain terompet di lubang persembunyian.
Katakan pada ibu, si buyung mau lebih lama merantau.

Rumah itu mungkin akan selalu menanyakan kepulangan,
pintu-pintu minta kiriman kisah petualangan.
Aduh sayang, jarak itu sebenarnya tak pernah ada.
Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan. 

Joko Pinurbo ingin mengajak pembaca merenungkan kehidupan, kehadiran, dan kerinduan untuk pulang ke rumah seseorang yang dicintainya. 

Perjalanan Pulang diciptakan oleh Joko Pinurbo sebagai penyair yang dikenal unik karena puisi-puisinya yang menggelitik, namun terdengar indah dan romantis. 

15 . Rindu - Medy Loekito

15 . Rindu - Medy Loekito
Pixabay/MadalinCalita

Apalah arti sebuah mimpi
ketika lelap terserak pada malam-malam tanpa suara
kucari hadirmu lepas fajar hingga petang
tersendat tergeragap laksana petir tanpa gelegar
sementara waktu membenamkan segala harapan
dunia seperti kapal yang karam
terjerembab pada kedalaman tanpa batas
tiada yang lebih pasti daripada gelap
tatkala bulan kehilangan cahaya
dan halilintar kehilangan kilatnya
adakah yang lebih berduka selain hati yang rindu
betapa ingin kulihat wajahmu
pada kesia-siaan yang akrab denganku kini

Puisi Rindu di atas adalah karya Medy Loekito, penyair perempuan yang dikenal dengan karya puisi-puisinya yang pendek dan sederhana. Walau bagitu, puisi karyanya penuh dengan makna.

Seperti puisi Rindu ini yang menggambarkan perasaan duka dan sedih karena ingin bertemu dengan pasangannya. 

16. Sajak Cinta - Mustofa Bisri

16. Sajak Cinta - Mustofa Bisri
Freepik/cookie_studio

Cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya
Cinta Romeo kepada Juliet si Majnun Qais kepada Laila belum apa-apa
Temu pisah kita lebih bermakna
Dibandingkan temu-pisah Yusuf dan Zulaikha
Rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam Adam dan Hawa

Aku adalah ombak samuderamu
Yang lari datang bagimu
Hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu
Aku adalah wangi bungamu
Luka berdarah-darah durimu
Semilir bagai badai anginmu

Aku adalah kicau burungmu
Kabut puncak gunungmu
Tuah tenungmu
Aku adalah titik-titik hurufmu
Kata-kata maknamu

Aku adalah sinar silau panasmu
Dan bayang-bayang hangat mentarimu
Bumi pasrah langitmu

Aku adalah jasad ruhmu
Fayakun kunmu

Aku adalah a-k-u
k-a-u
mu

Mustofa Bisri mengungkapkan rasa cinta begitu mendalam, kuat, dan unik kepada pasangannya. Ia mengungkapkan bahwa cintanya lebih dari kisah-kisah cinta terkenal, seperti Romeo dan Juliet, Majnun dan Laila, atau Yusuf dan Zulaikha. 

Karya puisi yang begitu romantis ini merupakan sebuah ekspresi cinta dari penulis untuk almarhumah istri tercintanya, Siti Fatima.

17. Sajak Putih - Chairil Anwar

17. Sajak Putih - Chairil Anwar
Freepik/tirachardz

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita mati datang tidak membelah

Sajak Putih menjadi bagian dari karya puisi Chairil Anwar yang terkenal. Secara garis besar, isinya mengandung perasaan jatuh cinta yang dialami laki-laki terhadap perempuan yang dicintainya. 

Pada bait akhir dijelaskan bahwa tak ada yang dapat memisahkan sepasang kekasih tersebut, kecuali kematian. 

18. Sajak-Sajak Kecil Tentang Cinta - Sapardi Djoko Damono

18. Sajak-Sajak Kecil Tentang Cinta - Sapardi Djoko Damono
Pixaby/thoughtcatalog

Mencintai angin
harus menjadi siut

Mencintai air
harus menjadi ricik

Mencintai gunung
harus menjadi terjal

Mencintai api
harus menjadi jilat

Mencintai cakrawala
harus menebas jarak

Mencintai-Mu
harus menjelma aku

Sajak-Sajak Kecil Tentang Cinta menggambarkan seseorang yang ingin menyampaikan perasaan cintanya untuk kekasihnya. 

Dengan membacanya Mama seolah bisa merasakan kesungguhan seseorang saat mencintai pasangannya. Seseorang yang bisa mencintaimu hanyalah diriku, begitulah makna disampaikan dalam puisi di atas. 

Puisi romantis karya Sapardi Djoko Damono ini masuk ke dalam buku berjudul Melipat Jarak.

19. Surat Cinta - W.S Rendra

19. Surat Cinta - W.S Rendra
Freepik

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur mainan
anak-anak peri dunia yang gaib.
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah
Wahai, Dik Narti,
aku cinta kepadamu!

Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya.
Wahai, Dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku!

Sebuah pesan cinta ditulis saat hujan turun sebagai ungkapan ingin meminang kekasih hatinya. Puisi ini ditulis oleh Willibrodus Surendra Broto Rendra atau yang lebih dikenal dengan W.S Rendra. 

Puisi Surat Cinta dibuat W.S Rendra untuk menceritakan perjalanan cinta dengan perempuan yang dicintainya. 

20. Taman Dunia - Asrul Sani

20. Taman Dunia - Asrul Sani
Freepik/pikisuperstar

Kau masukkan aku ke dalam taman-dunia, kekasihku !
kau pimpin jariku, kau tunjukkan bunga tertawa, kuntum tersenyum.
kau tundukkan huluku tegak, mencium wangi tersembunyi sepi.
Kau gemalaikan di pipiku rindu daun beldu melunak lemah.

Tercengang aku takjub, terdiam.
berbisik engkau:
"Taman swarga, taman swarga mutiara rupa".

Engkau pun lenyap.

Termanggu aku gilakan rupa.

Puisi ini ditulis oleh seorang sastrawan, penulis skenario, dan sutradara bernama Asrul Sani. Ia dikenal sebagai pelopor angkatan 45 dalam dunia sastra. 

Salah satu karya Asrul Sani ini mengisahkan perjalanan manusia di bumi yang mensyukuri segala keindahan di dalamnya. Namun, itu semua tak ada yang abadi selain di surga, tempat yang sempurna sebenarnya.

Nah, itulah beberapa puisi cinta romantis dari sastrawan tanah air. Jangan ragu mengungkapkan perasaan cinta dan kasih sayang untuk pasangan lewat bait-bait puisi romantis ini ya, Ma. 

Baca juga:

The Latest