7 Kisah Masa Lalu Enzy Storia, Ditinggal Papanya saat Masih Kecil

Orangtua Enzy menikah dengan perbedaan keyakinan, sang mama berasal dari Aceh dan menganut agama Islam. Sementara itu, papanya berasal dari Polandia yang menganut agama Katolik. 

Saat usia Enzy sekitar 5-6 tahun, ada perdebatan antara kedua orangtua Enzy perihal agama yang akan dianut anaknya saat dewasa nanti. Mamanya ingin Enzy tetap menjadi seorang muslim, namun sang papa tidak setuju karena percaya bahwa seorang anak mempunyai kebebasan sendiri untuk memilih agamanya. 

Menurut Enzy, konflik perceraian orangtuanya dimulai karena hal tersebut. Namun, Enzy sendiri belum mengetahui detail terkait cerita yang sesungguhnya. Dalam kondisi seperti itu, Enzy hanya menerima semuanya tanpa mempertanyakan apa pun. 

Ingatan momen ini masih tersimpan jelas di dalam memori Enzy Storia saat ditinggal oleh sang papa. Saat itu, Enzy dibawa oleh pengasuhnya yang tinggal di sekitar perumahan tempat tinggal Enzy. 

Kejadiannya memang ada ada perdebatan antara kedua orangtuanya di rumah. Hal paling diingat Enzy saat itu, sang papa sempat mencium keningnya. Kemudian Enzy dibawa ke rumah salah satu pengasuhnya. 

"Dari hari itu sampai sekarang aku nggak pernah ketemu papaku lagi," ungkap Enzy kepada Daniel. 

Tak ada perpisahan lain, selain mencium kening Enzy. Saat kembali ke rumah, Enzy tidak mempertanyakan keberadaan sang papa karena memang ia sering bekerja dan jarang pulang ke rumah.

Saat itu, Enzy tidak menduga kalau ternyata ciuman di keningnya menjadi sebuah pertemuan terakhir dengan sang papa. 

Setelah kejadian itu, Enzy Storia seperti dibawa kabur oleh sang mama dan mereka sempat berpindah-pindah tempat tinggal.

"Ngontrak sana-sini, sempat di apartemen, pindah lagi ke rumah. Pokoknya sampai setahun seperti itu dan kondisinya aku mau masuk SD," jelas Enzy.  

Saat usianya 7 tahun, hubungan orangtua Enzy mulai membaik. Mereka sempat saling mengirim surat dan berkomunikasi lewat telepon. Selama tinggal bersama mamanya, Enzy juga mengalami banyak hal yang terjadi pada kehidupannya. 

Menurut Enzy Storia, usai perceraian orangtuanya, sang mama cukup merasa stres karena kehidupan yang baru. Banyak hal yang membuat mamanya menjadi stres dan justru berdampak buruk ke kehidupan Enzy. 

Semua amarah dan perkataan kasar sang mama dilampiaskan kepada Enzy sebagai anak satu-satunya.

"Sampai aku kelas 3 SD, banyak hal yang aku lalui berdua dengan Mama yang mungkin jadi ke capture sampai saat ini," tutur Enzy.  

Ketika usia Enzy Storia 10 tahun, sang mama bertemu dengan pendamping hidup baru kemudian menikah. Pernikahan mereka memberikan anggota keluarga baru yang saat ini menjadi adik Enzy, yakni Casey Paquita. 

Meskipun memiliki berbeda Papa, mereka berdua tetap menghabiskan waktu bersama dengan penuh kasih sayang. Bahkan sebagian waktu Enzy dihabiskan untuk menjaga adik perempuannya. 

Meskipun sempat berkomunikasi kembali, tak membuat hubungan Enzy Storia dan sang papa semakin dekat. Justru hubungan mereka semakin jauh sampai Enzy tidak memiliki akses untuk mengetahui keberadaan papanya. 

Di saat kondisi seperti ini, Enzy mempertanyakan keberadaan sang papa, dia juga ingin kembali tinggal bersama Papanya. Namun, Mama Enzy memberikan penjelasan, sehingga Enzy paham dan berencana untuk menemui sang papa saat dewasa nanti. 

Ketika bencana tsunami melanda Aceh, sang papa datang. Saat itu, papanya baru mengetahui kalau Mama Enzy telah menikah dengan seseorang dan hal itu kembali menimbulkan konflik. 

Mama Enzy memberikan pernyataan, "Stop cari Papa kamu, Papa kamu sudah meninggal." 

Hal tersebut cukup membuat Enzy terkejut. Bahkan Enzy belum tahu pasti apakah sang papa benar-benar sudah meninggal atau belum. Dikarenakan semenjak itu, semua informasi tentang keberadaan papanya sudah tidak ada.

Kehidupan Enzy Storia semakin sulit dengan banyak cobaan yang menerpanya. Dia sempat kena bully oleh teman-temannya karena merasa asing dengan wajahnya sampai muncul julukan bule kampung. 

Dikarenakan merasa asing, Enzy tidak ingin lagi berbicara bahasa Inggris. Dalam kondisi seperti itu Enzy merasa kesal, terlebih karena fisiknya terlihat sangat berbeda dengan sang adik. 

Dengan segala kepahitan tersebut, Enzy juga tidak mendapat support system dari sang mama. Dia merasa telah kehilangan sosok orangtua di hidupnya. Saat itu pun Enzy merasa ingin mengakhiri hidupnya. 

"Kayaknya aku mau mati aja deh Tuhan. Kenapa aku dilahirkan kalau seperti ini keadaannya?" ucap kesedihan Enzy saat usia 9 tahun. Namun, berkat kehadiran sang adik yang menemaninya, Enzy kembali semangat untuk tetap melanjutkan hidupnya. 

Itulah kisah masa lalu Enzy Storia, terutama saat ditinggal oleh papanya saat masih kecil. Semoga ada pembelajaran yang bisa diambil dari kisah Enzy ya, Ma.