5 Klarifikasi Sarwendah soal Isu dengan Betrand Peto, Bawa Jalur Hukum

Sarwendah membantah keras tudingan kedekatannya dengan Onyo adalah hal yang tak wajar. Menurutnya, kedekatan itu justru lahir dari rasa kasih seorang mama tanpa membeda-bedakan anak angkat dan anak kandung. 

Onyo adalah anak yang penuh kasih, sering menunjukkan kasih sayangnya secara fisik seperti pelukan. Meski diakui Sarwendah, ia sempat menegur anak angkatnya itu karena kebiasaan physical touch itu. Sarwendah juga menegaskan bahwa Onyo hanya butuh sosok mama.

“Dia tuh anaknya physical touch, pas aku datang ke daerahnya saja dulu langsung dipeluk," jelas Sarwendah kepada Denny Sumargo.

Sudah disinggung sebelumnya kalau Sarwendah sendiri tidak mau membeda-bedakan anak kandung dan anak angkatnya di rumah. Sempat ada tudingan miring soal hubungannya dengan Onyo, Sarwendah dengan tegas mengatakan tak mau ada diskriminasi kepada anaknya tersebut. 

Sarwendah menanamkan nilai keadilan dalam keluarga dan merasa tidak akan mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan tindakannya sendiri. Bahkan ia bersikap terbuka saat Onyo mulai pacaran, karena sebagai orangtua, Sarwendah ingin tahu dengan siapa anaknya menjalin hubungan.

“Kalau aku membedakan dia karena bukan anak kandung, apa aku melakukan apa yang aku ajarkan?" pungkasnya.

Sarwendah mengaku selama ini dirinya sabar ketika mendapat hujatan ke dirinya sendiri, seperti dihujat karena tampilan, pilihannya operasi plastik atau pilihan berbusana. Namun, ketika anak-anaknya menjadi sasaran, Sarwendah mengambil sikap tegas. 

Ia memilih menempuh jalur hukum agar anak-anaknya tahu bahwa sebagai ibu, dirinya akan selalu membela dan melindungi.

“Kalau selama mereka menyerang aku, nggak apa-apa. Tapi kalau sudah menyerang anak aku, itu aku baru (bertindak). Aku bisa kasih lihat ke anak-anak aku bisa bersikap tegas," tutur Sarwendah.

Sarwendah mengungkap bahwa isu miring yang menimpa dirinya dan Betrand Peto sangat berdampak pada kondisi mental. Dirinya cukup terguncang, sang anak pun lebih drop lagi. 

Gosip itu sempat membuat Onyo menjaga jarak, dan ini menjadi pertanda bahwa ada yang sedang dirasakan. Tuduhan yang terus beredar secara masif bisa membuat seseorang percaya, meski awalnya tidak benar. Sarwendah menyebut efek semacam itu bisa memengaruhi alam bawah sadar.

“Di alam bawah sadar kita kalau melihat itu terus-menerus bisa percaya, jadi ke-brainwash. Aku ngeliat Onyo jangan kenapa-kenapa, karena mental sempat drop waktu itu," tuturnya.

Menurutnya, tudingan yang tidak berdasar tersebut sangat berbahaya jika terus dibiarkan. Tak hanya melukai perasaan, tetapi juga bisa membentuk pemikiran keliru jika diterima secara terus-menerus tanpa klarifikasi.

Menyadari dampak yang dialami anaknya, Sarwendah tidak ragu membawa Onyo untuk konsultasi ke psikolog. Ia percaya bahwa seorang profesional bisa membantu anaknya memproses situasi secara objektif. 

Sarwendah pun menekankan pentingnya dukungan kesehatan mental dan tidak menganggap tabu berkonsultasi ke ahlinya.

“Kebanyakan orang tabu ke psikolog tapi ada satu sisi positifnya. Kalau ke psikolog punya pandangan yang luas, karena ahli dan tidak memihak ke siapa pun," tutur mama tiga anak ini.

Keputusan ini diambil karena Sarwendah ingin memastikan Onyo mendapat tempat aman untuk bercerita, bukan hanya ke teman sebaya yang mungkin memberikan respons subjektif. Ia ingin memberikan ruang penyembuhan yang sehat dan profesional untuk anaknya.

Itulah tadi klarifikasi Sarwendah soal isu dengan Betrand Peto yang viral. Tindakan Sarwendah layak ditiru nih!